Zidane, pelatih Real Madrid, secara terus terang mengakui Sergio Ramos “terluka” karena perlakuan yang ia terima dari beberapa fans Sevilla pada pertandingan leg kedua babak Enam Belas Besar Copa del Rey, Jumat dini hari WIB.
Ramos yang merupakan didikan akademi Sevilla dan sempat membela tim utama sebelum pindah ke Madrid pada sebelas tahun silam, itu menjadi sasaran sejumlah ejekan suporter di Ramon Sanchez Pizjuan, kandang Sevilla.
Ramos mencetak gol lewat tendangan penalti ala “Panenka” dan turut andil membawa Madrid terhindar dari kekalahan.
Setelah menorehkan gol, kapten Real Madrid ini melakukan selebrasi di depan ultras Sevilla. Dia menggerakkan kedua tangannya ke telinga di depan tribune yang diisi suporter tuan rumah.
Namun, setelah itu, dia terlihat meminta maaf kepada para suporter di stadion.
Sebuah botol terlihat dilemparkan oleh pendukung Sevilla. Marca melaporkan, terdengar teriakan, “Ramos, bunuh dirilah”, yang berasal dari salah satu suporter.
Terkait kejadian itu, Zidane pun menyatakan pendapatnya.
“Saya tidak senang dengan hal itu. Begitu pun dengan Ramos. Namun, itu bukan sesuatu yang dapat kita hindari,” kata Zidane dalam konferensi pers.
“Dia tidak melakukan kesalahan yang besar. Dia memainkan perannya. Dia tidak senang, pasti, karena dia pernah bermain di sini, dia dari sini, dan saya yakin dia terluka,” kata pelatih asal Perancis itu, seperti dikutip dari FourFourTwo.com.
Zidane mengatakan, apa yang dialami Ramos terkadang dapat terjadi dalam dunia sepak bola.
“Kami harus berpikir bahwa kadang-kadang hal ini terjadi. Namun, saya turut prihatin untuk keluarganya,” ujar Zidane.
Untuk babak selanjutnya, Madrid akan menghadapi Celta Vigo yang lebih dulu mengandaskan Deportivo La Coruna.
Ramos sendiri mengaku heran dengan perlakuan yang dia terima dari suporter
“Saya sama sekali tak menunjukkan sikap tak menghormati siapapun. Saya pun sudah meminta maaf pada David Soria jadi saya sudah sepatutnya tak disalahkan,” tutur Ramos seperti dikutip dari Goal.
“Saya tidak menyukai penonton yang terus mengejek saya sejak menit pertama. Sevilla akan selalu jadi rumah saya, apapun yang terjadi. Namun saya adalah kapten Madrid dan bakal berusaha membela tim saya dengan baik.”
Ramos harus bersabar karena dia akan kembali ke Ramon Sanchez Pizjuan akhir pekan ini untuk bertemu Sevilla, kali ini di ajang La Liga.
Ramos sempat mengutarakan keheranan, lantaran mantan pemain Sevilla lainnya yang kini membela Barcelona, Ivan Rakitic dan Dani Alves mendapatkan sambutan bagus saat kembali bermain di Ramon Sanchez Pizjuan.
“Inilah sepak bola. Tentunya saya ingin mendapatkan perlakuan yang berbeda, namun hal itu tentunya tak akan mengubah apapun.”
“Saya sudah bersiap dan ini bukan kali pertama saya main di tempat ini. Saya tak akan berubah dan datang dengan tekad bermain sepak bola sebaik-baiknya,” ujar Ramos.
Sementara itu, Zinedine Zidane mengakui bahwa timnya mengalami kesulitan di balik keberhasilan mencatat rekor sebagai klub Spanyol dengan deret laga tak terkalahkan terpanjang.
“Sebuah laga yang sulit bagi kami. Sevilla bermain luar biasa dan sejujurnya layak mendapatkan lebih dari hasil seri di laga ini.”
“Kami harus menghadapi tim dengan permainan cepat dan memiliki dukungan penonton yang memberikan tekanan pada kami,” ujar Zidane seperti dikutip dari situs resmi klub.
Zidane mengaku bahwa Madrid sempat lengah ketika sukses menyamakan kedudukan
“Setelah sukses mencetak gol pertama, kami lengah dan kemudian mereka sukses mencetak dua gol ke gawang kami.”
“Namun pada akhirnya kami mampu memaksakan hasil seri. Secara keseluruhan, kami pun layak lolos ke perempat final,” tutur Zidane.
Untuk bisa melanjutkan rekor tak terkalahkan ke angka 41, Madrid kembali harus menghadapi Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.
“Laga lawan Sevilla akhir pekan ini tentunya bakal kembali jadi laga tempat kami bertarung habis-habisan.”
“Mereka saat ini ada di posisi kedua klasemen dan tentunya itu merupakan hasil dari kerja keras mereka. Saya tak tahu apa yang akan terjadi akhir pekan nanti namun yang pasti kami bakal mendapatkan perlawanan yang sengit,” ujar Zidane.