Selebrasi Diego Simeone dan Diego Costa usai gol pinalti Atletici Madrid ke gawang Chelsea di laga leg kedua semifinal Champions League di Stamford Bridge, Kamis dinihari WIB, 01 Mei 2014. Madrid lolos ke final dengan agregat gol 3-1 dan bertemu dengan Real Madrid di Lisbon
Dua pilar Atletico Madrid, striker Diego Costa dan kiper Thibaut Courtois, menjadi “gladiator” untuk meruntuhkan “banteng” Stamford Bridge, Kamis dinihari WIB, 01 Mei 2014, di laga putaran kedua semifinal Champions League guna menghadirkan “derbi Espanola” di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal, 24 Mei mendatang.
Trofi Liga Champions yang terkenal dengan sebutan si Kuping Besar dipastikan akan berada di kota Madrid hingga tahun depan. Sebabnya, dua klub dari kota itu yakni Atletico Madrid dan Real Madrid akan berhadapan di final Liga Champions.
Bertandang ke kandang Chelsea, dengan menghunus tekad untuk meruntuhkan kewibaan Mourinho sebagai pelatih jenius, Atletico memenang laga ini dengan skor tiga gol banding satu dan sepanjang laga di isi aksi penyelamatan spektakuler kiper Courtois dan akselerasi impersifitas Diego Costa.
Dua pilar ini juga membuat Jose Mourinho bergidik di area kepelatihannya dan sering mengumpat sembari mengepalkan tangan dengan menunju angin meluapkan kekesalannya.
Manajer Chelsea Jose Mourinho mengakui Atletico Madrid pantas lolos ke final, dan secara khusus Mourinho juga menyebut Diego Costa dan Thibaut Courtois jadi penentu di laga itu.
Atletico memenangkan laga ini dengan agregat tiga banding satu dan berhak lolos ke partai puncak setelah pekan lalu kedua tim bermain tanpa gol di Estadio Vicente Calderon, kandang Alteico.
Chelsea sendiri sebenarnya memulai pertandingan leg kedua dengan baik setelah Fernando Torres membuat tuan rumah unggul. Namun, sebelum turun minum Atletico berhasil menyamakan skor melalui Adrian Lopez.
Di babak kedua Atletico berbalik unggul melalui penalti Costa. Itu disebut Mourinho sebagai salah satu momen kunci kemenangan Los Colchoneros, yang akhirnya menambah satu gol lagi melalui Arda Turan.
“Penaltinya sudah menjadi kunci. Sebelumnya mereka tidak lebih baik,” ucap Mourinho seperti dilansir Football Espana.
“Mereka punya seorang kiper dan seorang penyerang yang menentukan. Selamat buat Atletico.
“Atletico pantas ke final. Mereka adalah sebuah tim bagus, sebuah tim sejati. Kami mengendalikan permainan dan kemudian kiper Atletico membuat penyelamatan dari usaha John Terry. Itu merupakan menit-menit yang menentukan,” nilai Mourinho.
Yang menarik, Courtois sejatinya adalah kiper Chelsea yang sedang dipinjamkan ke Atletico. Sementara Costa belakangan santer disebut-sebut bakal diboyong The Blues musim panas mendatang.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone, yang selama laga selalu tampil kalem, tak bisa menutupi kegembiraannya setelah timnya menyingkirkan Chelsea.
Menurut Simeone, Atletico lolos karena menunjukkan usaha kolektif jempolan.
“Kami melakukan segalanya dengan kekuatan kami untuk lolos ke final dan kami layak berada di sana, seperti halnya Real Madrid,” ucap Simeone di situs resmi UEFA.
“Fernando Torres mencetak gol pembuka, tapi kami tahu bahwa salah satu gol kami akan berarti dua kali lipat. Jadi, kami harus berjuang untuk mencetaknya. Kami harus bekerja sangat keras agar bisa menampilkan tipe permainan yang cocok dengan kami, yang berasal dari gol kedua dan seterusnya,” bebernya.
“Malam ini adalah hasil usaha kolektif yang hebat,” kata pria asal Argentina ini.
Bek Atletico Madrid, Filipe Luis, menyebut bahwa kerja keras timnya telah terbayar. Kini, Atletico disebutnya akan menghadapi tim terbaik di Eropa pada partai puncak.
“Tim ini telah belajar bagaimana menghadapi tantangan sepanjang musim ini. Para fans juga membantu kami sepanjang perjalanan ini,” ujar Simeone di situs resmi UEFA.
“Anda juga bisa lihat betapa kompaknya kami di lapangan. Kami masih punya beberapa laga penting lagi sampai akhir musim dan kami ingin memenangi semuanya.”
“Saya pikir, kami mendapatkan lawan terbaik yang bisa kami hadapi pada Real Madrid. Mereka punya skuat terbaik di Eropa,” kata Simeone.
Dalam catatan Opta, ini adalah pertama kalinya dua tim dari kota yang sama bertemu dalam final kompetisi Eropa.
“Ini adalah sebuah mimpi. Kami punya semangat yang bagus, kami adalah tim yang hebat, kami semua bekerja bersama. Sekarang kami ada di final di Lisbon, mimpi kami bisa jadi kenyataan,” ujar Simeone, di BBC.
“Tak gampang bermain di sini, kami tahu itu. Tapi, kami tahu Chelsea harus lebih banyak menyerang pada babak kedua dan kami akan punya lebih banyak ruang dan kami mencetak gol lagi,” sambungnya.
“Kami tahu kami sangat bagus ketika tampil tandang. Setelah gol kami, Chelsea agak menurun. Kami makin percaya diri dan sekarang kami lolos ke final,” kata mantan gelandang tim Argentina itu.
Atletico selanjutnya akan tampil di babak final yang akan dihelat pada 24 Mei mendatang. Lawan mereka adalah rival sekota mereka, Real Madrid.
“Kami tahu Real Madrid merupakan sebuah tim fantastis dengan pemain-pemain hebat. Mereka bisa memenangi setiap pertandingan, tapi kami siap. Tahun lalu kami memenangi Copa del Rey di stadion mereka, jadi kami percaya diri,” ujarnya.
sumber: uefa.com, bbc, skysports dan marca english edition