Brasil berhasil memenangkan pertaruhan akhirnya di grup e usai mengalahkan Serbia dua gol tanpa balas Kamisdinihari WIB, 28 Juni, dan lolos ke enam belas besar Piala Dunia Rusia.
Di babak pertama Brasil tampil superior lewat penguasaan bola mutlak dan jadi tim yang lebih banyak memiliki peluang untuk mencetak gol.
Menit kedua puluh lima, misalnya, tendangan Neymar dari jarak dekat berhasil ditepis oleh kiper Serbia, Vladimir Stojkovic.
Gol Brasil di babak pertama akhkirnya hadir di menit ketiga puluh enam.
Kejelian Philippe Coutinho melihat pergerakan Paulinho yang berlari ke kotak penalti berbuah manis.
Paulinho sukses melepaskan diri dari pengamatan lini pertahanan Serbia dan melepaskan tembakan melewati jangkauan Stojokovic.
Di awal babak kedua, Brasil terus menekan untuk mendapatkan gol kedua. Pada menit ke-lima puluh tujuh
Neymar berdiri di ruang yang cukup terbuka namun tembakannya berhasil diblok oleh Stojokovic.
Memasuki menit enam puluhan, Serbia mulai keluar menekan Brasil.
Di menit keenam puluh satu, kesalahan kiper Brasil, Alisson Becker saat menghalau umpan silang Antonio Rukavina nyaris berbuah gol untuk Serbia.
Bola liar ada di hadapan Aleksandar Mitrovic yang langsung menyundul bola. Beruntung bagi Brasil, Thiago Silva sukses membendung sundulan Mitrovic.
Empat menit berselang, Mitrovic sukses melepaskan sundulan ke arah gawang menyambut umpan dari Rukavina. Namun Alisson berhasil membaca arah bola dengan baik.
Saat Serbia tengah berusaha mencari gol penyama kedudukan, Brasil sukses mencetak gol kedua di menit keenam puluh delapan.
Thiago Silva yang ikut maju membantu serangan mampu menanduk umpan sepak pojok Neymar.
Sempat ada protes dari kubu Serbia karena menganggap Miranda lebih dulu melakukan pelanggaran sesaat sebelum gol Thiago Silva, namun wasit Alireza Faghani tetap pada keputusannya.
Brasil yang sudah nyaman menjalani pertandingan nyaris mencetak gol ketiga di menit kedelapan enam.
Neymar mendapatkan bola di depan gawang dan coba melepaskan tembakan lob, namun Stojkovic berhasil bereaksi dengan baik untuk menghalau tembakan tersebut.
Atas kekalahan timnya dari Brasil ini pelatih Serbia,n Krstajic mengakui timnas Brasil di Piala Dunia kali ini terlalu tangguh bagi anak asuhannya.
Meski menang, Brasil juga sempat dibuat kerepotan oleh Serbia yang tampil menyerang. Gempuran Dusan Tadic dkk, terutama di babak kedua, beberapa kali mengancam gawang Brasil.
“Dalam momen-momen tertentu, kami mengalami kesulitan. Tapi yang paling penting adalah kami tahu bagaimana caranya menderita dalam momen-momen ketika kami diserang,” ujar Silva seperti dikutip ESPN.
“Ini adalah pertandingan Piala Dunia, lawan juga berkualitas, tapi harus tahu bagaimana rasanya menderita.”
Ia menyebut tim Samba sebagai “pembangkit listrik dalam sepakbola modern”.
“Pada babak pertama kami menguasai pertendingan, kecuali saat Brasil menciptakan gol,” ujar Krstajic. “Itu adalah saat kualitas individu para pemain bicara,” imbuhnya.
“Kami berusaha untuk menang melawan pembangkit listrik dalam sepakbola modern, dan kami gagal,” cetusnya, yang sempat diselidiki FIFA terkait ucapan kritisnya kepada wasit usai kekalahan melawan timnas Swiss.
Meski demikian, ia tetap menghargai kerja keras dan keberanian para pemainnya saat membela timnas. Terutama saat babak kedua dimana tim berjuluk Plavi ini terus menekan Brasil.
“Kami menekan dengan [garis pertahanan] tinggi dan di babak kedua kami mengambil risiko. Tapi ini sangat sulit untuk melawan semacam pembangkit listrik seperti Brasil dalam permainan terbuka,” tuturnya.
Sebelum takluk dari Brazil, Serbia sempat mengalahkan Kosta Rika dan kalah dari Swiss
Dengan rentetan hasil ini, Serbia pun tersingkir dari Piala Dunia, yang merupakan turnamen besar pertama yang diikuti Serbia sejak Piala Dunia delapan tahun silam.
“Kami sadar mereka adalah lawan yang tangguh,” ucapnya. “Itulah hidup,” tutup Krstajic.
Di laga enam belas nanti Brasil akan bertemu Meksiko
Laga Brasil vs Meksiko akan digelar di Samara Arena pada 02 Juli
Duel ini terbilang sarat gengsi dan kerap menghadirkan pertarungan sengit