“Fiesta” kemenangan Arsenal di Etihad Stadium, Minggu malam WIB, 18 Januari 2015, belum akan “padam” retorika selama sepekan kedepan karena diperoleh di kandang Manchester City, dan di tengah prediksi dan preview para pengamat yang tidak satu pun orang pun menempat “The Gunners” sebagai unggulan.
Kicauan Twitter tentang kemenangan ini beserta hujatan terhadap prediksi pengamat sekaliber Gary Neville, Jamie Caragher, David Keown dan Martin Hinggis berseliweran di media sosial disertai cacian bahwa ada yang salah dari para analis terhadap “kekuatan” Arsenal.
Gary Neville sempat memperkirakan kekalahan untuk Arsenal di Etihad Stadium, menyebut gaya bertahan The Gunners sebagai sebuah titik lemah. Namun dia terbukti salah dan justru dibuat terkesan.
Neville jadi salah satu sosok yang selalu meragukan gaya bertahan Arsenal. Tak semata-mata karena gaya bermain yang diterapkan, tapi eks bek Manchester United itu menilai Wenger kerap membiarkan lini pertahanan terekspos tanpa bantuan lini yang lain.
“Saya salah dan saya senang karena terbukti salah. Kita telah melihat begitu banyak contoh selama empat atau lima tahun terakhir Arsenal berkapitulasi bahwa jika Anda menawari saya kesempatan untuk kembali bermain sebagai bek Arsenal, saya akan berkata tidak. Itu tidak akan menyenangkan,” kata Neville dikutip Sky Sports.
“Saya harus mengatakan, mereka terekspos dan tidak punya apresiasi terhadap bek-bek mereka ketika mereka berada dalam masalah.”
“Tapi hari ini mereka terlindungi di seluruh lapangan. Bellerin sempat sekali ditaklukkan James Milner di babak pertama dan Aaron Ramsey berada dekat dengannya. Dan Anda mengharapkan itu karena di laga-laga besar, Anda tidak bisa bergantung pada bertahan satu lawan satu,” tambahnya.
“Saya sudah terlalu sering melihatnya di Arsenal. Hari ini, para bek mereka tidak pernah terekspos. Ini adalah salah satu performa lini empat bek yang terbaik yang pernah saya lihat.”
“Laurent Koscielny dan Per Mertesacker mungkin tidak selelah yang pernah tampak. Mereka tenang, rileks, terkontrol, dan tidak terlibat dalam masalah apapun sampai akhir laga,” sambung Neville.
“Itu adalah sebuah performa yang sangat bagus dan saya senang untuk mengatakan bahwa saya benar-benar salah ketika mencoba memperkirakan kekalahan Arsenal lebih dahulu,” tandasnya.
Penampilan solid Arsenal terbayar dengan tiga poin. Kesalahan-kesalahan pemain City turut membantu mereka memenangi laga. Gol pertama yang dicetak Cazorla dari titik putih merupakan buah kesalahan Vincent Kompany yang mengganjal Nacho Monreal di kotak penalti.
Sementara pada gol kedua, bek-bek City gagal mengantisipasi pergerakan Olivier Giroud dengan baik sehingga mampu menyambut umpan tendangan bebas Cazorla dengan sundulan.
Pemain legendaris Arsenal, Thierry Henry, yang di hari laga Arsenal melawan City itu memulai debutnya sebagai analis sepakbola, sempat hilang keseimbang dalam menganalisa laga.
“King”Henry, begitu ia dipuja di Emirates Stadium, terbawa arus emosi dan sempat melupakan fungsinya sebagai pengamat yang harus memberi komentar “balans” terhadap masing-masing tim. “Ia berat sebelah. Memihak Arsenal. Untuk itu tim pengarah acara terus mengungatkan perannya sebagai komentataor,” tulis Mirror.
Setelah pensiun dari lapangan hijau pada pertengahan Desember lalu, Henry memutuskan terjun di dunia penyiaran untuk jadi analis sepakbola di Sky Sports. Dia bergabung dengan sejumlah mantan pemain lain seperti Jamie Carragher, Gary Neville, Jamie Redknapp, dan Graeme Souness.
Debutnya sebagai analis terbilang istimewa, karena dia langsung dihadapkan pada laga mantan timnya, Arsenal, yang akan bertandang ke Etihad Stadium
Nah, nasib baik tampaknya menyambut karier baru Henry. Di debutnya itu, Arsenal sukses menang dua gol tanpa balas lewat gol-gol dari Santi Cazorla dan Olivier Giroud. Kemenangan tersebut mengakhiri sejumlah catatan buruk tim besutan Arsene Wenger.
Tak sekadar menang, performa Arsenal di laga itu menuai apresiasi. Rekan Henry di Sky Sports, Gary Neville, mengaku terkejut dengan pendekatan berbeda yang ditampilkan ‘Meriam London’.
Senada dengan Neville, Henry dalam analisisnya juga mengungkapkan adanya perubahan di Arsenal. Tak seperti selama ini yang kerap meninggalkan lini belakang bekerja sendirian, kini seluruh pemain disebut sudah tampil kompak dan disiplin menjaga pertahanan.
“Yang membuat saya senang adalah mereka tampil baik sebagai sebuah unit. Bukan melulu soal bola, bukan melulu soal skill. Tapi Anda juga bisa bermain baik dengan cara yang mereka mainkan,” kata Henry dikutip Sky Sports.
“Mereka bermain sebagai sebuah tim. Tidak ada banyak hal untuk Manchester City hari ini dan Anda menciumnya sejak awal pertandingan.”
“Orang-orang ingin melihat komitmen, hasrat, dan kebersamaan, dan hari ini itu semua ada di sana. Selama Anda menunjukkan kepada para penggemar, mereka senang,” tambahnya,
“Sebelumnya, mereka (Arsenal) membiarkan tim-tim untuk menekan mereka. Itu bukan sebuah persoalan hari ini,” tandas pria yang mencetak 228 gol bersama Arsenal dan masih menjadi top skorer klub itu.
Kemenangan Arsenal di kandang City ini merupakan yang pertama sejak 2010 silam. Hasil ini juga mengakhiri catatan buruk tak pernah menang di kandang tim-tim besar seperti City, Chelsea, dan Manchester United.
Sementara itu pencetak satu gol Arsenal, Giroud menyebut kemenangan ini menjadi hasil laga yang layak untuk dikenang. Apalagi, hasil bagus di markas City ini mengakhiri catatan buruk ‘Gudang Peluru’ yang tak pernah menang di Manchester selama tiga belas tahun terakhir.
“Kami ingin memetik kemenangan di laga ini karena kami selalu bermain bagus saat melawan tim empat besar tapi belum berhasil menang. Jadi, ini sangat luar biasa buat kami dan itu akan menjadi pertandingan untuk dikenang,” kata Giroud di situs resmi Arsenal.
“Kami belajar dari kesalahan kami karena kami terlalu banyak memainkan cara bermain kami sebelumnya.”
“ Kami bermain bagus hari ini karena kami menunggu mereka dan kami bermain bagus saat serangan balik. Setelah itu kami mencetak gol, mencoba untuk membukukan clean sheet dan kami bisa mencetak lebih banyak gol,” imbuhnya.