Surat kabar beroplah kecil tapi “prestise”di Manchester, dan terkenal akurat dengan prediksinya, hari ini, Jumat, 12 Februari 2016, dengan hati-hati menulis, adanya kesepakatan antara Jose Mourinho dengan Manchester United untuk mejadikannya “penguasa” di Old Trafford di musim mendatang menggantikan Louis van Gaal.
“Kini muncul rumor berisi kenyataan di balik isu persetujuan Mou dengan United,” tulis “evening news “.
Menurut media itu tengah pekan ini, ada berita yang menyebutkan Mourinho telah menyepakati kontrak tiga tahun di Man United
“Manchester Evening News” dengan hati-hati juga menganalisis bahwa “kesepakatan” tersebut hanya akan tercapai setelah United dipastikan gagal finis di zona Liga Champions pada klasemen akhir musim ini bersama Louis van Gaal.
Tiket ke pentas antarklub terakbar Eropa itu bisa diperoleh melalui posisi finis di peringkat satu hingga empat.
Saat ini, United masih berada setingkat di bawah zona impian tersebut.
Koleksi empat puluh satu angka milik pasukan Van Gaal terpaut minus enam dari rival sekota, Manchester City, yang berada di peringkat keempat.
Dengan tiga belas partai tersisa, United masih mungkin menyalip City dan masuk jajaran empat besar.
“Itu artinya, kedatangan Mourinho ke Old Trafford masih belum bisa dipastikan,” tulis “evening.”.
Situasi Mourinho dengan United saat ini bisa dibandingkan dengan kiprah Setan Merah di bawah asuhan David Moyes dua musim silam.
Akibat hasil tersebut, Man United secara matematis tak mungkin finis di zona Liga Champions, sehingga alasan mendepak Moyes tampak logis.
Mungkinkah Van Gaal harus menunggu kejadian serupa agar klub yakin menggantikannya dengan Mourinho?
Rumor kedatangan Mourinho ke Old Trafford juga disambut gembira mantan striker Porto, Benni McCarthy.
Ia menilai Jose Mourinho menjadi orang yang tepat untuk menangani Manchester United. Dan menurutnya, Mourinho bisa membantu Setan Merah bersaing dengan rival sekotar mereka, Manchester City, yang mulai musim depan ditangani Pep Guardiola.
McCarthy, yang pernah menjadi anak buah Mourinho saat melatih Porto, merasa yakin Manchester United sudah membuat keputusan yang tepat jika menunjuk mantan manajer Chelsea itu sebagai pengganti Van Gaal.
Alasannya, Mourinho merupakan satu dari hanya sedikit pelatih yang bisa mengalahkan taktik Guardiola.
“Mourinho adalah salah satu orang yang tahu bagaimana mengalahkan taktik Guardiola. Ketika di Real Madrid, dia mengalahkan Guardiola beberapa kali. Di Inter Milan, dia juga sukses melawannya,” ujar McCarthy.
“Saat ini, saya tidak bisa melihat orang lain yang bisa mengalahkan Pep dan taktiknya di Manchester City. Tetapi Mourinho di United, dia memiliki sumber daya dalam diri para pemain dan dukungan dana untuk mengalahkan Guardiola.
Meskipun Mourinho baru saja mengalami hal buruk, McCarthy merasa yakin mantan bosnya itu kembali menuai kesuksesan.
Menurutnya, ke manapun Mourinho pergi, kesuksesan selalu menyertainya, termasuk ke Manchester United.
“Manchester United memiliki banyak pemain muda yang ingin meraih banyak hal dan terkenal. Dia akan datang dan menjadi orang yang tepat untuk pekerjaan ini,” ujar McCarthy soal kemampuan Mourinho mengatur pemain.
“Jika para pemain memberikan seratus persen dan memperlihatkan kemauan untuk sukses, dia pasti bisa mendapatkan dukungan dari Manchester United untuk kembali menjadi salah satu kekuatan Eropa, di mana para lawan akan ketakutan.”
Lantas bagaimana posisi Ryan Giggs jika Mourinho benar-benar melatih United?
CEO Manchester United, Ed Woodward, menurut sebuah sumber telah mediskusikan kemana Giggs akan berlabuh dengan pemilik klub itu, keluarga Glazers, kalau memang Mou datang.
Bahasan ini sangat penting. Sejak Sir Alex Ferguson mundur pada tiga tahun lalu, Giggs jadi sosok penting.
Kala David Moyes dipecat Setan Merah, Giggs naik kasta sebagai leader manajer interim Manchester United.
Dia juga menjadi tangan kanan Louis van Gaal, saat meneer Belanda itu datang pada musim panas dua tahun lalu.
Kabarnya, ada tiga pilihan untuk masa depan Giggs ketika Mourinho tiba kelak.
Dia bakal jadi tangan kanan manajer asal Portugal itu atau diminta ”pergi” menangani tim junior United.
Lalu pilihan ketiga, Giggs membantu perubah akademi Manchester United yang sedang ’sakit.’
Khusus pilihan pertama jadi tangan kanan Mourinho, Giggs punya pesaing. Selama ini, Mourinho memang sering mengangkat orang-orang lama di klub yang ditanganinya jadi asistennya langsung.
Steve Clarke misalnya, dia dipromosikan dari pelatih muda untuk menjadi asisten manajer Chelsea di bawah Mourinho pada dua tahun silam. Giuseppe Baresi kemudian ditahan di Inter Milan, lalu jadi tangan kanan Mourinho.
Aitor Karanka menjadi asisten pelatih di Real Madrid, saat Los Blancos ditangani Mourinho. Steve Holland juga ’disimpan’ di Stamford Bridge, ketika Mourinho kembali memegang The Blues.
Jadi, Giggs sangat mungkin akan jadi asisten manajer di bawah Mourinho untuk menjembatani kesenjangan awal. Sayang, semua ini masih spekulasi, termasuk kepastian Mourinho menanganio Manchester United.