Kembali Nou Camp. Mencetak gol, dan di aplaus lewat “standing opinion,” membuat Zlatan Ibrahimovic sumringan. Lewat “gayanya,” usai mencetak gol, Zlatan membuat gerakan terbang dan memberi salam lewat ayunan tangannya kepada publik Barcelona.
“Malam yang indah,” ujar Ibrahimovic usai laga dan timnya kalah satu gol banding tiga, Kamis dinihari WIB, 11 Desember 2014 itu.
Ya. Zlatan Ibrahimovic bertandang bersama Paris Saint-Germain, klubnya sekarang, usai di”buang” dari Barca dua tahun lalu, membuat penonton di Nou Camp mengelu-elukannya sebagai rasa respek atas karir yang ia lalui di “Blaugrana.”
Apalagi, ia datang dan langsung membuat satu gol yang kemudian dibunuh oleh “gol trisula muskater” Barca, Messi, Neymar dan Suarez yang menyebabkan PSG kalah satu gol berbanding tiga.
Usai laga, setelah memeluk Messi, menyalmi Neymar dan mendatangi Busquet untuk kemudian bergandengan menuju lorong kamar ganti, Ibra, begitu ia disapa, sekan tak ingin mengenang periode tak menyenangkan selama berkarier di Barcelona.
Dengan nada riang kepada “Marca,” ia mengatakan masih punya banyak teman di Barcelona.
Ibra sama sekali tidak menunjukkan kalau dirinya punya relasi yang buruk dengan The Catalans. Saat ditanya wartawan apakah dirinya masih punya teman di Barcelona, dia menjawab banyak.
“Ya, saya masih punya sembilan puluh ribu teman di tribun dan dua puluh dua pemain di atas lapangan,” cetus Ibra seperti dikutip dari AS.
Ibrahimovic tercatat cuma satu musim bermain untuk Barcelona empat tahun lalu. Dalam kurun tersebut dia bikin dua puluh satu gol dari empat puluh lima pertandingan di semua kompetisi.
Masalah terbesar Ibra saat berada di Camp Nou adalah keputusan Josep Guardiola memasangnya melebar karena Lionel Messi jadi prioritas untuk pilihan utama di tengah.
“Anda membeli Ferrari tapi mengendarainya seperti Fiat,” seru Zlatan terkait keputusan Guardiola menempatkannya dalam skema permainan Barcelona beberapa tahun lalu. “Messi, Xavi dan Iniesta selalu menurut perintah tanpa protes. Mereka seperti anak sekolah,” cibir Ibra lagi.
Dalam laga itu tidak hanya Ibra yang mengundang decak kagum. Untuk kali pertama di musim ini trisula maut Barcelona mencetak gol di laga yang sama. Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar mulai menunjukkan potensi yang mereka punya, dengan Paris Saint Germain menjadi korban pertama.
Barcelona yang butuh menang untuk memastikan diri jadi juara grup justru tertinggal lebih dulu melalui Zlatan Ibrahimovic. The Catalans langsung bereaksi dengan mencetak gol balasan empat menit setelahnya melalui Lionel Messi.
Gol indah Neymar jelang babak pertama berakhir sukses membuat Barca membalikkan keadaan. Meski sempat teracam gol penyama, Suarez akhirnya memastikan tiga angka buat timnya usai bikin gol di menit tujuh puluh tujuh. Tuan rumah menang dan lolos ke enam belas besar sebagai juara grup.
Laga kontra PSG dinihari tadi mengakhiri penantian panjang pendukung Barcelona untuk melihat trisula lini depannya tampil meyakinkan dengan mencetak gol. Sejak pertama berkolaborasi di El Clasico pada 25 Oktober lalu, belum pernah Messi, Neymar dan Suarez bikin gol di satu pertandingan.
Betapa Messi, Neymar dan Suarez makin padu bukan hanya dilihat dari gol yang masing-masing mereka buat ke gawang PSG. Kerjasama ketiganya berjalan sangat baik di jantung pertahanan lawan karena Suarez lah yang memberi assist untuk Messi sementara gol Suarez disuplai oleh Neymar.
Khusus untuk Suarez, gol yang dia buat punya arti sangat besar karena itu mengangkat beban berat yang terus dia panggul selama beberapa pekan terakhir. Itu juga menjadi gol pertama striker asal uruguay itu di Camp Nou. Sebelum pertandingan dengan PSG, Suarez baru bikin satu gol yakni saat Barca menundukkan APOEL empat gol tanpa balas.
Bagi Neymar, gol ke gawang PSG merupakan golnya yang ke-empat belas di sepanjang musim ini. Jumlah tersebut melonjak signifikan dibanding musim lalu, di mana di sepanjang musim pada berbagai kompetisi jumlah golnya cuma lima belas.
Messi pun menorehkan catatan lain atas golnya itu. Messi kini menyamai Raul Gonzalez sebagai top skorer di semua kompetisi Eropa dengan total membuat tujuh puluh enam gol.