Tiga “dosa” Barcelona menyertai klub Nou Camp itu ketika mereka mengakhiri laga leg pertama Liga Champions di Etihad Stadium, Rabu dinihari WIB, 25 Februari 2015, ketika mengalahkan Manchester City dua gol berbanding satu gol.
Tiga “dosa” Barca, salah satunya, berasal dari Neymar yang gaduh ketika terlibat pertengkaran dengan salah satu supertor City yang meneriakinya sebagai “si culas,” karena kapten tim Brasil itu dianggap “diving.”
Dosa lainnya dari Barca berasal dari Dani Alves dan Lionel Messi. Alves menerjang botol minuman di pinggir lapangan ketika kesal ditarik keluar pelatih Luiz Enrique. Menendangnya dan masih ribut lagi ketika ia menuding sang pelatih di kamar ganti, usai laga.
Sedangkan Messi gagal memberi tambahan gol bagi Barca akibat penaltinya kembali gagal menerpa kiper Joe Hart.
Berlainan dengan Barca, Manchester City juga mengulang dosa yang sama ketika harus bermain dengan sepuluh orang ketika Gea Clichy di usir wasit karena mengadali Lionel Messi yang berbuah gol penalti yang gagal dari “Si Kutu.”
Neymar meninggalkan lapangan di Stadion Etihad di ujung laga saat Barcelona sudah unggul dari sepuluh pemain City.
Bukannya duduk di bangku cadangan sembari menyaksikan sisa pertandingan, kapten timnas Brasil itu justru ribut dengan seorang fans City, yang meneriakinya dalam bahasa Portugis sebagai pecundang
Adu mulut tersebut tampak sudah reda setelah Neymar melakukan ‘selfie’ dengan seorang suporter lainnya.
Tetapi faktanya, setelah peluit panjang tanda pertandingan tuntas, Neymar tidak berjalan menuju lorong pemain tapi malah kembali ribut dengan si suporter tadi.
Menurut laporan “Daily Mail,” suporter City itu sepertinya menuduh Neymar melakukan diving di sepanjang pertandingan. Namun, sebelum suasana semakin keruh seorang steward berhasil menghentikan cekcok itu.
“Aku hanya bermain dengan dia. Dia mulai mengumpatku dan aku membalas dengan mengejeknya,” ungkap Neymar kepada sebuah media Brasil.
“Apa yang dia katakan kepadaku? Aku tidak bisa mengulanginya, tidak. Ibuku sudah mendidikku. Apa yang ibunya tidak mengajarkan kepada dia, aku diajarkan oleh ibuku,” kata Neymar.
Sebelumnya, Alves lebih dulu mendapat sorotan. Pemain bertahan internasional Brasil itu memperlihatkan kemurkaannya saat ditarik keluar, sesaat setelah diganjal Gael Clichy yang berujung kartu merah untuk pemain City itu.
Alves, yang digantikan Adriano Correia, berjalan keluar lapangan dan menendang dengan keras sebuah botol minuman sebelum mencapai tangga menuju ruang ganti. Aksinya itu sampai membuat sejumlah polisi dan steward yang berdiri di dekat tangga ikut terciprat air.
Sejauh ini belum diketahui apakah Alves diganti karena mengalami cedera atau perubahan taktik. Namun, yang jelas si pemain sangat tidak senang.
Dosa ketiga Barca di Eithad berasal dari kegagalan sang megabintang Blaugrana, Lionel Messi, dalam mengeksekusi penalti.
Barca mendapat penalti setelah Pablo Zabaleta menghajar Messi lewat tackling maut dan Lionel maju menjadi algojo.
Akan tetapi, tembakan Messi dengan tepat dapat dibaca oleh kiper City Joe Hart yang menerjang ke arah kiri dan memblok bola. Apa yang terjadi kembali memperlihatkan betapa statistik Messi dengan tendangan penalti tidak terlalu bagus.
Apalagi ada kecenderungan bahwa sepakan bola dari Messi mengarah ke satu titik yang sama mengingat dari delapan eksekusi penalti terakhirnya yang gagal di seluruh kompetisi, kiper lawan selalu melompat ke arah kiri.
Padahal tentu saja Barca akan kian di atas angin menghadapi leg kedua nanti jika saja Messi berhasil membuat gol. Maka kegagalan Messi pun disambut positif kubu City yang masih tetap percaya diri menatap leg berikutnya.
“Itu memberi kami peluang lebih besar untuk menang di Barcelona. Itu merupakan sebuah penyelamatan penting, pertama karena kami mestinya bisa lebih mengendalikan emosi di kotak penalti agar tidak memberikan penalti yang tidak perlu seperti itu, tapi juga karena bakal amat sulit buat kami seandainya skor jadi tiga berbanding sau untuk Barca,” kata Manajer City Manuel Pellegrini di BBC.
Barca dan Messi sendiri pastinya juga tahu benar akan hal itu, meskipun tentu kemenangan dua banding satu sudah pasti bakal tetap disyukuri.
Tetapi secara khusus buat Messi, kegagalan penalti teranyarnya diyakini bakal membuatnya cukup terpukul.
“Melawan sepuluh pemain, Barcelona mestinya berpikir mencetak gol berikutnya,” analisis mantan pemain tim nasional Inggris Chris Waddle di BBC Radio 5 Live.
“Messi akan merasa terpukul dengan kegagalan penaltinya. Ia merupakan seorang perfeksionis,” sebut pria yang pernah ngetop bersama Newcastle United, Tottenham Hotspur, Olympique de Marseille, dan Sheffield Wednesday tersebut.
Dosa aktual lainnya dialami oleh Menchester City ketika terjadi pengulangan kasus kartu merah yang menimpa tim Etihad itu, selama tiga kali laga terakhir dengan Barca.
Pada laga semalam, giliran Gael Clichy yang mendapatkannya.
Terhadap akumulasi dua kartu kuning yang menimpa Clichy, pelatih City Manuel Pellegrini menumpahkan kejengkelannya dengan mengatakan, “Saya sudah katakana jangan buat kesalahan yang sama.”
“Kami tidak bisa kehilangan seorang pemain setiap kali bermain melawan Barcelona. Kami melakukan kesalahan yang sama tahun lalu, dengan seorang pemain dikartu merah. Sangat sulit bermain melawan Barcelona dengan sepuluh pemain.”
Kartu merah Clichy itu adalah yang ketiga dalam tiga pertemuan City kontra Barca.
Di pertemuan kedua klub yang terjadi pada musim lalu, The Citizens juga mengakhiri laga dengan sepuluh orang usai Martin Demichelis dikartu merahkan di awal babak kedua
Hal yang sama terulang di leg kedua kala City bertandang ke Camp Nou. Zabaleta mesti mengakhiri pertandingan lebih cepat setelah menerima kartu kuning kedua di babak kedua