Laga di St James Park, Kamis dinihari WIB, 05 Maret 2015, ketika Manchester United menjadi tamu Newcastle pada pertandingan pekan kedua puluh delapan Premier League, akan menjadi kunci untuk keberadaan klub Old Trafford itu di zona Liga Champions.
“Tak ada kata lain. Kami harus memenangkan laga ini jika ingin tetap berada di zona Champions. Kini ada Arsenal yang berada di posisi tiga dan Liverpool di peringkat lima. Itu bahaya,” kata pelatih Louis van Gaal.
Laga ini memberikan kesempatan bagi MU untuk memantapkan diri merebut kembali posisi tiga klasemen dari Arsenal.
MU berada di peringkat empat, terjepit antara Arsenal dengan Liverpool. Dan laga-laga kedepan, terutama di bulan Maret ini akan menjadi perjudian besar bagi MU untuk bisa terus berada do zona Champions.
Van Gaal belakangan dikritik karena taktik yang diterapkannya. Dia terus memainkan Wayne Rooney sebagai gelandang, sementara para penyerangnya seperti Robin van Persie dan Radamel Falcao kerap tampil tak maksimal.
Penempatan posisi bermain Angel Di Maria juga beberapa kali dipertanyakan. Alih-alih memainkan winger Argentina tersebut di sayap, Van Gaal beberapa kali memaksakannya bermain lebih ke tengah yakni sebagai penyerang lubang.
Sorotan kian tajam karena MU juga masih belum terlalu meyakinkan. Dalam sebelas pertandingan terakhir di Premier League misalnya, ‘Setan Merah’ cuma mendapatkan lima kemenangan di mana empat lainnya berakhir imbang.
Hasil kurang apik ini membuat mereka kini terancam dilewati Liverpool di papan klasemen.
Sementara itu, Chris Smalling, bek Manchester United membantah timnya terlalu sering bermain di pertahanannya sendiri. Ia bahkan mengungkapkan MU memang sengaja menguasai bola berlama-lama.
Seisi Old Trafford sontak mencemooh saat Jonny Evans melakukan backpass pada David De Gea dalam laga lawan Sunderland akhir pekan lalu. Padahal saat itu MU baru saja mendapatkan tendangan penjuru.
Namun umpan Evans itu ternyata memang disengaja. Dan Smalling membela yang dilakukan duetnya di lini belakang tersebut.
“Kami memang sengaja melakukannya agar terus menguasai bola. Lalu kami menunggu momen lawan terpancing baru mengambil kesempatan,” kata Smalling seperti dilansir Manchester Evening News.
“Manajer selalu menekankan penguasaan bola pada kami sebelum pertandingan. Selain itu ia juga ingin bola mengalir dari semua sisi.”
“Kami harus pastikan bisa meraih tiga angka pada laga lawan Newcastle. Kemenangan akan menambah kepercayaan diri kami untuk beberapa bulan ke depan,” kata Smalling
Liga Primer Inggris kini tinggal menyisakan sebelas pertandingan. Dan, posisi MU untuk meraih posisi terakhir zona Liga Champions belum sepenuhnya aman.
Pasalnya, Liverpool dan Southampton menempel dengan ketat di belakngnya, dengan defisit dua dan empat poin.
Terkait dengan itu, winger MU, Juan Mata, menyebut timnya siap bermain mati-matian hingga musim berakhir.
Mata menyebut bulan ini semakin dekat dengan pekan-pekan krusial. Karena itu, MU harus memberikan segalanya di laga-laga selanjutnya demi mencapai target.
“Kami siap untuk itu, kami semua berpikir untuk mencoba memenangkan semua pertandingan tersisa musim ini,” pungkas pemain yang dobeli dari Chelsea itu, seperti dikutip Sky Sports.
Dalam keterangan lainnya Louis van Gaal berani memasang targat tinggi untuk musim mendatang. Van Gaal menjanjikan The Red Devils bakal bersaing dalam perburuan gelar.
Meski musim ini sulit juara, Van Gaal percaya diri musim depan prestasi MU akan berbeda. Pria Belanda ini menjanjikan kepada pemilik klub, keluarga Glazer, musim depan akan membawa MU bersaing dalam perebutan gelar juara Liga Premier.
Van Gaal mengadakan pertemuan dengan Bryan, Avram dan Joel Glazer pada saat MU menang atas Burnley. Rapat berlangsung panas membahas beberapa hal.
Menurut The People, Van Gaal baru pulang meninggalkan Old Trafford ke kediamannya di Apartemen Cheshire pukul tiga dinihari.
Pertemuan tersebut juga membahas kebijakan transfer MU di musim panas nanti. Van Gaal konon menginginkan gelandang AS Roma Kevin Strootman, winger Wolfsburg Kevin de Bruyne serta duo bintang Borussia Dortmund Mats Hummels dan Ilkay Gundogan.