Pelatih legendari asal Italia Fabio Capello langsung bereaksi keras ketika Juventus tersingkir dari laga Liga Champions kala melawan FC Porto dan langusng menuding Cristiano Ronaldo sebagai biangnya.
Ia menyebut dosa Ronaldo lah yang membuat Juve tersingkir ” Ini tidak bisa dimaafkan,” kata mantan pelatih banyak klub hebat di Liga Europa itu
Liga Champions di Stadion Juventus menghasilkan agregat imbang, empat lawan empat,
Namun begitu, peraturan menyebutkan Porto berhak lolos ke babak perempat final karena unggul gol tandang setelah di pertemuan pertama menang dua gol berbanding satu gol
Salah satu penyebab tersingkirnya Juventus adalah kesalahan Cristiano Ronaldo saat menjadi pagar dari tendangan bebas Porto yang dieksekusi Sergio Oliveira
Ketika Oliveira melepaskan tembakan mendatar, Ronaldo justru melompat sambil membalikkan badannya.
Aksi itu membuat Ronaldo gagal mengantisipasi sepakan Oliveira. Bola dari Oliveira meluncur deras ke pojok kanan bawah gawang Wojciech Szczesny.
Melihat sikap bintang asal Portugal tersebut, Capello heran. Mantan pelatih Real Madrid itu menyebut kesalahan Ronaldo tersebut tak bisa dimaafkan.
“Itu kesalahan yang tidak bisa dimaafkan,” kata Capello dikutip dari Football Italia.
“Di zaman saya, Anda memilih pemain yang menjadi tembok, dan mereka tidak mungkin pemain yang takut pada bola.”
“Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan,” ucap Capello menambahkan.
Gol Oliveira membuat skor imbang dua gol berbanding dua gol ketika itu. Gelandang Adrien Rabiot bisa mencetak gol yang membalikkan kedudukan jadi tiga gol berbanding dua gol untuk Juventus.
Akan tetapi, gol Rabiot itu tidak bisa membantu Si Nyonya Tua lolos ke babak berikutnya karena kalah gol tandang.
Capello tidak saja mengecam aksi ketakutan Ronaldo pada bola, tetapi juga pemain senior Juventus lain seperti Alex Sandro atau Aaron Ramsey yang tidak tampil dalam wawancara usai pertandingan.
Mereka yang melakukan sesi wawancara usai laga adalah Federico Chiesa, Juan Cuadrado, serta Matthijs de Ligt.
“Anda hanya melihat pemain termuda yang benar-benar turun tangan dan menunjukkan wajah mereka pada saat-saat sulit. Di tim ini, ada beberapa veteran yang muncul saat mereka menang untuk mengambil kredit, lalu tidak terlihat saat mereka kalah,” tutur Capello.
Dalam rayang ulang yang disiarkan televisi terlihat kesalahan yang dibuat Ronaldo
Ronaldo yang bermain penuh seratus dua puluh menit dalam laga tersebut membuat sebuah assist untuk gol kedua Federico Chiesa menjadi bukti kehadiran megabintang Portugal tersebut.
Akan tetapi, pemilik lima gelar Liga Champions itu gagal mencetak gol dan membuat kesalahan penting ketika menjadi pagar betis di babak tambahan yang berujung gol kedua Porto.
Sergio Oliveira yang menjadi algojo tendangan bebas memilih melepaskan bola mendatar. Tiga pemain yang menjadi pagar betis gagal menghalangi bola meluncur ke arah gawang.
Adrien Rabiot dan Alvaro Morata melompat, sedangkan Ronaldo membalikkan badan. Jika Ronaldo tidak membalikkan badan, ada kemungkinan bola bisa dihentikan olehnya karena laju bola mengarah ke dekat tempat Ronaldo berdiri.
Bola yang menembus pagar betis meluncur ke pojok kanan bawah gawang Juventus. Kiper Wojciech Szczesny yang sudah merentangkan badan pun tak mampu menghentikan laju si kulit bulat.