Gonta ganti formasi yang dipakai oleh pelatih Louis van Gaal dalam setiap laga-laga yang dimainkan Manchester United di Premier League, yang baru separuh musim, oleh para pengamat sepakbola Inggris dikatakan sangat menguntungkan.
“Tidak jelek. Strategi itu berdampak positif,” tulis Higgins di kolom sepakbola “Daily Mail,” rabu 10 Desember 2014.
‘Setan Merah,’ tulis Higgins, sukses meraih kemenangan kelima secara beruntun dengan menundukkan Southampton di St Mary’s,
Usai pertandingan tersebut, manajer United, Louis van Gaal, mengakui bahwa timnya tampil kurang baik dan mendapatkan kemenangan itu karena dinaungi keberuntungan.
Bermain dengan tiga orang bek di lini belakang, plus dua orang wingback, yakni Antonio Valencia dan Ashley Young, United memang tampil kalah dominan. Bahkan di awal-awal babak pertama, lini belakang mereka tampak canggung.
Jika formasi tiga orang bek bekerja dengan amat baik pada laga melawan Arsenal –di mana mereka memukul balik The Gunners dengan counter-attack–, kali ini formasi dan strategi tersebut tidak berjalan dengan baik melawan Southampton.
Dua gol United pada laga melawan The Saints berawal dari kesalahan bek lawan dan situasi bola mati.
Oleh karenanya, formasi tiga bek tersebut dinilai tidak cukup bagus untuk United. Ini bukanlah pertama kalinya United bermain dengan formasi tiga orang bek di belakang. Ketika ditaklukkan Swansea di laga pembuka musim ini, United juga menggunakan formasi yang sama.
Ketika formasi tiga bek itu tidak memberikan hasil yang cukup bagus di awal musim, Van Gaal menggantinya dengan formasi empat-satu-tiga-dua diamond.
Formasi ini memberikan beberapa hasil positif untuk United, namun Van Gaal tetap tidak puas. Manajer asal Belanda itu menilai, timnya tidak bermain dengan seimbang –hanya bagus di enam puluh menit pertama saja, tapi goyah di tiga puluh menit sisanya.
Alhasil, Van Gaal kembali mengganti formasi menjadi empat-satu-empat-satu. Dengan formasi tersebut, United memang lebih kesulitan untuk mencetak gol, tetapi juga lebih sedikit kebobolan, demikian menurut Van Gaal. Dia juga mengatakan, keseimbangan yang dia cari-cari itu ada di formasi ini.
Namun, cederanya sejumlah pemain belakang membuat Van Gaal terpaksa kembali ke pola tiga bek, termasuk pada laga melawan Southampton. Meski tidak terlihat bagus, gelandang United, Michael Carrick, meyakini bahwa gonta-ganti formasi juga bisa memberikan mereka hal positif.
“Saya pikir, kami bisa belajar banyak hal positif karena kami telah mengalami banyak hal musim ini, mulai dari pemain-pemain yang cedera dan rotasi pemain,” ujar Carrick kepada MUTV.
“Bermain dengan formasi yang berbeda-beda akan membantu kami dalam jangka panjang karena kami bisa beradaptasi dengan berbagai macam pertandingan.”
“Jelas, kami masih bisa lebih baik lagi. Yang terpenting sekarang adalah mengumpulkan poin penuh dan ini adalah saat yang tepat untuk terus seperti itu,” kata Carrick.
Cederanya sejumlah pemain belakang membuat Carrick dimainkan sebagai bek tengah dadakan di beberapa kesempatan. Ini dilakoninya pada laga melawan Manchester City, Crystal Palace, dan terakhir melawan Southampton. Meski krisis di lini belakang, Van Gaal dikabarkan tidak akan membeli bek baru pada bursa transfer Januari.
Untuk mengatasi masalah ini Louis van Gaal menganjurkan pemainnya untuk membuktikan kebugarannya dalam sesi latihan jika ingin berada dalam skuad utama. Hal ini sebagai dasar filosofinya dalam memilih pemain di Starting XI.
“Saya harus beradaptasi dengan kebutuhan pemain. Ritme pemainan di Premier League adalah yang tertinggi,” sambungnya.
Berhasil masuk ke zona tiga besar klasemen Premier League, ambisi Manchester United untuk kembali berlaga di turnamen Eropa semakin terbuka lebar.
Defender tim, Chris Smalling, menilai menjalani laga kualifikasi Liga Champions musim depan adalah suatu keharusan bagi Setan Merah.
United sendiri memang harus absen, berkiprah di turnamen teratas Benua Biru pada musim ini. Penyebabnya, lantaran performa Wayne Rooney dkk di musim 2013-2014 yang sangat buruk. Di mana mereka hanya menyelesaikan kompetisi dengan finis di peringkat ketujuh.
Meski di awal masa kepemimpinan Louis van Gaal, The Red Devils masih saja mendapat hasil minor. Namun, seiring waktu berjalan mereka mampu merangsek masuk The Big Four. Alhasil, Smalling dan rekan-rekannya pun semakin termotivasi untuk kembali ke panggung Liga Champions musim depan.
“Saya sedang menonton itu pertandingan Liga Champions pekan ini. Bahkan ketika kami berada di dalamnya, saya akan melihatnya pada malam lain. Ini sedikit mengecewakan kami tidak terlibat, tetapi Anda dapat melihat permainan sepakbola kami bisa memastikan kami kembali ke sana,” jelas Smalling.
“Anda mendengar musik Liga Champions, ketika mereka semua bermain. Kami tidak berada di sana di tahun demi tahun, jadi itu adalah waktu yang menyedihkan. Kami akan memastikan kami tidak kehilangan lagi tahun depan,” tambahnya.