“Elang Portugal,” Benfica, menggagalkan ambisi Juventus untuk menang tandang, setelah di laga putaran pertama semi final Euro League, Jumat dinihari WIB, 25 April 2014, mengalahkan klub Turin Italia itu di Estadio Da Luz, Lisbon
Benfica berhasil mengamankan laga kandang mereka dengan menang tipis dua banding satu atas Juventus. Gol Benfica dicetak Ezequiel Garay dan Rodrigo Lima, dan gol Juve disarngkan Carlos Tevez.
Juve datang ke Lisbon dengan menurunkan Carlos Tevez yang ditemani Mirko Vucinic di lini depan. Sementara tuan rumah Benfica, mengandalkan Oscar Cardozo yang menjadi tumpuan tunggal tuan rumah.
Benfica yang baru saja menjuarai Liga Portugal, langsung membangun serangan, bahkan pendukung tuan rumah sudah bersorak ketika pertandingan berjalan tiga menit lahir satu gol.
Kekalahan Juve ini ditanggapi dingin Antonio Conte. Pelatih Juve itu mengatakan, terjadinya dua gol itu karena kesalahan lini belakang. Ia lantas mengaku puas akan performa tim secara keseluruhan dan yakin Juventus akan masuk final.
Sepanjang laga, menurut catatan UEFA, Benfica melepaskan dua tembakan akurat dari delapan percobaan, sementara Juventus melepaskan lima tembakan titis dari sembilan usaha.
“Menurut saya, ada penyesalan besar untuk hasil yang tidak adil ini. Kami tidak mengawali laga dengan baik karena kami kebobolan, tak lama setelah kick-off, dari situasi bola mati dan kami tahu antusiasme untuk Benfica,” ujar Conte.
“Namun, setelahnya, kami mengambil alih kendali permainan dan membuat Benfica tak berkutik. Menurut kami, dari satu momen ke momen yang lain, mereka akan menyerah, tetapi kami malah kebobolan yang entah berasal dari mana.”
“Ini memalukan karena pada saat itu, kami berusaha mendapatkan gol kedua. Lini belakang kami lengah. Kami lengah. Katakan saja, kami tidak siap menghadapi situasi itu.”
“Kami mengerti bahwa persaingan di babak semifinal terbuka dan Juventus Stadium, jika mau, bisa menyamai atmosfer luar biasa di Lisbon. Kami semua ingin masuk final.”
“Optimisme dan kepercayaan diri saya dapatkan dari pertandingan malam ini. Tak mudah bermain di sini, bermain seperti ini, melawan tim yang tak terkalahkan di kandang.”
“Kami tak bermain dengan gaya klise Italia, karena kami menyerang, membuat tempo tetap tinggi, intens, dan memaksa Benfica untuk fokus secara khusus untuk melancarkan serangan balik. Kami berjuang untuk kehormatan sepak bola Italia pada laga tadi,” tuturnya.
Pelatih Benfica, Jorge Jesus, menyebut timnya bisa saja menang dengan skor lebih besar.
“Kami adalah pemenang yang adil,” ujar Jorge Jesus kepada SCI yang dikutip Football Italia.
“Faktanya kami bisa saja mencetak lebih banyak gol. Wasit tak memberi kami penalti yang jelas atas pelanggaran terhadap Enzo Perez,” imbuhnya.
“Penting bisa meraih kemenangan, tapi akan lebih penting lagi kalau bisa menang 2-0, bukan 2-1,” kata dia.
Leg kedua semifinal akan dilangsungkan pada pekan depan di Turin. Untuk lolos ke final, Benfica hanya butuh hasil imbang.
“Duel ini masih terbuka, tapi kami berada dalam posisi yang lebih bagus di Turin karena kami menang,” ujar Jorge Jesus.
Pertandingan leg kedua akan berlangsung di Juventus Stadium, pada 1 Mei 2014.
sumber: uefa.com, sky sport italia dan bbc