Setelah menyita perhatian publik bola lewat aksi anehnya“membeli ” Radamel Falcao, klub Stamford Bridge, Chelsea, kembali bikin kejutan dengan mem”baptis” pemain berjuluk “El Tigre” itu dengan nomor punggung 9.
Pekan lalu “The Blues” membuat heboh media dan publik bola Premier League karena melantai di bursa transfer dengan mendatangkan Falcao dari Monaco, setelah tidak terpakai lagi oleh Manchester United.
Striker asal Kolombia ini diboyong Chelsea dengan status pinjaman selama semusim dari AS Monaco dan bakal menerima total gaji enam koma tujuh juta poundsterling.
Harga dan predikatnya memang mentereng, tapi apa yang ditampilkan mantan pemain Atletico Madrid itu dalam kurun setahun terakhir di Old Trafford, seakan menghapus segala kualitasnya.
Kedatangan pemain berjuluk El Tigre sendiri diproyeksikan sebagai pengganti peran Didier Drogba, yang musim lalu jadi pelapis kompetitif bagi Loic Remy dan Diego Costa, sebagai ujung tombak.
Tapi menengok fakta yang terpapar belakangan, sungguh diragukan peran itu bisa dilakoni dengan baik oleh Falcao.
Di sisi lain manajer Chelsea, Jose Mourinho, yakin bisa mengembalikan performa terbaik Falcao. Namun pernyataan itu disinyalir hanya untuk menyenangkan hati Jorge Mendes, yang kebetulan merupakan agen kedua sosok tersebut.
Seperti ditulis “daily mail,” Selasa, 14 Juli 2015, Radamel Falcao musim mendatang akan memakai jersey bernomor 9 di Chelsea
Di musim lalu, penyerang internasional Kolombia itu juga mengenakan nomor tersebut saat menjalani musim pinjaman di Manchester United, di mana ia hanya mampu mengemas empat gol dari dua puluh enam penampilannya di Liga Primer Inggris.
Sebelum ini, nomor itu di Stamford Bridge pernah dipakai oleh Fernando Torres, Steve Sidwell, Franco Di Santo hingga Khalid Boulahrouz dan deretan nama-nama tersebut terbilang kurang bersinar.
Dengan memakai jersey itu, Radamel Falcao diharapkan bisa menggelontorkan gol untuk Chelsea. Gelontoran gol ini adalah harga mati bagi Falcao.
Falcao, pemain asal Kolombia ini, sudah berkarier di kompetisi benua biru selama enam tahun.
Dalam masa tersebut, sembilan gelar bergengsi sukses dipersembahkannya kala membela Porto dan Atletico. Dua di antaranya adalah trofi mayor Liga Europa dan satu trofi elit Piala Super Eropa.
Pengalaman itu tentu diharapkan bisa Falcao tularkan pada skuat muda Chelsea musim depan.
Falcao juga diharapkan bisa jadi kompetitor Diego Costa dan Remy di lini depan. Ketiganya memiliki posisi dan tipe sama sebagai poacher, sehingga sulit menampilkan skema yang bisa menyertakan dua atau bahkan ketiganya di formasi inti secara bersamaan.
Tapi, melihat perbandingan statistik ketiganya dalam sepasang musim terakhir, selain cedera, nampaknya Falcao tidak bisa berharap faktor lain yang bisa mencegahnya jadi cadangan abadi musim depan.
Faktor lain yang berpotensi makin menenggelamkan Falcao adalah fleksibilitas. Dalam formasi andalan Mourinho, Costa bisa berperan sebagai striker pendukung dan winger kanan layaknya di awal karier.
Remy juga bahkan bisa memerankan segala posisi di lini depan. Sementara Falcao, dia hanya bisa menempati pos ujung tombak.
Selain itu, menilik sejarahnya, Chelsea selalu lekat dengan pemain asal Amerika Selatan setiap kali menorehkan prestasi. Sebut saja Gustavo Poyet, Hernan Crespo, Alex, hingga yang paling sukses David Luiz.
Si Biru bahkan semakin keranjingan, karena dalam beberapa musim terakhir diperkuat oleh deretan nama mentereng Amerika Latin, macam Ramires, Oscar, dan Willian. Tentunya Falcao diharapkan bisa mematri namanya sebagai sosok latin sukses terbaru.
Namun hal berkebalikan bisa menimpa Falcao, menilik asal negaranya, yakni Kolombia. Sepanjang sejarah hanya ada tiga nama pemain asal Kolombia yang pernah berkarier di Stamford Bridge.
Mereka adalah Jhoao Rodriguez, Juan Cuadrado, dan Falcao sendiri.
Jhoao yang jadi proyek masa depan Chelsea, sudah dicap gagal karena tidak pernah kembali dari masa pinjaman sejak 2013 lalu. Sementara Cuadrado yang baru bergabung di putaran kedua musim lalu, sudah dirumorkan bakal hengkang, lantaran dinilai tak cocok dengan gaya sepakbola Inggris. Akankah rentetan nasib buruk itu juga menimpa Falcao?
Peminjaman Falcao secara gratis dari AS Monaco, di mana sang penyerang juga mau memangkas gajinya hingga setengah dari yang didapatkannya di United, sejatinya sudah jadi keuntungan tersendiri buat Chelsea.
Pesona dan pamor Si Macan juga bisa jadi daya jual The Blues.