Manchester City tampil superior memenangkan laga derbi Old Trafford, Selasa dinihari WIB, lewat rangsangan permainan cepatnya, bertempo tinggi dan saling membalikkan serangan. Kemenangan 2-1 ini tidak hanya membuat City mencatatkan lebih banyak kemenangan dalam pertandingan kedua tim di kandang “Iblis Merah” MU selama dua musim terakhir, tapi juga memangkas selisih angkanya dari “The Red Devils” di klasemen Premier League.
Datang dengan satu tekad menang, City memang tidak mudah untuk menaklukkan United di kandangnya yang angker itu. Tapi, seperti dikatakan Roberto Mancini, sang pelatih, semuanya bisa dilakukan City dengan komposisi pemain yang sangat solid sekarang ini. “Ini bukti bahwa kamilah yang sebenarnya memiliki hak juara,” kata pelatih flamboyant asal Italia itu.
Mancini memang sudah mengucapkan kata menyerah untuk mengejar angka dari MU. Selisih 12 angka, menurut Mancio bukan pekerjaan mudah dari tujuh laga tersisa. MU kini berada di puncak klasemen Pemier League dengan 77 poin. Sedangkan City, dengan kemenangan di Old Trafford mengoleksi 65 angka
Menurut Mancini, yang dibutuhkan City di sisa kompetisi adalah mempertahankan posisi di “runner up.” Diperlukan ketekenunan, kesabaran dan konsistensi untuk menjauhkan angka dari Chelsea dan Spurs hingga hari-hari akhir sisa pertandingan liga. “Kami masih harus konsisten menggenggam tiket Liga Europa. Masih ada tujuh pertandingan lagi. Semoga semuanya berjalan mulus,” ujar Mancini.
Meski Manchester United dipermalukan seteru kotanya, Manajer MU Sir Alex Ferguson senang dengan penampilan timnya. “Saya senang dengan penampilan kami pada babak kedua. Banyak sisi plus dalam tim. Robin van Persie tampil fantastis hari ini dan Wayne Rooney kembali beraksi di lapangan hijau,” tutur Ferguson yang dikutip BBC seusai pertandingan.
Setelah berakhir tanpa gol pada babak pertama, City unggul lebih dulu melalui tembakan James Milner. Namun, bola umpan lambung Van Persie yang kemudian disundul Phil Jones dan berujung pada gol bunuh diri Vincent Kompany, membuat pertandingan imbang 1-1.
Namun, aksi solo run Sergio Aguero pada akhir laga dengan menaklukkan tiga pemain MU plus memperdaya David de Gea, membuat The Citizens pulang tiga angka dengan kepala tegak dari Old Trafford.
“Pertandingan berjalan dalam tempo tinggi, sangat kompetitif antara dua tim terbaik di negeri ini. Saya pikir, kami tampil lebih baik dari lawan pada babak kedua, tetapi semua orang tahu, Sergio Aguero adalah eksekutor fantastis dan kami memberikannya banyak ruang kosong baginya,” ulas Ferguson.
“Kami tak akan beralasan. Jika melihat sejarah klub ini selama bertahun-tahun kami selalu mempersulit diri sendiri. “Suporter terus memberikan dukungannya dari tempat duduk mereka setiap tahun. Kami masih unggul 12 poin (atas City), kami melawat ke Stoke pada akhir pekan ini, dan kami akan bangkit,” pungkasnya.
Kepada “BBC Sport” usai laga, “Mancio,” begitu pelatih Citizien itu di panggil, mengatakan kemenangan skuadnya di laga derbi malam itu tidak membuatnya menghidupkan kembali harapannya untuk merebut gelar liga musim ini. Mancini tetap menganggap titel Premier League sudah jadi milik Manchester United.
Dengan tujuh laga tersisa sampai akhir musim, Mancini menilai timnya sudah tak punya kesempatan untuk mengejar MU. Dia pun fokus untuk mengamankan posisi kedua.
“Penting bagi kami untuk mendapatkan posisi kedua, namun saya pikir kami menunjukkan bahwa kami tidak pantas tertinggal 15 poin. Mereka lebih konsisten karena mereka memenangi lebih banyak pertandingan, sementara kami malah kehilangan poin saat kami mungkin pantas menang,” ungkap Mancini seperti dikutip BBC.
“Kami menunjukkan bahwa kami pantas untuk tetap dekat dengan titel, tapi ini sudah selesai. Yang penting posisi kedua. Apakah kami kehilangan titel dengan selisih 15, 12, atau 18 poin, itu tak mengubah apapun,” tegas pria asal Italia ini.