Antonio Conte menuding ada kesalahan dalam permainan Chelsea ketika mereka ditekuk dua gol di White Hart Line, Kamis dinihari WIB, 05 Januari 2017, oleh Tottenham Hotspur.
“ya. Ada yang tidak beres dalam permainan Chelsea. Saya menyadari hal itu,” kata sang pelatih asal Italia itu.
Chelsea yang masih berada di puncak klasemen Liga Primer dan baru kali ini mengalami kekalahan dalam empat belas laga yang telah mereka mainkan.
Dia menilai masalah jadwal yang padat membuat Chelsea tak mampu menjawab semua kebutuhan pertandingan.
“Sebenarnya kami memiliki waktu istirahat lebih dan itu sebuah keuntungan. Hal yang menurut saya juga masih wajar. Kami masih berada di puncak,” tegasnya dikutip Goal.
The Blues sejauh ini memang belum tergoyahkan di puncak klasemen sementara.
Walau menerima kekalahan Conte, menangkap adanya keanehan dari dua gol Tottenham Hotspur
Tottenham memenangi partai itu dengan skor dua gol tanpa balas
Kedua gol tim berjulukan The Spurs dicetak oleh Delle Ali.
Menurut Conte, dua lesakan tersebut tidaklah menunjukkan kerapuhan di lini belakang Chelsea.
The Blues, julukan mereka, justru tampil solid dalam menyaring ancaman lawan.
Dicatat Premier League, hanya ada dua tembakan tepat sasaran dilepaskan Tottenham. Perlu diingat, keduanya berasal dari Ali dan bersarang di gawang Thibaut Courtois.
“Kami sebenarnya bertahan dengan baik sehingga terlihat ada keanehan ketika terjadi dua gol seperti ini,” ucap Conte.
“Gol terjadi pada masa krusial, yaitu pada akhir babak pertama dan setelah kami melewatkan beberapa peluang pada babak kedua,” tutur dia.
Dalam kurun enam menit sebelum gol kedua Alli, Chelsea memang tampil mengancam. Tercatat ada dua peluang dari Eden Hazard dan Nemanja Matic, tetapi gagal menemui sasaran.
Apabila diakumulasi, Chelsea melepas sebelas tendangan tepat sasaran selama 90 menit. Adapun tembakan menuju target cuma dua untuk The Blues.
“Kami sudah menunjukkan karakter dengan menciptakan sejumlah peluang, tetapi tidak mampu memanfaatkannya,” kata sang manajer.
Meski kalah, Chelsea masih memuncaki klasemen dan unggul lima angka atas Liverpool.
Di sisi lain, tambahan tiga poin mengangkat Tottenham ke peringkat ketiga klasemen.
Pada laga itu Conte sebenarnya tidak mengubah susunan lini pertahanan saat melawan Tottenham. Gary Cahill, Daviz Luiz, dan Cesar Azpilicueta tetal menjadi andalan di lini belakang.
Ketiganya dibantu Victor Moses dan Marcos Alonso di posisi sayap.
Entah apa yang terjadi.
Mungkin kelelahan atau hal lain, namun faktor mikomunikasi menjadi penyebab gawang Chelsea dua kali kebobolan.
Padahal Cahill, Luiz, dan Azpilicueta telah menerapkan perangkap offside.
Faktor kelelahan bukanlah penyebab kekalahan Chelsea. Pasalnya, Chelsea merupakan tim yang mendapat waktu istirahat paling banyak menghadapi pertandingan pekan kedua puluh Liga Primer.
Demam panggung karena berpeluang ciptakan rekor kemenangan beruntun di Liga Primer? Bisa jadi.
Yang pasti, seperti yang dikatakan Gary Cahill, Chelsea bukanlah robot yang bisa selalu tampil impresif dan meraih kemenangan
Bek Chelsea, Gary Cahill, sependapat dengan Conte bahwa timnya pantas kalah dari Tottenham Hotspur
Berbicara kepada Sky Sports usai pertandingan, Cahill menganggap Tottenham pantas meraih kemenangan.
Bek timnas Inggris itu mengatakan Chelsea tidak bisa seterusnya meraih kemenangan.
“Penampilan kami tidak bagus hari ini, di semua lini. Saya tidak tahu kenapa. Kami bukan robot,” ujar Cahill.
“Kami punya peluang bagus, tapi satu kekalahan dari empat belas pertandingan bukanlah masalah. Kami tidak akan memikirkan kekalahan ini selama sepekan, kami akan bangkit,” sambungnya.
Sementara itu dalam wawancara dengan BBC Sport, Cahill mengatakan Tottenham berhasil mencetak gol di momen yang tepat.
“Kami sering salah melakukan umpan dan tidak menggerakkan bola secepat biasanya. Tottenham lawan berkualitas dan kami dihukum karena tidak tampil bagus. Tapi, kami punya kepribadian bagus dan kekalahan ini tidak mengganggu mental tim,” ucap Cahill.
Sementara itu, bintang kemenangan Tottenham Hotspur atas Chelsea, Dele Alli, merasa aneh bisa mencetak dua gol sundulan ke gawang The Blues
Alli tidak menyangka bisa mencetak dua gol melalui sundulan. Gelandang 20 tahun itu mengaku kesulitan melakukan penguasaan bola karena tangguhnya lini tengah Chelsea.
“Aneh buat saya bisa mencetak dua gol melalui sundulan daripada menggunakan kaki. Tapi, hari ini saya tidak mendapatkan bola sebanyak yang saya inginkan,” ujar Alli berbicara kepada BBC Sport.
Alli sedang dalam penampilan terbaiknya. Mantan pemain Milton Keynes Dons itu selalu mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir di Liga Primer dengan koleksi tujuh gol.
“Ada sedikit sejarah antara kedua tim setelah musim lalu, dan saya pikir kami ingin menghentikan laju mereka seperti mereka menghentikan langkah kami musim lalu,” ucap Alli.
“Kami senang tetap dalam radar perebutan gelar dan terus meraih poin. Kami tidak akan terbuai, karena selalu ada ruang untuk diperbaiki,” sambungnya