Manchester United dipermalukan oleh sebuah toko olahraga di Amerika Serikat lewat blunder yang menghebohkan, dengan menjual seragam baru “The Red Devils” United terlalu dini sehingga desain jersey produksi adidas itu pun bocor.
Kostum utama Setan Merah untuk kompetisi mendatang itu sejatinya baru akan diluncurkan secara resmi pada 1 Agustus 2015 dan tim pun masih mengenakan kit musim lalu keluaran Nike untuk beraksi di turnamen pramusim International Champions Cup di AS.
Adapun seragam anyar kedapatan dipajang di salah satu cabang Dicks Sporting Goods dengan banderol sembilan puluh dollar, atau satu koma dua juta rupiah, dan seorang fan yang menyadari hal ini langsung mengabadikannya dengan kamera dan dalam waktu singkat desain kostum tersebut tersebar luas di media sosial.
Salah satu perubahan paling mencolok dari jersey sebelumnya tentu adalah penggunaan tiga setrip khas adidas pada bagian bahu hingga lengan.
Kesepakatan senilai yujuh ratus lima puluh juta poundsterling dengan perusahaan olahraga raksasa asal Jerman itu dicapai United tahun lalu dan mulai aktif berlaku musim ini.
Ini menandai kembalinya kerja sama kedua belah pihak, setelah sebelumnya United juga disponsori adidas selama dua belas tahun.
Walau pun di warnai oleh blunder jerseynya selama di Amerika Serikat, Manchester United memperoleh “hadiah” dalam tornya ini lewat kemenangan tiga gol berbanding satu ketika klub Old Trafford itu menang Barcelona pada turnamen pramusim International Champions Cup 2015, Minggu dinihari WIB.
Dengan hasil tersebut, Manchester United kini mencatat kemenangan ketiga mereka selama mengikuti turnamen ini dan memuncaki klasemen dengan sembilan angka.
Sementara bagi Barcelona, catatan satu kemenangan dan satu kekalahan membuat posisi mereka di klasemen masih di papan tengah dengan tiga poin.
Manchester United sudah memimpin ketika laga baru berjalan delapan menit. Wayne Rooney menjadi pembuka keunggulan United setelah memaksimalkan tendangan sudut yang diambil Ashley Young dengan sundulannya.
Setelah kemasukan, Barcelona berusaha membalas, yang membuat pertandingan berjalan sengit dan menarik.
Lewat skema serangan yang tersusun rapi, Jesse Lingard menuntaskan serangan dengan baik dengan melesakkan bola dari dalam kotak penalti lewat sepakannya.
Menjelang laga berakhir, Rafinha bisa memperkecil ketertinggalan da Adnan Januzay menambah golnya beberapa detik kemudian.
Manajer Manchester United Louis van Gaal menyambut gembira kemenangan 3-1 timnya atas juara Eropa, Barcelona, dalam lanjutan turnamen International Champions Cup di California, Minggu pagi WIB.
Di pertandingan itu, United unggul terlebih dahulu melalui sundulan kepala Wayne Rooney di menit kedelapan, sebelum skor diperbesar Jesse Lingard di paruh kedua.
Rafinha sempat memperkecil keadaan lewat tendangan voli jelang akhir pertandingan, yang mana bisa dibalas United melalui aksi individu Adnan Januzaj.
“Keseimbangan di tim adalah hal yang paling penting. Tahun lalu kami menang atas juara Liga Champions, waktu itu adalah Real [Madrid]. Kini kami menang melawan Barcelona, namun kami juga terbantu keberuntungan,” demikian Van Gaal seusai laga.
“Tiga tendangan membentur mistar namun saya puas dengan performa kami. Juga di babak kedua, ketika para pemain muda masuk, Anda bisa melihat semangat juangnya.
“Kami memiliki jumlah peluang yang sama seperti Barcelona, dan itu adalah hal yang paling saya sukai hari ini.”
Setelah ini, United akan menjajal juara Ligue 1 Prancis, Paris-Saint Germain, sebelum bertolak kembali ke Inggris.
Usai pertandingan pelatih Barcelona Luis Enrique meyakini bahwa manajer Manchester United Louis van Gaal mampu membawa timnya meraih treble di musim depan.
Enrique, pernah merasakan tangan dingin Van Gaal ketika ia masih aktif sebagai pemain di Camp Nou dan menyebut mantan bosnya di Blaugrana itu punya kemampuan untuk menghadirkan kejayaan ke Old Trafford.
Seperti diketahui, Enrique yang kini melatih Barcelona dipaksa menyerah oleh Van Gaal sebagaimana timnya, yang di musim lalu menjadi juara Eropa, kalah 3-1 dalam turnamen International Champions Cup yang berlangsung di Amerika Serikat.
“Dengan pelatih seperti Van Gaal dan para pemain yang mereka miliki, maka itu adalah sebuah tim yang akan mengincar segalanya,” buka Enrique kepada media.
“Dalam setahun banyak hal bisa terjadi. Kami sebelumnya tidak meraih sebuah trofi dan kemudian kami memenangkan tiga gelar. United bisa melakukan hal serupa, mereka adalah klub hebat.”
Mengenai kekalahan timnya, Enrique lebih menyoroti permukaan lapangan di Santa Clara dan kecewa dengan kondisi rumput di Levi’s Stadium.
“Sungguh disayangkan bahwa lapangannya begitu kering. Hal itu merugikan kedua tim,” imbuhnya.