Ya. Inilah laga besar di putaran di pekan kedua Premier Legue. Laga “Setan Merah” melawan London Biru. Laga yang diberi tajuk oleh media Inggris, pertaruhan dua “pangeran” “premier league,” dalam huruf kecil, antara Jose Mourinho dengan David Moyes.
Bahkan “The Sun” beberapa jam sebelum pertandingan memberi aplaus untuk Moyes agar bisa menutup mulut “kacau” Mourinho. “Dia terlalu banyak ngomong. Dia mencampuri urusan keluarga orang lain. Sumpal mulutnya Moyes,” tulis “The Sun” dengan nada bergurau.
Harian Inggris lainnya, “Mirror” menyebut pertarungan ini akan memberi dua pilihan bagi Moyes. Melanjutkan komentarnya tentang Rooney atau menutup mulut agar MU bisa lebih tenang.
Yang jelas, tulis The Guardian, laga besar yang datangnya terlalu awal, tak pelak bukan hanya pertarungan Manchester United dan Chelsea, tapi “perkelahian” juga David Moyes dan Jose Mourinho.
“Ini adalah hari yang besar buat saya, tapi ini hanya bagian dari pekerjaan saya di Manchester United,” ujar Moyes di Mirror.
Ucapan itu menunjukkan bahwa Moyes tidak menampik anggapan bahwa laga melawan Chelsea, Selasa dinihari WIB, adalah ujian buatnya. Kendati, dia juga tahu bahwa memang itulah risikonya jadi manajer United: selalu jadi sorotan.
Sorotan untuk Moyes bertambah mengingat laga menghadapi Chelsea merupakan laga resmi pertamanya di Old Trafford.
Sebelum Moyes diangkat menjadi pengganti Sir Alex Ferguson, nama Jose Mourinho sempat muncul jadi kandidat. Tapi, dalam perkembangannya, justru Sir Alex sendiri yang menghubungi dan mengatakan bahwa Moyes-lah yang akan menjadi manajer ‘Setan Merah’ berikutnya.
Mourinho kemudian memberi selamat dan mengatakan bahwa Moyes memang cocok untuk pekerjaan itu. Beberapa orang kemudian menilai bahwa itu hanyalah psy war dari si ‘Special One’, mengingat sifat tajam pria asal Portugal itu. Namun, Mourinho membantahnya.
Meski acapkali memuji Moyes, yang namanya Mourinho tetaplah Mourinho. Bukannya tidak pernah dia mengomentari United, malah sebaliknya pernah-pernah saja. Ada kalanya dia menyebut bahwa musim kemarin United juara lantaran tim-tim lain sedang mengalami musim yang buruk.
Ucapan Mourinho itu langsung mendapatkan jawaban dari Moyes. “United layak jadi juara. Berapa selisih poinnya? 11 poin?”
Pada lain kesempatan, Moyes malah balas memuji Mourinho. Dia mengatakan bahwa Mourinho sebenarnya sangat cocok untuk menjadi pengganti Sir Alex. Ada anggapan bahwa ucapan Moyes ini adalah sindiran halus –karena faktanya justru dirinyalah yang menjadi suksesor Sir Alex.
“Dari semua manajer muda di era modern, Jose mungkin yang terbaik. Dia jelas sangat cocok untuk menempati semua pekerjaan-pekerjaan top.”
Selesai? Belum. Belakangan Mourinho kembali menyerang dengan menggunakan Wayne Rooney sebagai alat. Dia mengungkit-ungkit ucapan Moyes yang mengatakan bahwa Rooney akan dibutuhkan jika Robin van Persie cedera. Dalam ucapannya, Mourinho menyebut bahwa wajar saja Rooney ingin hengkang, sebab pemain mana yang mau jadi pilihan kedua?
“Kami jelas sedang mengincar pemain yang akan dijadikan pilihan kedua manajernya. Kami tidak ingin membeli Van Persie. Mereka tidak perlu menyerang saya. Jika saya bilang bahwa Ramires adalah pilihan kedua dan dia bermain ketika Lampard lelah atau cedera, tidak bakal ada yang kecewa ketika ada klub yang coba mendapatkan Ramires,” ucap Mourinho Guardian.
“Tentu saja (itu salah Moyes jika Rooney ingin hengkang),” lanjutnya.
Menarik untuk dinanti bagaimana hasil laga di Old Trafford dinihari nanti. Yang juga tak kalah menarik, tentunya, adalah melihat seperti apa rivalitas antara Moyes dan Mourinho nantinya. Dulu, Sir Alex pernah terlibat psy war serupa, tapi ujung-ujungnya kedua manajer malah saling respek.
Sementara itu, Moyes dan United juga tidak boleh melupakan bahwa Mourinho punya rekor jika menghadapi United.
Saat masih ditangani Sir Alex, United sudah sudah 16 kali berduel dengan tim-tim yang ditangani Mourinho mulai dari FC Porto, Chelsea, Inter Milan, sampai Real Madrid.
Cuma dua kali United mampu mengalahkan Mourinho yakni saat menaklukkan Chelsea 1-0, 6 November 2005) dan Inter Milan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2008/2009. Tujuh laga lainnya berakhir imbang.
Rekam jejak masa lalu memperlihatkan Chelsea merupakan lawan yang cukup jadi momok untuk Manchester United. Jumlah kekalahan yang dituai MU atas Chelsea bahkan paling besar dibandingkan saat menghadapi klub lain.
Untuk laga ini ‘Setan Merah’ patut ekstra hati-hati kendatipun tampil di kandang. Dalam beberapa musim terakhir ‘Si Biru’ sudah terbukti mampu menyulitkan MU.
Musim lalu, misalnya. Dalam lima pertemuan di seluruh kompetisi saat itu, Chelsea mampu meraih tiga kemenangan atas MU–satu di extra time–dan sebuah hasil imbang. Satu-satunya kemenangan MU atas Chelsea musim lalu, dengan skor 3-2, diraih ketika dua pemain lawan dikartu merah.
Dalam sejarah pertemuan kedua tim, seperti catatan Opta, MU sudah menelan 14 kekalahan atas Chelsea di Liga Primer Inggris, lebih banyak dibandingkan ketika menghadapi tim-tim lain. Persentase kemenangan ‘The Red Devils’ lawan Chelsea di Premier League pun cuma dicatat sebesar 31 persen, yang mana merupakan persentase terendah untuk MU dibandingkan saat menghadapi tim-tim lain di ajang tersebut.
Namun demikian, apapun tetap bisa terjadi di dalam pertandingan dan sebagai tuan rumah MU tetap layak diunggulkan. Ini pun terindikasi dari sejumlah bursa taruhan yang dikedepankan rumah-rumah judi top yang masih memasang MU sebagai unggulan, kendati dengan koefisien sangat tipis.
Di Ladbrokes MU dijagokan meraih kemenangan dengan 11/8, sedangkan Chelsea mendapat koefisen 2. Koefisien 11/5 ditawarkan untuk hasil imbang. Senada dengan William Hill yang menjagokan MU dengan koefisien 10/3 sementara Chelsea mendapat koefisien 4, dengan koefisien 3 diberikan untuk hasil seri.
Manchester United dan Chelsea masing-masing menang satu kali pada pertemuan di liga musim kemarin. Bagaimana dengan musim ini?
Dalam data yang dilansir oleh BBC, United dan Chelsea sudah bertemu 42 kali di era Premier League. Hasilnya, Chelsea meraih kemenangan lebih banyak dari United.
Selasa dinihari WIB, kedua tim akan bertemu untuk ke-43 kalinya. United akan menjadi tuan rumah. Tapi ingat, terakhir kali bermain di Old Trafford ‘Setan Merah’ justru kalah.