Pesta kemenangan Barcelona atas Las Palmas di pekan kedua puluh lima La Liga, Senin dinihari WIB, 22 Februari 2016, membuat pedih Real Madrid yang hanya bisa menyudahi laga dengan Malaga di Las Rosaleda dengan hasil seri, yang menyebabkan renggangnya jarak poin kedua menjadi sembilan.
Kemenangan Barca, dan hasil seri Real Madrid makin menegaskan bahwa “Blaugrama” akan membungkus gelar musim ini dari tiga belas sisa laga yang akan ia mainkan.
“La Liga ‘milik’ Barcelona,” tulismedia besar Spanyol “marca,” dalam tulisan terbarunya tentang persaingan antara dua “jawara” La Liga itu.
“Lionel Messi dan kawan-kawan kini bisa dengan nyaman duduk di puncak klasemen, menyaksikan musuh-musuh terberat mereka tergelincir,” lanjut “marca,” setengah mengejek Madrid.
Barcelona bermain satu hari lebih dulu ketimbang duo Madrid, Real dan Atletico.
Menghadapi Las Palmas yang berstatuskan tuan rumah pada Minggu dinihari WIB, Barca membawa pulang tiga poin berkat sepasang gol Luis Suarez dan Neymar.
Atletico Madrid yang berada di posisi dua, lebih baik satu tingkat dari Real Madrid di posisi tiga, juga ditahan imbang dengan skor kaca mata oleh Villareal di Stadion Vincente Calderon
Ketiga hasil itu membuat Barca kini mengantongi enam puluh tiga poin, unggul delapan poin dari Atletico di tempat kedua dan berselisih sembilan poin dari El Real di posisi ketiga.
Barcelona pun didorong performa mengagumkan, menang delapan kali secara beruntun di Liga Spanyol.
Tim terakhir yang bisa sekadar menahan imbang Barca adalah Espanyol pada awal Januari silam.
Patut dicatat bahwa selisih poin itu bukannya tidak mungkin dikejar oleh Madrid dan Atletico.
Namun begitu, sejarah membuktikan hal itu sukar dilakukan.
Sebagaimana dicatatkan Mister Chip, sepanjang sejarah Liga Spanyol, hanya ada satu tim yang bisa memangkas selisih sembilan poin dari pemimpin klasemen untuk kemudian merebut gelar juara liga di akhir musim.
Tim tersebut adalah Barcelona yang melakukannya pada musim enam belas tahun silam.
Itu pun dengan catatan, Azulgrana membutuhkan dua puluh empat laga untuk menipiskan jarak.
Sementara kini hanya tersisa tiga belas pertandingan bagi Atletico dan Los Blancos untuk mengejar Barca.
Pekan depan, Barca juga bisa memperlebar jarak dengan kedua tim karena Atletico dan Real akan saling jegal dalam laga derby pada 27 Februari nanti.
Sementara Barca akan terbantu penonton di Stadion Camp Nou ketika menjamu Sevilla.
Jika Atletico dan El Real bermain imbang maka Barcelona bisa bernapas lega, karena hadangan paling berat di La Liga praktis hanya tertinggal Real Madrid, Valencia dan Espanyol.
Ketiga laga itu pun akan dilangsungkan di Camp Nou.
Sementara itu, pelatih baru Real Madrid , Zinedine Zidane, mengaku pihaknya kecewa dengan hasil imbang yang didapat di kandang Malaga.
Akibat hanya membawa pulang satu poin dari kandang Malaga.
“Masih ada banyak poin untuk direbut. Ada tiga puluh delapan poin lagi untuk dimainkan, dan kami akan terus berjalan. Melawan Malaga ini adalah sebuah pertandingan yang sulit. Kami tidak akan santai, bagi saya tak ada hal seperti itu.”
Zidane berprinsip bola itu bundar, sehingga tim lain bisa saja terpeleset dan kehilangan poin.
“Tetapi saya tidak mau memikirkan tim lain,” tukasnya.
Kini, lanjut mantan playmaker Madrid tersebut, dirinya akan menganalisa hal-hal yang salah dari laga melawan Malaga.
Dalam laga tersebut, bintangnya, Cristiano Ronaldo membuang kesempatan membawa kemenangan.
Penalti yang ia tembakkan berhasil ditepis kiper Malaga, Iidris Kameni.
Zidane pun menolak pernyataan bahwa anak buahnya tak bisa bermain baik ketika melakoni laga tandang.
“Pertandingan terakhir kami di Liga Champions amat jauh dari rumah, dan itu juga sulit, tetapi kami menang,” jawab Zidane atas pertanyaan wartawan yang menilai Madrid memiliki kesulitan bermain tandang.
Kini Zidane menghadapi pekerjaan rumah untuk kembali memangkas jarak dengan Barcelona dan menjauh dari tetangga sekota, Atletico Madrid.
Pada laga akhir pekan ini, Atletico bermain imbang juga. Tim yang diarsiteki Diego Simeone itu bermain tanpa gol dengan tim tamu, Villareal.
Dikesempatan yang sama Zidane malas mengomentari ucapan Rafael Benitez soal Los Blancos yang tak berprestasi di era kepemimpinan Florentino Perez sebagai presiden klub.
Benitez mengatakan hal itu ketika diundang diwawancarai Gary Lineker yang menjadi pembawa acara di BT Sport.
“Gelar juara Barcelona dua kali lipat dari milik Madrid di masa Perez di sini,” ujar mantan pelatih Inter Milan, Liverpool, dan Chelsea tersebut, seperti dikutip dari AS.
Zidane ditanyai wartawan soal komentar Benitez itu ketika timnya usai menjalani pertarungan melawan Malaga.
“Saya sudah banyak pikiran menangani tim saya. Sebelum-sebelumnya, masalah itu telah sering didiskusikan,” kata Zidane.
Zidane yang mengambil alih kursi kepelatihan Madrid dari tangan Benitez pada awal Januari lalu mendapatkan enam kemenangan dari tujuh pertandingannya, dan satu-satunya tim yang bisa menghambatnya adalah Real Betis.
Ia mengatakan bahwa timnya telah berjalan di jalur tepat sesuai yang ia inginkan.
“Saya senang berada di sini. Saya tahu bahwa pekerjaan ini akan sukar dilakukan dan segala sesuatnya baru buat saya. Tapi saya tahu bahwa hal paling penting adalah untuk mendapatkan hasil positif, dan kini kami melakukannya.”
“Satu-satunya hal yang ingin kami lakukan adalah bekerja keras, karena kami tahu bahwa itulah cara untuk mencapai sesuatu.”