Pep Guardiola, kini, manajer Manchester City Pep Guardiola sudah menentukan fase akhir perjalanan kariernya sebagai manajer klub sepak bola.
Guardiola masih berusia empat puluh tujuh tahun dan itu berarti masa depan dirinya sebagai manajer masih sangat panjang.
Menilik usia manajer yang lazim ada, Guardiola bahkan bisa berkarier hingga dua dekade mendatang.
Meski belum menetapkan batas akhir pensiunnya sebagai manajer, Guardiola sudah tahu tempat akhir kariernya sebagai manajer.
“Saya akan mengakhiri karier saya di tempat hal ini dimulai. Langkah terakhir saya adalah di tim usia muda.”
“Saya harap hal itu ada di Barcelona. Saya mempercayai hal itu bahwa mengakhiri di tempat semua ini dimulai adalah yang terbaik,” kata Guardiola seperti dikutip dari Daily Star.
Guardiola termasuk salah satu mantan pemain bintang yang berhasil melanjutkan kariernya dengan baik ketika memasuki dunia kepelatihan.
Berawal dari tim muda Barcelona, Guardiola lalu dipercaya untuk menangani tim senior di musim delapan tahun lalu.
Perjudian Barcelona pada Guardiola membuahkan hasil positif lantaran Blaugrana sukses meraih treble ditambah Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Setelah menangani Barcelona, Guardiola lalu menjadi arsitek Bayern Munchen dan membawa tim tersebut melanjutkan dominasi di Bundesliga.
Sejak musim dua tahun silam, Guardiola memutuskan menangani Manchester City.
Setelah nihil gelar di musim perdana, Guardiola sukses membawa ‘The Citizens’ jadi juara Liga Inggris dengan pemecahan sejumlah rekor musim lalu.
Guardiola kini diadang tantangan mempertahankan gelar Liga Inggris sekaligus membawa tim tersebut jadi juara Liga Champions, sebuah hal yang tidak bisa dilakukan lagi oleh Guardiola usai ia pergi dari Barcelona.
“Tim saya akan selalu bermain seperti yang saya inginkan untuk mereka,” ujar Guardiola.
Berita lain dari Guardiola dating dari Asosiasi Sepak Bola Argentina yang menyebut dirinya sebagai pelatih mahal
Pep membantah telah dihubungi AFA untuk menjadi pelatih timnas Argentina.
Dalam beberapa hari terakhir muncul berita mengenai ketertarikan Argentina merekrut Guardiola menjadi pelatih tim Tango.
Presiden AFA Claudio Tapia mengatakan telah menjalin komunikasi dengan mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen tersebut.
Tapia kemudian menjelaskan upaya menggaet Guardiola terhenti karena tidak memiliki cukup dana untuk mendatangkan manajer Manchester City tersebut.
Guardiola lantas membantah perkataan Tapia karena mengaku sama sekali tak pernah dihubungi pihak AFA.
“Saya sedikit kecewa karena dia, presiden AFA, tidak bisa mengatakan bahwa saya tidak dapat menghubungi Pep karena gajinya tinggi, untuk mengetahui itu dia harus tahu gaji saya,” kata Guardiola dilansir dari ESPN.
“Yang kedua, dia harus tahu saya ingin menangani tim nasional. Saya tahu pendekatan untuk tim nasional sangat berbeda. Dan yang ketiga tidak ada yang mengontak saya. Tentu saya memiliki kontrak dan saya ingin berada di sini hingga proyek saya berakhir,” sambung mantan gelandang timnas Spanyol itu.
Timnas Argentina kini ditangani Lionel Scaloni dan Pablo Aimar setelah memecat Jorge Sampaoli pada Juli lalu setelah hanya membawa Lionel Messi dan kawan-kawan ke babak enam belas besar Piala Dunia lalu.
Scaloni dan Aimar kemungkinan besar tidak akan bertahan lama sebagai juru latih timnas Argentina karena AFA telah mengumumkan akan mengumumkan pelatih Argentina selanjutnya pada Desember.
Tapia menyebut telah menghubungi beberapa pelatih asal Argentina seperti Mauricio Pochettino yang kini tengah menangani Tottenham Hotspur, dan Diego Simeone yang cukup sukses bersama Atletico Madrid