Laga melawan Everton di Old Trafford pada pekan ketujuh Premier League, Minggu malam WIB, 06 Oktober 2014, mencatatkan beberapa kenangan manis bagi Manchester United. Catatan paling “hebat” adalah kembalinya “Setan Merah” ke posisi elitis liga. Urutan empat klasemen.
Catatan lain adalah tampilnya kiper De Gea secara spektakuler, gol pertama Radamel Falcao, makin hebatnya aksi Daley Blind dan tampilnya dengan padu Di Maria dalam permainan tim.
Untuk kali pertama di musim ini Manchester United meraih dua kemenangan beruntun. Untuk kali pertama pula setelah empat puluh tiga pekan The Red Devils kembali masuk empat besar.
MU memastikan duduk di posisi empat besar selepas pekan ketujuh usai meraih kemenangan di gol banding satu atas Everton. Gol-gol ‘Setan Merah’ dalam laga di Old Trafford, Minggu (5/10/2014) malam WIB, dibuat Angel Di Maria dan Radamel Falcao sementara satu balasan tim tamu dibuat Steven Naismith.
Tiga poin dari laga itu – dan disusul kekalahan Arsenal atas Chelsea – membuat MU berhak duduk di posisi empat. Skuat Louis van Gaal meraih sebelas poin hasil tiga kemenangan serta masing-masing dua kali kalah dan dua kali imbang.
Ini adalah kali pertama dalam empat puluh dua pekan terakhir MU bisa masuk kembali ke zona Liga Champions. Kali terakhir The Red Devils ada di big four adalah selepas pekan kedua musim lalu.
Ada banyak faktor yang bisa menentukan kemenangan sebuah tim. Para pemain di lini depan biasanya mendapatkan kredit tersendiri untuk gol yang mereka cetak, tapi jangan lupakan juga para penjaga gawang.
David De Gea contohnya. Angel Di Maria dan Radamel Falcao boleh saja jadi pencetak gol kemenangan Manchester United atas Everton. Namun, tanpa penyelamatan-penyelamatan yang dilakukan De Gea mustahil United.
Pada laga yang dihelat di Old Trafford, Minggu malam WIB, De Gea tercatat ESPNFC melakukan empat kali penyelamatan dari lima attempts on target Everton sepanjang pertandingan. Tiga di antaranya dinilai sebagai penyelamatan krusial.
Yang pertama adalah di penghujung babak pertama. Sebuah pelanggaran yang dilakukan Luke Shaw terhadap Tony Hibbert di dalam kotak penalti membuat Everton mendapatkan tendangan penalti. De Gea pun harus menghadapi sang algojo, Leighton Baines, yang sebelumnya belum pernah gagal mengeksekusi penalti.
Hasilnya? De Gea sukses memblok tendangan Baines. Sepakan datar bek internasional Inggris itu mengarah ke sisi kanan De Gea dan kiper asal Spanyol ini pun lompat menyelam untuk menepis tendangannya.
Penyelamatan tersebut membuat United menutup babak pertama dengan keunggulan satu. De Gea pun mendapatkan ucapan terima kasih dari rekan-rekannya, terutama Shaw yang membuat penalti itu terjadi.
Di babak kedua, De Gea sempat kebobolan dari sundulan Steven Naismith, tetapi Falcao sukses mengembalikan keunggulan United menjadi dua satu. Dari sinilah peran De Gea tambah krusial.
Ketika laga memasuki injury time, De Gea membuat dua penyelamatan penting. Yang pertama dari tendangan Leon Osman, sementara yang kedua dari tendangan Bryan Oviedo.
Osman yang sukses lepas dari pengawalan bek-bek United menusuk hingga ke dalam kotak penalti sebelum akhirnya melepaskan sepakan kaki kiri. Tetapi, De Gea bereaksi cepat dengan melompat ke sebelah kanan untuk menepis tendangan tersebut.
Tak beberapa lama kemudian, Everton mendapatkan sepak pojok. Bola yang berhasil dihalau barisan pertahanan United jatuh ke kaki Oviedo. Pemain bernomor punggung 8 itu tidak buang waktu dan langsung melepaskan tendangan voli kaki kiri. Lagi-lagi De Gea bereaksi cepat, dia melompat untuk menepis bola melewati mistar gawangnya.
Atas performanya itu, para pendukung United di Old Trafford pun menyerukan dan menyanyikan namanya.
“Sulit untuk melukiskannya. Ketika mereka menyanyikan nama Anda seperti itu, rasanya sungguh luar biasa,” ujar De Gea seperti dilansir situs resmi klub.
“Saya pikir, penyelamatan yang mana pun penting bagi seorang penjaga gawang untuk memenangi laga. Empat bek kami juga tampil luar biasa. McNair memang masih muda, tapi dia begitu tenang, bagus dalam mengontrol bola, dan cukup tangguh. Demikian pula dengan Marcos, mereka benar-benar bek yang tangguh,” kata De Gea.
Musim lalu, di tengah hancur leburnya United, De Gea didapuk oleh klub sebagai pemain terbaik mereka. Kini, dengan hadirnya sosok Frans Hoek sebagai pelatih kiper, De Gea diprediksi bisa tampil lebih baik lagi.
Hoek sendiri bukan sosok sembarangan. Dialah yang melatih Edwin van der Sar muda semasa bermain di Ajax Amsterdam dan sejumlah kiper kawakan lainnya seperti Vitor Baia dan Stanley Menzo. Ini membuatnya jadi salah satu pelatih kiper paling disegani di Eropa.