Paul Pogba, pemain termahal Manchester United, mendapat kritikan pedas dari dua mantan pemain Setan merah yang kini menjadi pengamat, Jamie Carragher dan Frank Lampard, dengan mengatakan pemain itu tak mampu “mengembalikan” nilai belinya.
Pogba dianggap Carragher dan Lampard tidak mampu mengimbangi transfer delapan puluh sembilan juta poundsterling yang membuatnya menjadi pemain termahal di dunia saat ini.
Bahkan N’Golo Kante yang dibeli Chelsea hanya tiga puluh dua juta poundsterling dianggap lebih bernilai oleh Carragher dan Lampard.
Terhadap kritikan itu, Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengeluarkan pembelaan untuk Pogba yang belakangan gagal memberikan kontribusi signifikan untuk The Red Devils.
Dalam konferensi pers jelang melawan FC Rostov pada leg kedua babak enam belas besar Liga Europa, Mourinho menganggap Carragher dan Lampard hanya iri terhadap Pogba yang saat ini mendapat gaji sangat tinggi.
“Saya takut dengan level iri yang ada saat ini. Bukan salah Pogba kalau dia mendapatkan gaji sepuluh kali lipat lebih banyak dari pada sejumlah pemain masa lalu,” ujar Mourinho seperti dilansir The Guardian.
“Bukan salah Pogba kalau sejumlah pengamat sepak bola mengalami masalah dengan kehidupan mereka dan butuh setiap uang untuk bertahan hidup, sedangkan Pogba menjadi jutawan. Saya pikir Pogba pantas mendapat rasa hormat yang lebih.”
Mourinho mengatakan Pogba pantas mendapatkan apa yang dia terima saat ini karena sudah bekerja keras sejak remaja. Pogba, dikatakan Mourinho, tumbuh di keluarga kurang mampu, berbeda dengan sejumlah mantan pemain yang saat ini menjadi pengamat sepak bola.
“Pogba datang ke Manchester ketika masih remaja, berjuang untuk kariernya dan tidak takut pergi ke negara lain demi mendapatkan kehidupan yang layak. Pogba mencapai puncak dan tidak ada yang memberinya bantuan,” ucap Mourinho.
Terkait penampilan Pogba di lapangan, Mourinho mengaku puas. The Special One juga memastikan pihak klub senang dengan penampilan Pogba
Sementara itu kabar baru datang untuk Manchester United.
Klub bermarkas di Old Trafford itu terancam hukuman setelah Asosiasi Sepak Bola FA memberi dakwaan.
Pihak MU dianggap gagal mengontrol pemainnya saat pertandingan perempat final Piala FA melawan Chelsea.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan FA, dakwaan diberikan menyusul insiden pada menit ke-tiga puluh lima ketika sejumlah pemain MU melakukan protes terhadap wasit Michael Oliver setelah Ander Herrera mendapat kartu kuning kedua.
Sejumlah pemain MU, termasuk Chris Smalling, Ashley Young, dan Antonio Valencia, mengerubungi wasit Oliver setelah Herrera diusir keluar pertandingan karena melanggar Eden Hazard.
“Manchester United terkena dakwaan karena gagal mengontrol pemain. Itu terjadi pada menit ketiga puluh lima perempat final Piala FA melawan Chelsea di Stamford Bridge,” demikian pernyataan resmi FA.
MU kemungkinan besar akan terkena sanksi denda.
Manajemen The Red Devils punya waktu hingga Jumat besok untuk merespons dakwaan FA.
Keputusan FA ini menjadi kabar positif bagi bek MU, Marcos Rojo.
Bek asal Argentina itu sebelumnya dikabarkan terancam hukuman FA menyusul tindakannya menginjak Hazard di pertandingan. Namun, kini FA hanya mengeluarkan dakwaan untuk MU.
Rojo semula diprediksi akan memiliki nasib yang sama dengan bek Bournemouth, Tyrone Mings, yang mendapat sanksi lima pertandingan karena tindakannya menginjak kepala penyerang MU, Zlatan Ibrahimovic.
MU sendiri kalah 1 dari Chelsea pada perempat final Piala FA lewat gol gelandang asal Perancis, N’Golo Kante.