KIPRAH Inggris di laga sepak bola Europa mengalami degradasi dengan bertumbangannya klub-klub kaya di dua ajang penting, Liga Champions dan Liga Europa. Setelah Arsenal terjungkal di leg pertama Liga Champions oleh Bayern Muenchen, kini Liverpool terdepak dari Zenit dalam agregat gol. Sebelumnya, City dan Chelsea keluar dari zona Champions.
Memang masih ada MU, yang dalam pertandingan tandang di Barnebeu bermain seri 1-1 melawan Real Madrid dan Tottenhamp Hotspur yang masih marih asa di Liga Europa. Namun keduanya, harus mendapatkan “lucky factor” untuk bisa lolos. Begitu juga Chelsea yang “turun peringkat,” lolos setelah mengalah Sparta Praha.
Secara keseluruhan, Inggris harus “berduka” atas lepasnya peluang beberapa klubnya di tataran atas persaingan memperebutkan tempat teratas di liga-liga Europa. Padahal sebagai liga terbaik di muka bumki Inggris seharusnya menempatkan banyak timnya di laga itu.
Ceh,sea yang turun peringkat ke Liga Europa setelah tersingkir dengan menyakitkan di penyisihan Grup Liga Champions, Jumat dinihari WIB masih bisa menggantang asa di Stamford Bridge setelah bermain seri 1-1 melawan Sparta Praha. Sempat tertinggal 0-1 hingga 30 detik jelang bubaran, Chelsea akhirnya sukses memaksakan hasil imbang di pertandingan 32 besar Liga Europa. The Blues lolos dengan keunggulan agregat 2-1.
Enam menit setelah wasit Aleksandar Stavrev dari Macedonia meniup peluit kickoff, Chelsea mendapatkan peluang melalui Juan Mata. Umpan tariknya dari sayap kiri masih dapat dihalau barisan belakang Sparta.
Fernando Torres mendapatkan kesempatan menjebol gawang Sparta. Namun, cocoran kaki kanannya hanya melambung tipis dari gawang lawan.Pada menit ke-15, sepak pojok Mata hampir membuahkan gol jika eksekusi sundulan Fernando Torres tak melenceng ke sebelah kiri gawang Tomas Vaclik.
Dua menit kemudian, justru Sparta yang memimpin. Berkat umpan Vaclav Kadlec hasil dari sepakan bebas cepat, David Lafata berhasil melesakkan bola ke jala Petr Cech.
The Blues berusaha membalas. Beberapa kali Torres membahayakan gawang Sparta, tetapi keberuntungan belum berada di pihaknya. Bola masih belum bersarang di jala Vaclik.ingga turun minum, Chelsea harus rela ditinggal Sparta, hasil dari gol semata wayang Lafata.
Dalam rentang lima menit, Chelsea mendapatkan dua peluang emas. Pertama didapatkan Ramires yang disuplai umpan Oscar. Namun, tembakan Ramires hanya membentur tiang gawang kanan Sparta.
Berikutnya, Torres gagal menaklukkan Malafeev saat keduanya berhadap-hadapan. Eksekusi congkel bola El Nino masih dapat dimentahkan Malafeev dengan tangan kanannya. Pada menit ke-68, Rafael Benitez memasukkan Eden Hazard dan menarik keluar Oscar. Hasilnya, London Biru lebih agresif menyerang.
Namun, hasilnya baru dituai saat injury time akan berakhir dalam 30 detik. Hazard, yang lolos di kiri kotak penalti Sparta, menghunjamkan bola ke jala Malafeev dan melesak tanpa dicegah kiper Sparta.
Euforia seketika meluap. Di tribun penonton, Frank Lampard bertepuk tangan tanpa bisa menyembunyikan kegembiraannya. Skor 1-1 bertahan hingga Stavrev meniup peluit panjang.
Chelsea pun berhak atas tiket perdelapan final dengan keunggulan agregat 2-1 atas Sparta Praha.