Jose Mourinho kini sedang mengalami krisis eksistensi bersama Manchester United.
Ia dikecam para petinggi di Old Trafford karena tim tidak mampu bergerak lebih keatas dalam klasemen
Walau pun mendapat kecaman Mou di bela oleh legenda Manchester United Gary Neville
Neville menilai kemerosotan prestasi yang dialami Red Devils bukan sepenuhnya salah manajer Jose Mourinho, tapi karena buruknya kepemimpinan para petinggi klub.
Man United menjalani awal yang buruk di Liga Primer Inggris musim ini dengan catatan tiga kekalahan dari tujuh pertandingan. Teranyar, MU dipermalukan tim papan bawah West Ham United
Hasil ini membuat mereka terpuruk di peringkat ke-10 klasemen Liga Primer Inggris. Asa MU untuk meraih gelar mulai terkikis lantaran tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen Manchester City.
Rentetan kekalahan memalukan membuat posisi Mourinho berada di ambang pemecatan. Apalagi sebelumnya MU tersingkir dari Piala Liga Inggris usai dikalahkan Derby County lewat drama adu penalti.
Namun, Gary Neville menyebut keterpurukan Man United karena ketidakbecusan petinggi klub yang mudah mengganti pelatih sepeninggal Sir Alex Ferguson.
“Kekacauan ini dimulai saat United memecat David Moyes setelah bekerja selama delapan bulan dan kami kehilangan semua rasa akan nilai-nilai yang telah dibangun klub selama 100 tahun,” tulisnya di akun Twitter.
“Ini bukan salah pelatih, tapi karena kurangnya kepemimpinan sepak bola di atasnya. Mereka memantul ke segala arah tanpa rencana!” sambungnya.
Sebelumnya, Neville juga telah berbicara di acara Monday Night Football tentang perencanaan buruk petinggi klub MU era Ed Woodward.
Mantan bek timnas Inggris itu menyarankan klub untuk tidak mudah memecat pelatih. Neville bahkan mendukung Mourinho untuk tetap menukangi Setan Merah dalam jangka panjang seperti yang dilakukan Alex Ferguson.
Sementara itu, beberapa hari lalu Sir Alex Fergusson juga ikut bersuara.ia mulai khawatir dengan Jose Mourinho menangani Setan Merah.
Seperti dilansir Mirror, salah satu sahabat Ferguson mengungkapkan pria 76 tahun tersebut mulai khawatir Setan Merah semakin jadi bahan olok-olokan. Fergie bahkan disebut takut mantan tim arahannya itu bakal berubah menjadi rombongan sirkus di bawah asuhan Mourinho.
Ditangan Ferguson, Setan Merah bukan hanya memenangi tiga belas gelar Liga Primer Inggris dan dua juara Liga Champions. Namun, ia mampu menjaga setiap kegaduhan di timnya itu tak ke luar dari ruang ganti pemain.
Pria asal Skotlandia itu mulai cemas pemberitaan-pemberitaan Man United saat ini, terutama yang negatif, benar-benar membawa pengaruh buruk di klub.
Ferguson pun diklaim percaya bahwa kedatangan kembali Paul Pogba ke klub Setan Merah, merupakan indikasi dari masalah yang bakal dihadapi klub tersebut.
Pogba merupakan salah satu jebolan akademi Setan Merah yang sempat hijrah ke Juventus sebelum akhirnya kembali direkrut Man United sejak kursi manajer beralih ke Mourinho.
Meski merupakan pemain boyongan dari Mourinho, pemain dan manajer tersebut dilaporkan kembali terlibat perselisihan. Terbaru adalah cekcok antara Pogba dan Mourinho saat sesi latihan di Carrington.
Situasi di Setan Merah kian diperparah setelah mereka kalah dari West Ham United. Sejumlah pemain dan staf bahkan kabarnya mulai mendapat firasat, Mourinho tak akan bertahan lama di tim tersebut.
Bukan hanya Ferguson yang disebut khawatir dengan Man United. Legenda MU, Sir Bobby Charlton, menyebut tim kesayangannya saat ini tengah mengalami kekacauan dan mendesak dewan direksi segera melakukan keputusan.
“Narasi dari klub ini [Man United] bukan hanya soal sepak bola, tapi tentang semua hal di luar lapangan [soal permainan tim].”
“Seperti itu pula klub meraih kesuksesan. Anda harus memastikan ada harmoni di dalam skuat,” ucap Sir Bobby seperti dikutip dari Mirror.
Sementara itu, mantan pemain Chelsea, Claude Makelele, mengatakan manajer Manchester United Jose Mourinho lelah dengan generasi baru di Old Trafford.
Dilansir dari The Sun, Mekelele tahu betul sosok Mourinho sebagai pelatih. Ia memainkan peran yang cukup penting dalam skuat Chelsea, khususnya ketika Mourinho menjadi manajer pada 2004.
“Saya belajar banyak dari Jose. Di Chelsea, dia punya banyak pemain seperti saya, John Terry, Frank Lampard. Pada masa kini, generasinya berbeda,” ujar Makelele.
“Generasi masa kini di MU membuat dia [Mou] kelelahan. Dia sudah melalui berbagai generasi selama ini. Masing-masing generasi tidak sama, dia tampak bekerja dengan keras,” ujarnya kembali.
Makelele merasa Mourinho kesulitan menghadapi anak-anak muda yang bermain di Manchester United. Salah satu pemain tersebut adalah gelandang asal Prancis, Paul Pogba, yang datang dari Juventus.
Tak hanya itu, Makelele mengimbau agar para penggemar Manchester United bersabar selama beberapa bulan untuk melihat penampilan terbaik Pogba usai Piala Dunia 2018.
“Ketika saya melihat Paul Pogba yang bermain untuk Prancis dan ketika dia bermain untuk Man United, sangat jelas terlihat sistem kepelatihannya berbeda. Di Prancis, sistem latihannya adalah tentang posisi, serangan balik, dan bermain cepat. Akan tetapi di Man United lebih kepada penguasaan bola,” kata Makelele.
“Dan mereka mencoba membuat Pogba untuk menciptakan lebih banyak peluang, assist, dan cetak gol. Terlalu berlebihan untuk dia. Anda harus bertanya apakah dia senang atau tidak melakukannya. Bersama Mourinho, Anda perlu belajar lebih banyak,” katanya menambahkan.
Makelele mengatakan Pogba adalah seorang pemain yang hebat. Namun, lanjut dia, Pogba tidak bisa bermain sendirian.
“Dia butuh rekan-rekan setim di sekitarnya untuk membuat kesuksesan. Jika Anda ingin dia lebih baik, Anda perlu memberikan dia waktu,” ucap Makelele.
Setelah Piala Dunia, sulit untuk mengembalikan fisik, taktik, dan mental. Ketika Anda kembali berkompetisi, Anda butuh waktu beradaptasi kembali selama empat bulan,” ucapnya melanjutkan.