Laga strategi dua pendekar Liga Primer yang berlangsung Sabtu malam ini di Goodison Park, Carlo Ancelotti dari Everton melawan Juergens Klopp dari Liverpool menarik untuk disimak.
Seperti ditulis media Inggris “mirror,” dalam analisanya yang sangat tajam, Everton punya kesempatan untuk menaklukkan Liverpool karena punya modal tampil “mencengangkan” di awal musim.
Namun begitu, Liverpool yang menjuara Liga Primer di musim lalu di bawah tangan dingin Kloop, dan tertatih-tatih di laga awal liga, tidak bisa dianggap enteng karena masih menyimpan kekuatan dahsyat.
Selain “mirror,” media terkenal Inggris lainnya “dayli mail,” menulis bahwa laga ini merupakan pertarungan dua pembuktian.
Everton ingin membuktikan bahwa mereka kini memang layak dijagokan tidak hanya di atas kertas
Sedangkan Liverpool ingin membuktikan mereka tetap lebih hebat dibandingkan Everton seperti yang terlihat selama ini.
Dalam satu dekade terakhir, Everton tak sanggup mencatat kemenangan atas Liverpool di Liga Inggris. Mereka 1sebelas kali bermain imbang dan delapan kali menelan kekalahan.
Secara keseluruhan, Everton bahkan tidak mampu menang atas Liverpool dalam dua puluh dua laga di seluruh kompetisi. Catatan tersebut adalah catatan terbaik Liverpool dalam melawan sebuah klub.
Dengan segala tren buruk itu, kini Everton hadir di depan Liverpool dengan rupa yang jauh berbeda. Everton musim ini benar-benar jauh berbeda dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Everton mampu melewati empat laga dengan nilai sempurna. ‘The Toffees’ pun kini jadi pemuncak klasemen Liga Inggris.
Dari segi permainan Everton menampilkan permainan yang menjanjikan. Mobilitas James Rodriguez, kecepatan Richarlison, dan ketajaman Dominic Calvert-Lewin membuat lini belakang tim-tim lawan kerepotan.
Di tengah Everton punya gelandang-gelandang yang punya kualitas mumpuni macam Allan, Andre Gomes, Glyfi Sigurdsson, dan Abdoulaye Doucoure.
Di lini belakang Everton masih terbilang rapuh lantaran cukup banyak kebobolan gol di empat laga awal. Namun setidaknya hal itu bisa ditutupi oleh ketajaman lini depan mereka.
Menilik materi tim ‘The Toffees’, Carlo Ancelotti berhasil mendapatkan pemain-pemain anyar yang bisa memaksimalkan potensi tim seperti James, Doucoure, dan Allan.
Tidak ada waktu yang paling tepat bagi Everton untuk mengalahkan Liverpool selain saat ini. Everton tengah dalam kondisi percaya diri, sedangkan Liverpool dalam kondisi terluka parah akibat kekalahan memalukan dari Aston Villa.
Meski terganggu jeda internasional, Everton masih bisa memanfaatkan ketidakpercayaan diri pemain Liverpool.
Duet Virgil van Dijk dan Joe Gomez bakal kembali digedor oleh kecepatan-kecepatan Calvert-Lewin dan kawan-kawan.
Maut bakal terus mengintai Liverpool bila Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson naik dan menyerang lantaran Richarlison dan James bakal berbahaya lewat umpan-umpan panjang dan kecepatan yang mereka miliki.
Permasalahan terbesar Liverpool adalah sektor penjaga gawang ketika mereka harus menurunkan Adrian. Kiper Spanyol itu jelas menjadi sosok yang punya beban paling berat ketika bermain dalam laga lawan Everton nanti.
Terakhir Adrian melakukan blunder fatal saat Liverpool dikalahkan Aston Villa sebelum jeda internasional.
Masalah mental Everton terkait rekor buruk di hadapan Liverpool pun tidak semestinya mereka cemaskan secara berlebihan. Musim terus berganti dan skuad saat ini tak semestinya terbebani oleh kegagalan-kegagalan di musim lalu.
Meski kalah menyakitkan dari Aston Villa, awal musim Liverpool tidak sepenuhnya buruk. Mereka tidak separah Manchester United. The Reds mengumpulkan sembilan poin alias hanya tertinggal tiga poin dari Everton.
The Reds bisa menjadikan laga lawan Everton ini sebagai titik balik kebangkitan mereka musim ini. Motivasi The Reds bertambah besar lantaran Sadio Mane dan Thiago Alcantara sudah bisa dimainkan setelah sempat terjangkit virus corona.
Kehadiran Thiago lewat penguasaan bola yang mumpuni bisa meredam laju permainan cepat Everton. Sedangkan Sadio Mane jelas jadi ancaman bagi lini pertahanan Everton, pun begitu halnya dengan Roberto Firmino dan Mohamed Salah.
Lini belakang jelas jadi masalah terbesar Liverpool saat ini. Karena itu, upaya terbaik untuk mencegah hadirnya blunder di lini belakang adalah dengan mendominasi permainan dan tak membiarkan Everton leluasa menyerang.
Everton memang dalam posisi terbaik untuk menenggelamkan Liverpool, tetapi The Reds tak sepenuhnya inferior di laga nanti.