“CLASICO” Copa del Rey di Santiago Barnebeu, Kamis lalu, menyisakan penggal “free kick” di luar lapangan antara “starter” Barcelona, Lionel Messi, dengan bek Madrid, Arvaro Albeloa dan asisten pelatih Mourinho, Altor Karanka. Penggal kisruh kedua kejadian ini, seperti di rilis dalam program “La Sexta” di radio “LA COPE,” Jumat pagi, berbeda setting dan lokasinya.
Jaringan televisi “TVE” dalam acara gosip “Punto Pelota,” pembawa acaranya Irena Junquera, membenarkan adanya pertengkaran luar lapangan usai laga semifinal leg pertama Piala Raja antara Messi dengan Arvaro Albeloa dan Altor Karanka.
Kejadian pertama, ungkap Junquera, terjadi di lorong utama kamar ganti. Messi yang beriringan dengan Iniesta di datangi Karanka. Entah apa yang dibisikkan asisten pelatih Madrid, Jose Mourinho itu, tiba-tiba Messi meradang dengan mengeluar kata-kata,” Diam, Anda adalah boneka Mourinho.”
Masih mencoba menenangkan diri, Karanka yang enggan menjauh dari Messi dengan lugu mengangkat kedua telapak tangannya dan mengucapkan kata-kata yang tidak jelas tertangkap maknanya. Messi mempercepat langkahnya mendahului Iniesta sembari mencerocoskan kembali kata,”boneka….”
Iniesta yang tahu persis Messi seorang yang santun, kepada Junquera yang meneleponnya mengatakan,”Tidak biasanya Messi membalas ucapan dengan cara yang keras. Saya tidak tahu kenapa Lionel begitu marahnya.”
Dalam kejadian lainnya, seperti diberitakan radio “LA COPE” dalam program yang sangat populernya, “La Sexta,” diungkapkan adanya perselisihan Messi antara dengan Alvaro, bek tangguh Real Madrid. Perselisihan itu terjadi di lapangan parkir pemain dan tim tamu, di sisi timur Stadion Barnebeu.
Seperti dinarasikan secara sensasional oleh “host”nya Sandra Barbella, radio “LA COPE” memberitakan adanya kegaduhan ketika Messi di sapa dengan “si bodoh” oleh seorang perempuan teman Alvaro. Messi yang tidak bisa menerima pelecehan itu berupaya mendekat setelah melewati “mix zone. Ketika itu Alvaro sudah berada dalam mobil pribadinya bersama sang perempuan dan seorang anak kecil.
Tak menerima perlakukan itu menyemprotkan kata “idot” untuk pemain belakan “El Real itu. Messi masih berusaha untuk mendekati Alvaro, tetapi dicegah oleh Busquets dan digandeng menuju bus tamu yang parkir tak jauh dari tempat kejadian itu.
Kemarahan Messi kepada Alvaro, menurut Barbella, disebabkan penamparan yang dilakukannya terhadap pemain asal Rosario, Argentina itu, di babak kedua pertandingan “el clasico.,” berdasarkan tayang ulang yang tertangkap kamera ketika kejadian itu di disiarkan ulang oleh jaringan televisi “TVE.” Messi juga mendapat perlakuan yang sama dari Xavi Alonso.
“Sebenarnya Lionel sudah melupakan kejadian di lapangan itu. Tapi karena sapaan penghinaan yang dilontarkan teman perempuan Albeola menyebabkan “Si Kutu,” panggilannya di lapangan, merasa terhina dan meluapkan kemarahannya terhadap kejadian penamparan yang ia alami.
“Itu manusiawi,” kata kapten Barca, Pique. Bahkan Pique menyayangkan masih adanya provokasi di luar lapangan yang di lakukan pentolan Barnebeu terhadap Messi. Ia menganggap cara-cara itu tidak fair.
Messi yang kehidupan pribadinya tertutup dan selalu menghormati pertemanan jarang terlibat kegaduhan. Ia terhindar dari gosip dan spekulasi di luar lapangan. Ia juga tidak pernah mencemplungkan diri dalam kehiidupan malam serta menjauh dari incaran media.