Delapan laga di berbagai event telah disapu bersih Pep Guardiola bersama Manchester City. Dan apakah Manchester City juga akan menyapu bersih gelar juara di event-event itu?
Jawaban Guardiola sangat kalem, iap tak mau timnya diburu oleh target tinggi.
Setelah memastikan kemenangan kelima di Liga Inggris saat menghadapi Bournemouth, Guardiola diburu pertanyaan tentang kemungkinan quadruple alias raihan empat trofi musim ini, Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions.
Guardiola tampak tak mau pertanyaan macam itu terus menghantui perjalanan timnya musim ini. Karena itu ia langsung menegaskan pandangannya terhadap klub anyarnya musim ini.
“Jadi, Manchester City yang baru saja pertama kali menjejakkan kakinya di babak semifinal Liga Champions musim lalu, kemudian dengan datangnya saya, para suporter langsung percaya bahwa kami dapat memenangkan Liga Champions karena saya pelatih yang hebat?”
“Saya rasa tidak demikian. Kegembiraan saya tak bergantung pada keberhasilan meraih gelar atau tidak,” ucap Guardiola seperti dikutip dari Independent.
Menurut Guardiola, ia tak ingin timnya terlalu dibebani harapan berlebihan saat musim baru berjalan.
Tetapi Guardiola ingin timnya serius di tiap kompetisi yang dimainkan, termasuk Piala Liga yang sering dianggap sebagai ajang kelas dua.
Dalam empat hari kedepan, City akan dua kali menghadapi Swansea City. Pertama, mereka bakal menghadapi Swansea di ajang Piala Liga pada Rabu, dan kemudian kembali berduel pada Sabtu dalam lanjutan Liga Inggris.
“Target saya adalah mencoba untuk bisa bahagia setiap hari dan bersiap untuk laga selanjutnya.”
“Tentu saja kami akan mencoba untuk memenangkan Piala Liga yang bakal kami mainkan pertengahan pekan ini. Tak perlu ragu akan hal itu,” tutur mantan pelatih Bayern Munich ini.
Sementara itu, pemain belakang Manchester City, Aleksandar Kolarov, menegaskan kesebelasannya tidak akan kehabisan tenaga di tengah-tengah musim nanti.
Ia juga menyatakan Pep Guardiola telah memiliki rencana yang baik untuk memastikan City tetap berenergi hingga Mei tahun depan.
Saat ini City menjadi satu-satunya kesebelasan yang menorehkan rekor sempurna di Liga Primer Inggris, mendapatkan lima kemenangan dari lima pertandingan.
Jika menghitung kompetisi-kompetisi lain, ManCity saat ini juga masih belum terkalahkan.
Salah satu rahasianya adalah gaya permainan yang dibawa Guardiola ke City, yang memaksa para pemain melakukan umpan-umpan pendek dalam membangun serangan, dan juga melakukan tekanan ketika kehilangan bola.
Kolarov yakin gaya permainan ini takkan sampai membuat pemain City kehilangan tenaga.
“Kami takkan kelelahan,” kata Kolarov, seperti dikutip dari The Independent.
“Alasannya adalah karena sesi latihan sangat direncanakan. Sama halnya ketika para penyerang lebih sering diperbincangkan ketimbang pemain belakang, ketika manajer melakukan hal yang hebat pun sama saja.”
Pemain tim nasional Serbia ini bukan hanya memberikan pujian bagi Guardiola, tapi pada setiap staf pelatih yang dibawa manajer asal Spanyol itu, mulai dari pelatih kebugaran hingga asisten pelatih.
“Ini adalah tim terbaik yang pernah bekerja sama dengan saya, dan hal ini jarang disebut-sebut. Pekerjaan yang baik dimulai di kantor dan menular ke lapangan. Ini alasannya tim kami sangat kuat secara mental.”
“Hal ini menciptakan atmosfer positif di seputar klub. Ini kemudian menular ketika berbicara dengan media, ketika kami berkumpul, saat latihan, dan tentu saja pertandingan.”
Pada kesempatan lain, Josep Guardiola berjanji akan memberikan kesempatan kepada starternya Leroy
Kiprah Sane bersama Manchester City memang sempat tersendat akibat cedera otot paha. Dia menghabiskan waktu satu bulan guna pemulihan.
Gelandang asal Jerman itu sudah pulih dan mendapatkan lampu hijau untuk tampil
“Sane berada dalam kondisi siap, tetapi saya memang memutuskan untuk menurunkan pemain lain,” kata Guardiola.
“Saya tetap menyadari kualitas Sane. Dia membutuhkan menit bermain. Untuk pertandingan berikutnya, dia akan mendapatkannya,” tutur manajer berkebangsaan Spanyol itu.
Apabila Guardiola merealisasikan janjinya, Sane bakal tampil sebagai starter untuk kali pertama sejak bergabung dengan Manchester City.
Sebelumnya, pemain sayap berusia dua puluh tahun itu cuma mendapatkan jatah enam puluh menit yang terbagi dalam tiga pertandingan.
Kabar lain yang tak kalah mengejutkan adalah adanya keinginan Manchester City mendatangkan dua megabintang FC Barcelona, Lionel Messi dan Neymar, pada bursa transfer musim panas lalu.
Klub elite Premier League tersebut melakukan pendekatan karena permintaan manajer Pep Guardiola, yang merupakan mantan bos Barca.
Demikian menurut laporan Mundo Deportivo, berdasarkan informasi yang sudah diverifikasi suratkabar Inggris, The Sun.
Dikatakan bahwa Manchester City membuat tiga putaran pembicaraan bersama Messi dan Neymar dengan tujuan satu di antara mereka hengkang pada musim panas ini untuk memenuhi permintaan Pep.
Sayang, keinginan Guardiola tak mendapat respons sesuai harapan, karena dua bintang The Catalans tersebut memilih bertahan di Camp Nou. Tampaknya, keinginan Guardiola tidak akan pernah terwujud.
Direktur olahraga Manchester City yang merupakan mantan wakil presiden Barca, Ferran Soriano, sudah mengadakan kontak dengan Messi guna membicarakan potensi perpindahan tersebut.
Isu masalah di luar lapangan, termasuk pajak, digunakan sebagai “senjata” agar Messi mau hengkang ke Stadion Etihad, termasuk kemungkinan berduet dengan rekan senegaranya di timnas Argentina, Sergio Aguero.
Sedangkan mengenai Neymar, rupanya Manchester City termasuk satu dari beberapa klub elite Eropa yang mendekati pemain internasional Brasil tersebut.
Sebelumnya, Paris Saint-Germain, Real Madrid dan Manchester United sudah menyatakan minat mereka.
Akan tetapi, seperti halnya Messi, Neymar pun menyatakan komitmennya untuk tetap berseragam Barca.