Selhurst Park, Selasa dinihari WIB, 2014. Ada drama paling getir ketika laga Liverpool melawan Cristal Palace usai. Hasilnya imbang, tiga banding tiga.
Brendan Rodgers dari pinggir lapangan menekuk mukanya. Menatap kelapangan dengan sorot mata “hampa.” Kemudian, lelaki Iralndia itu, menarik mulutnya menahan tangis.
Di lapangan ia melihat Luis Suarez menarik bajunya ke atas, menutup mukanya dan menangis terisak ketika Stevan Gerrad datang membujuk.
Rodgers terpukul. Suarez kehilangan kejantanannya sebagai pemain terbaik. Tapi Gerrard tegar dengan situasi rumit itu.
Tak ada yang disalahkan di laga paling krusial bagi Liverpool di ujung kompetisi Premier League itu. Liverpool kecewa. Jalan terjalnya menuju juara liga, kini, hampir pasti punah. Makanya, kekecwaan Brendan Rodgers atas kegagalan timnya mengalahkan Crystal Palace adalah kewajaran.
Rodgers pun, dengan jujur memprediksi Manchester City akan menjadi juara lagi dan tak akan terpeleset di dua laga sisanya melawan Aston Villa dan West Ham.
Usaha Liverpool untuk merebut titel Liga Primer Inggris musim ini sudah ganjalan setelah ditahan imbang oleh tuan rumah Crystal Palace.
Liverpool layak menyesali hasil imbang ini. Pasalnya, mereka lebih dulu unggul 3-0 berkat gol-gol Joe Allen, Daniel Sturridge, dan Luis Suarez.
Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, menyebut bahwa timnya bertahan dengan buruk. Ini sejalan dengan catatan pada tiga laga terakhir, di mana Liverpool sudah kebobolan sepuluh gol dalam lima laga terakhir.
Dalam catatan Opta, Liverpool hanya bisa menorehkan satu clean sheet dalam delapan pertandingan terakhir di Premier League. Terakhir kali Liverpool menorehkan clean sheet adalah ketika menghadapi Tottenham Hotspur.
Performa Liverpool sepanjang Maret lalu memang terbilang impresif. Selain menyapu seluruh lima pertandingan dengan kemenangan, mereka juga hanya kebobolan empat gol.
Akan tetapi, keunggulan tersebut tak bisa mereka pertahankan. Palace secara luar biasa menyamakan kedudukan dalam waktu singkat melalui Damien Delaney dan dua gol lainnya dari Dwight Gayle.
Tambahan satu angka memang mengangkat Liverpool ke puncak klasemen. Mereka kini unggul satu angka atas Manchester City..
Namun, nasib Liverpool kini akan sangat bergantung hasil yang diperoleh City pada dua laga sisa. Kalau City bisa mengalahkan Aston Villa dan West Ham United, maka mereka dipastikan jadi kampiun.
“Kami sudah gagal malam ini. Saya pikir Manchester City akan melaju dan memenangkan dua pertandingan sisa dan menjadi juara,” papar Rodgers, seperti dikutip akun twitter Premier League, Selasa 06 Mei 2014.
Mantan pelatih Swansea City ini pun, mencoba mengangkat semangat anak-anak asuhnya yang sedang terjatuh untuk menerima hasil imbang ini. Terlebih, kamera televisi sempat menangkap ekspresi bomber Liverpool, Luis Suarez yang menangis.
“Kami sudah mencapai hasil yang hebat. Kami akan mencoba meraih kemenangan lagi, terus mencoba membangun kekuatan tim dan berkembang,” ujar Rodgers.
“Tak diragukan lagi. Manchester City akan terus melaju dan memenanginya,” ujar Rodgers di BBC.
“Kami harus menang untuk terus memberikan tekanan sampai pertandingan terakhir dan kami tak melakukannya. Anda harus punya kedewasaan untuk melaluinya dan kami tak punya,” tambahnya.
“Ini pahit dan mengecewakan dan saya memprediksi Manchester City akan terus melaju dan memenangi dua laga kandang mereka dan jadi juara,” kata Rodgers.
“Selamat untuk Crystal Palace. Mereka menunjukkan perjuangan yang hebat dan menghukum kesalahan-kesalahan kami,” ujar pria asal Irlandia Utara ini.
Melakukan comeback melawan klub sebesar Liverpool, bukan hal yang mudah dilakukan Crystal Palace, setelah menahan imbang The Reds pagi dini hari tadi di Selhurst Park.
Hasil imbang ini mungkin tak begitu berarti bagi The Eagles -julukan Palace- yang sudah mengamankan status tim di Premier League musim depan. Namun hasil ini berarti banyak bagi Liverpool yang sedang bertarung dalam perebutan trofi Premier League dengan Manchester City.
sumber : bbc, skytv, daily mail dan mirror