Enam gol Barca tanpa balas ke gawang Elche, pada pekan kedua puluh La Liga, Minggu dinihari WIB, 25 Januari 2015, di Estadio Manuel Martinez Valero, merupakan pesta rujuk paling dramatis antara pelatih Luiz Enrique dengan Lionel Messi dan oleh pengamat dinyatakan sebagai tuntasnya konflik panas internal di Nou Camp.
Hasil ini, walaupun belum mampu melambungkan kembali Barca ke puncak klasemen karena perbedaan empat poin dari Real Madrid, sudah dapat dijadikan indikasi polesan Luis Enrique telah menemukan momen terbaiknya.
Blaugrana tanpa ampun melumat tuan rumah Elche dengan enam gol tanpa balas di Estadio Manuel Martinez Valero, Minggu dinihari WIB.
Setelah Gerard Pique memecah kebuntuan sepulouh menit menjelang turun minum, di babak kedua Lionel Messi dan Neymar bergantian menggelontor gawang Elche dengan masing-masing dua gol, sebelum akhirnya Pedro Rodriguez menutup pesta gol tersebut.
“Saya baru saja melihat sebuah pertandingan yang berjalan sembilan puluh menit dan melewati fase-fase berbeda. Kondisi lapangan tidak bagus-bagus amat dan selalu ada kesulitan menghadapi tim seperti Elche,” kata Enrique di Football Espana.
“Setelah gol pertama kami berhasil membebaskan diri dan mengendalikan permainan. Partai-partai semacam ini dengan pesta gol tidak sering muncul dalam satu musim dan sulit diraih. Saya puas dengan tim selama sembilan puluh menit.
“Di menit-menit awal, lawan masih segar dan mereka bertahan di dekat area mereka sendiri, jadi normal kalau sulit untuk membongkarnya. Anda mencoba dan memainkan yang terbaik dan kami percaya diri pada kemampuan kami dan bisa menciptakan banyak peluang,” imbuhnya.
Neymar dan Messi menginspirasi kemenangan Barca dengan masing-masing mencetak dua gol dan dua assist. Namun Enrique memilih untuk menyanjung kinerja seluruh tim.
“Neymar bermain di level yang sangat tinggi, demikian pula dengan seluruh tim. Dengan Messi bermain di posisi di antara bek tengah dan turun jauh menjemput bola, penting bahwa pemain yang melebar menyeimbangkan pergerakan mereka dan menggunakan ruang dengan baik,” katanya.
“Tim sudah memperlihatkan peningkatan performa dengan luar biasa. Ini merupakan sebuah pernyataan tegas mengenai tim dan klub macam apa ini, dan apa yang mampu kami perlihatkan dalam waktu dekat di masa depan,” seru Enrique.
Enrique mulai menangani Barca pada musim panas dan ditandai hasil buruk dari dua kekalahan beruntun pada pekan kesembilan dan kesepuluh, saat melawat ke markas Real Madrid dan kemudian ketika menjamu Celta Vigo, menyebabkan goyahnya posisi sang pelatih
Sorotan atas kekalahan ini, yang kemudian posisinya di geser Real Madrid dari puncak klasemen, pada Enrique bertambah ketika Barca mengawali tahun 2015 dengan kekalahan di markas Real Sociedad, yang juga diwarnai berhembusnya kabar bahwa si entrenador mulai tidak akur dengan Messi sang megabintang tim.
Barca sendiri kini menempati posisi dua klasemen La Liga, terpaut satu angka saja dari pemuncak klasemen Real Madrid yang masih memiliki jumlah satu laga lebih banyak.
Barcelona sedang melaju kencang belakangan ini. Namun, mengingat perjalanan musim ini masih panjang, Barca diminta untuk tidak melepas pedal gas dulu.
Bek Barca, Marc Bartra, meyakini bahwa Madrid bakal tersandung. Oleh karenanya, dia meminta timnya untuk terus tancap gas.
“Performa kami sedang bagus-bagusnya. Kami ingin terus seperti ini dan tidak bisa santai dulu,” ujar Bartra seperti dilansir Football Espana.
“Madrid sebentar lagi runtuh, tapi kami sebaiknya fokus pada diri sendiri. Jika kami melakukannya, kami akan baik-baik saja,” lanjutnya.
Bartra merujuk pada kemenangan yang diraih Madrid atas Cordoba. Pada laga tersebut, Madrid tertinggal lebih dulu. Kemenangan mereka dipastikan lewat tendangan penalti Gareth Bale di menit-menit akhir laga
Barca kini menorehkan enam kemenangan dalam enam laga terakhir di semua ajang. Dalam enam laga tersebut, Barca mencetak dua puluh tiga gol dan hanya kebobolan satu gol.
Selanjutnya, Barca akan menghadapi Atletico Madrid pada leg II perempatfinal Copa del Rey. Pada pertemuan pertama pekan lalu di Camp Nou, Barca menang tipis satu gol.
Setelah melawan Atletico, berturut-turut Barca akan menghadapi Villarreal di Nou Camp, Athletic Bilbao laga tandang , Levante dan Malaga, dua-duanya di Nou Camp.
Usai menghadapi Malaga, Barca akan menghadapi Manchester City di leg I perdelapanfinal Liga Champions.