*Disiarkan Trans TV Rabu Dinihari WIB
LAGA “clasico.” Inilah tontonan terbaik sepakbola sepanjang tahun. Laga yang mempertemukan kembali Barca dengan Madrid di leg kedua semifinal Piala Raja, “Copa del Rey,” Selasa malam atau Rabu dinihari WIB. Laga yang diyakini sebagai “perang” kematian bagi salah satunya untuk meraih tiket final.
Baik Barca maupun Madrid menyambut laga ini bagaikan pertandingan final. Laga “prestise” untuk memberi stempel siapa yang paling hebat di antara keduanya. Laga yang diyakini pula oleh “bonek madridista” sebagai pintu keluar pertama bagi “si special one” Jose Mourinho untuk meninggal Barnebeu jika timnya tersingkir. Dan laga bagi Messi untuk mengukuh keyakinannya bahwa permainan Barcelona tidak akan mengalami perubahan.
Baik Barca maupun Madrid akan bertaruh lewat “dendam” memenangkan laga “krusial” ini. Madrid memang menyadari kekuatan tiki taka “Blaugrana.” Dan Barcelona juga tidak akan menyepelekan Mourinho sebagai jenius sepakbola dunia lewat pilihan strateginya setiap pertandingan.
Bagi Mourinho hanya ada satu kata untuk menghentikan Barca. “Bunuh peluangnya di garis second line. Biarkan mereka menguasai bola sebanyak-banyaknya, tapi jangan biarkan Iniesta dan Messi masuk ke ruang tembak.” Mou tahu cara mematikan tiki taka. Ia sudah memetakan jalan pertandingan jauh sebelum AC Milan menekuk klub Catalan itu pekan lalu di San Siro lewat kemenangan 2-0 di 16 Besar Liga Champions.
Jose sudah melakukannya ketika bersama Inter Milan menyisihkan Barca di kejuaraan Eropa itu. Mou sepakat, untuk membunuh Barca butuh sebuah pertahanan diagonal dengan mematikan setiap pergerakan Messi, Alves dan Iniesta secara kolektif. Bukan “man to man marking.” Kolektifitas serempak. Kolektifitas, begitu kehilangan bola tutup semua celah mereka masuk garis gawang. “Biarkan mereka utak atik di garis kedua. Biarkan saja mereka melakukan umpan pandek.
Begitu mereka kehilangan bola secara seremp[ak serang. “Mereka akan kucar-kacir,” kata Mourinho yang hafal betul bagaimana dia memberitahu Roberto di Matteo, pelatih “caretaker” Chelsea kala itu, tentang strategi mengalahkan Barcelona dan membungkam Messi. Chelsea lolos dan akhirnya menjuarai Liga Champions musim yang lalu.
Untuk menghadapi Barca di semifinal kedua Piala Raja, Rabu dinihari WIB nanti, Mou hanya memoles sedikit “Los Blancos.” Tak ada resep yang paling khusus. Kami akan mengulang strategi di pertemuan pertama dan akan lebih memfungsikan peran Ronaldo sebagai penyudah serangan. Bagi Mou laga “el clasico” memang menantang. Laga yang telah berumur 120 tahun yang menguras pikiran dan perhatian. Juga beban.
Laga “clasico” menurut jadwal dalam sepekan ini akan terjadi dua kali. Satu di Piala Raja dan lainnya di La Liga. Dari pertemuan dua tim musuh bebuyutan, Barcelona dan Real Madrid, ini hanya satu laga Piala Raja yang berlabel hidup-mati. Laga ini diyakini seperti layaknya partai final. Kedua tim akan sama-sama ngotot untuk mendapat tiket ke final. Tensi pertandingan akan tinggi untuk mempertaruhkan gengsi.
Kualitas laga ini akan jauh lebih menarik dan menegangkan dibandingkan laga el clasico kedua, yang akan berlangsung Sabtu (2/3) pada kompetisi La Liga. Pertemuan kedua di La Liga bahkan terkesan hanya formalitas gengsi. Madrid tidak punya kepentingan untuk tampil ngotot karena peluang mereka mempertahankan gelar juara sudah hampir pupus.
Selisih 16 poin dengan sisa 13 laga sepertinya menjadi misi yang sulit bagi Madrid untuk melewati Barca. Pelatih Jose Mourinho seperti sudah tidak bergairah dan lebih memfokuskan persiapan timnya di ajang Copa del Rey dan Liga Champions.
Sepanjang musim ini, kedua klub sudah bentrok sebanyak empat kali dari total enam yang dijadwalkan. Dari empat pertemuan, kedua tim sama-sama menang sekali dan meraih dua kali hasil imbang. Pertemuan pertama terjadi di Nou Camp pada pertandingan pertama Piala Super Spanyol, Agustus 2012. Barca unggul 3-2. Kedua, kala Madrid menang 2-1, Piala Super Spanyol pun mereka genggam. ”Los Blancos” juara karena unggul gol tandang.
Pertanyaan lain yang mencuat dari laga ini adalah mencetak gol atau tidakkah , Lionel Messi. Di kompetisi Liga BBVA, Messi baru saja meneruskan catatan gemilang dengan mencetak gol dalam 15 pertandingan beruntun. Namun, Messi gagal melesakkan gol pada pertemuan pertama babak ini di kandang Los Blancos pada 6 Februari lalu.
“Kami perlu mendapatkan hasil positif dalam dua laga penting ini. Jika aku tak bisa membantu dengan gol, itu bukan masalah selama tim bisa menang. Laga lawan Madrid adalah pertandingan yang lain dari yang lain. Kami harus naik ke level terbaik untuk melangkah ke babak berikutnya,” tandas Messi.
Bagi Azulgrana, laga El Clasico yang kelima musim ini dijadikan sebagai pemantik motivasi demi membangkitkan moral tim untuk merebut seluruh gelar kampiun yang masih tersedia. Di kubu El Real, cerita utama tetap menjadi milik Pelatih Jose Mourinho. Laga nanti bisa jadi merupakan salah satu syarat Mourinho bertahan di Santiago Bernabeu.
Misi tak boleh gagal, menjadi harga mati bagi entrenador asal Portugal itu. Pasalnya, media yang berbasis di Madrid, AS, baru-baru ini sudah membuat jajak pendapat mengenai siapa pelatih yang cocok menangani Madrid jika Mourinho positif didepak.
Yang jadi pertanyaan, siapa yang akan tertawa pada saat terakhir? Mungkin saja, laga ini akan jadi pintu keluar pertama dari tiga laga krusial bagi kubu Santiago Bernabeu, khusus untuk Mourinho. Pintu keluar penyelamat reputasinya sebagai The Special One.
Bek Barcelona, Dani Alves, berjanji klubnya tidak akan bermain aman dan menyudahi laga kedua Copa del Rey dengan skor kacamata melawan Madrid di
Dalam laga semifinal tersebut, hasil imbang tanpa gol sudah cukup meloloskan Barcelona ke partai puncak. Pasalnya, pada pertandingan pertama di Stadion Santiago Bernabeu pada 6 Februari lalu, Lionel Messi dan kawan-kawan sukses menahan imbang El Real 1-1.
“Kami tidak tahu cara bermain untuk sekadar mendapatkan hasil 0-0 dengan karakteristik permainan yang kami tampilkan. Kami bermain untuk menang, bukan untuk mempertahankan hasil. Kami akan menyerang sejak menit pertama,” ujar Alves “Rekor defensif kami belakangan ini? Itu mungkin sesuatu yang harus kami perbaiki, tetapi jika Anda menang, tujuan itu telah tercapai, dan kebobolan bukan jadi sesuatu yang tabu,” katanya lagi.
“Kami berharap melawan Madrid besok (Rabu dini hari WIB) seperti itu. Meski (penampilan) mereka tidak begitu baik di liga, mereka akan tampil ngotot sebab musim mereka saat ini ditentukan di Copa del Rey dan Liga Champions, berkaca dari perbedaan (poin) signifikan di Liga BBVA,” tukasnya.