Chelsea menuai apes di pertandingan leg pertama Liga Europa di kandang Steaua Bucares dengan kekalahan tipis 1-0 lewat gol pinalti yang kontroversial, dan Newcastle United hanya bisa memaksakan pertandingan seri, kacamat, dengan klub Moskwa Anzhi Makachakala.
Kedua tim elit Primer Liga itu tak bisa membawa pulang angka maksimal dan akan menjamu masing-masing lawannya di kandangnya pada pertemuan kedua Liga Europa. Kedua pertandingan kandang ini sangat penting baik bagi Chelsea maupun Newcastle karena merupakan sebagai pertaruhan kelas liga Inggris
Manajer Chelsea Rafael Benitez kecewa dengan kekalahan anak asuhannya di tangan Steaua Bucarest dalam lanjutan leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Stadion National Arena, Bucarest, Kamis atau Jumat (8/3/2013) dini hari WIB. Benitez mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan penalti untuk gol kemenangan Steaua.
Pada laga tersebut, Chelsea takluk oleh gol semata wayang Raul Rusescu lewat titik putih pada menit ke-34. Pelanggaran Ryan Bertrand terhadap Rusescu menjadi awal petaka itu.
Benitez ternyata menganggap keputusan wasit tak masuk akal. “Itu adalah penalti lembut yang diberikan dalam situasi ini dengan banyak ofisial pertandingan. Kami tak bisa mengubah itu sekarang. Wasit memberikan penalti, tetapi tidak kartu merah? Aneh,” kata Benitez dilansir BBC.
“Pertandingan tadi sulit. Anda bisa melihat atmosfer dan lapangan bukan yang terbaik. Kami kecewa karena kami kebobolan gol dengan penalti lembut dan memiliki satu atau dua peluang untuk mencetak gol. Kiper kami tidak membuat penyelamatan dan kami seharusnya bisa mencetak gol. Kini, kami harus melakukan segalanya di Stamford Bridge,” lanjutnya.
“Anda melihat reaksi pada babak kedua. Kami menekan dan mendominasi. Serangan balik Steaua berbahaya. Hasil ini berarti kami harus menang di kandang dan kami harus melakukannya bersama-sama,” pungkas Benitez.
Sementara itu, Newcastle United mendapat keuntungan tanding di kandang lawan karena mampu menahan imbang tuan rumah Anzhi Makhachkala pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa di Stadion Luzhniki, Moskwa, Jumat dini hari WIB.
Pada pertandingan tersebut, Newcastle memulai pertandingan dengan strategi tanpa striker murni. Pelatih Alan Pardew hanya menempatkan Moussa Sissoko, yang sejatinya seorang gelandang, untuk berdiri sendiri sebagai ujung tombak.
Keputusan Pardew tersebut terbukti mampu meredam agresivitas barisan penyerangan Anzhi. Tuan rumah hanya mendapat satu kesempatan emas sepanjang babak pertama melalui tembakan Samuel Eto’o yang masih bisa dihentikan Robert Elliot. Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, pertandingan mulai berjalan hidup. Anzhi masih mendominasi pertandingan lewat kreasi Eto’o dan Oleg Shatov.
Pada menit ke-59, Anzhi kembali mendapat peluang dan lagi-lagi melalui Eto’o. Kembali pula, Elliot mampu mementahkan kesempatan Eto’o. Satu menit berselang, giliran Shatov menguji kehebatan Elliot. Akan tetapi, bola sepakan keras Shatov masih melenceng tipis dari sasaran meski Elliot sudah mati langkah.
Newcastle bisa memberikan ancaman pada menit ke-62. Umpan Yohan Cabaye diterima dengan sempurna Hatem Ben Arfa. Akan tetapi, bola sepakan Ben Arfa bisa diselamatkan dengan baik oleh Vladimir Gabulov. Hingga laga usai, skor tetap bertahan 0-0. Newcastle akan gantian menjamu Anzhi pada pertemuan kedua di Stadion St James Park.