Laga semifinal Piala Dunia 2014 Brasil menjadi sebuah fakta nyata dari kekuatan sepakbola dunia yang “kiblat”nya berada Europa dan Latino. Brasil dan Argentina menjadi wakil “kiblat” Amerika Latin dengan gaya “samba” dan “tango”nya yang mengandalkan keterampilan individual, sedangkan Europa yang menempatkan Belanda dan Jerman mencerminkan sepakbola “total-football” dan “efesiensi attacking.”
Brasil akan bertemu dengan Jerman di Belo Horizonte, Rabu dinihari WIB, 09 Juli 2014, dan sehari sesudahnya, Kamis dinihari WIB, 10 Juli 2014, Belanda akan menjajal Belanda di Brasilia.
Kedua laga ini, baik Brasil melawan Jerman, mau pun Argentina menantang Belanda, merupakan momen ulangan dari pertandingan yang pernah mereka mainkan sepanjang berlangsungnya Piala Dunia baik di babak semi final maupun final.
Dari kedua laga yang pernah berlangsung itu, pertemuan Argentina menghadapi Belanda menjadi sangat emosional dan mengingatkan banyak orang pada final Piala Dunia 1974 di Beunos Aires, ketika “Oranye” yang berada di puncak permainannya lewat “total football” Rinus Michels dengan “playmaker” Johan Cruyff ditaklukkan oleh tarian “tango” Mario Kempes.
Berlainan dengan laga Argentina dengan Belanda, Jerman langsung menyambut laga dengan Brasil lewat optimistisme dengan kans mereka akan ke final dan menjuarai Piala Dunia 2014.
Der Panzer bertekad memaksimalkan tekanan besar yang menyelimuti Brasil.
Jerman untuk kali keempat beruntun berhasil menginjak semifinal Piala Dunia. Setelah gagal di tiga percobaan sebelumnya, Die Mannschaft bertekad mewujudkan mimpi juara di kesempatan kali ini. Apalagi sudah dua puluh empat tahun sejak mereka kali terakhir berhasil mengangkat trofi.
“Kami punya feeling untuk juara. Kami sudah benar-benar dekat dan Anda bisa merasakan semuanya menginginkan gelar tersebut. Kami punya sebuah kesempatan besar sekarang untuk memenangi titel. Di tahun-tahun sebelumnya, kami nyaris saja. Sekarang kami sangat menginginkannya,” kata Andre Schuerrle, penyerang Jerman.
“Hal terbaik dari tim ini adalah bahwa kami terus menang. Kami berjuang dan memberikan segala upaya. Kami memang menjalani beberapa laga ketat, tapi kami layak untuk memenangi setiap laga yang kami menangi. Bukan sekadar keberuntungan atau DNA pemain,” tambahnya dikutip Guardian.
Jerman memang sejatinya belum terlalu meyakinkan sejauh ini. Terlepas dari kemenangan telak empat gol tanpa balas atas Portugal di laga perdana, empat laga berikutnya dilalui dengan biasa-biasa saja.
Setelah ditahan imbang Ghana, mereka cuma menang tipis atas Amerika Serikat, kemudian menundukkan Aljazair lewat babak tambahan, dan berlanjut ke kemenangan tipis kontra Prancis.
“der Panzer” akan menghadapi Brasil di Belo Horizonte, Rabu dinihari WIB dalam upayanya melangkah lebih dekat menuju trofi. Schuerrle meyakini tekanan besar yang menyelimuti Brasil bisa dimanfaatkan.
“Ada tekanan besar pada mereka. Anda lihat semua orang di sini, saya tidak tahu berapa juta orang yang sedang menyaksikan Piala Dunia ini. Tidak mudah bermain di bawah tekanan ini jadi mereka sejauh ini tampil baik,” tandas Schuerrle.
Sementara itu Argentina, pada laga yang berlangsung di Estadio Nacional Mane Garrincha, Brasilia, Minggu malam WIB, 06 Juli 2014, unggul tipis dari Belgia, satu gol tanpa balas, bersiap-siap menghadapi Belanda .
Satu peluang Argentina pada menit kedelapan akhirnya berbuah gol tunggal pada laga ini yang dihasilkan oleh Gonzalo Higuain. ‘Tim Tango’ pun melaju ke semifinal untuk menghadapi Belanda yang menang dramatis lewat penalti dari Kosta Rika.
Dalam laga itu Messi memainkan pertandingan yang bagus. Ini semua mengenai mendapatkan bola dan membawa semuanya meraih tiga poin. Setiap pergerakan yang dia buat memberikan tanda harapan bagi kami,” pelatih Argentina Sabella.
“Apa yang dia lakukan selalu menentukan dan itu di samping masalah mencetak gol. Dia hampir selalu tidak pernah kehilangan bola dan dia mengalahkan rivalnya secara bersama-sama.”
“Dia adalah air di padang pasir. Dia tidak hanya mencetak gol. Kemarin dia bermain dan memberi umpan kepada Di Maria untuk mencetak gol saat melawan Swiss. Hari ini, ketika medan sedang kering, dia memberikan kami udara segar,” tambahnya.
Terkait dengan jalannya pertandingan melawan Belgia, Sabella menambahkan, “Ini adalah pertandingan terbaik kami. Kami seimbang dan bermain baik. Skuad sangat senang dan saya senang untuk semua orang, keluarga dan seluruh orang yang mendukung saya.”