Manchester United kembali ke trek lurus Premier League susai mendapat momentum kemenangan di laga tandangnya, di Stadium of Light, Sabtu, 05 Oktober 2013, malam WIB, dengan mengalahkan Sunderland, klub di dasar klasemen.
Kemenangan ini menyelamatkan, untuk sementara, David Moyes dari caci maki publik Old Trafford, dan belum akan menyudahi “kontroversi” status kepelatihannya di awal musim ini setelah tiga kekalahan dari enam laga sebelumnya di Premier League menghantui eksistensi “Setan Merah” di Barclays Competition itu.
MU sempat “disemprot” usai kekalahan mengejutkan dari West Bromwich Albion, akhir pekan lalu. Kekalahan tersebut membuat mereka terlempar dari zona sepuluh besar karena baru mengumpulkan tujuh poin dari enam laga.
Untuk itu, kemenangan 2-1 atas Sunderland ini tak bisa menutupi kegembiraan David Moyes, yang menilai MU bermain bagus. Ia menegaskan, laga ketujuh ini adalah sinyal dari kebangkitan United.
Penampilannya MU, di awal pertandingan amat mendebarlan, setelah lewat go Craig Gardner l pada menit-menit awal..
“Iblis Merah” itu baru bangkit setelah jeda. Mereka mencetak dua gol lewat pemain muda Adnan Januzaj untuk membalikkan keadaan dan membawa pulang tiga poin. “Saya pikir kami bermain bagus dengan pengecualian lima atau sepuluh menit awal,” ucap Moyes yang dikutip BBC.
Kemenangan ini mengembalikan MU kembali ke persaingan juara stelah menapak k ke urutan kesembilan klasemen sementara Liga Primer Inggris lewat hasil 10 poin. Mereka berjarak enam poin dari Liverpool yang ada di urutan teratas.
Selain memberi aplaus untuk timnyas, Moyes, secara khusus memuji kontribusi besar Adnan Januzaj di laga kontra Sunderland. Moyes juga memprediksi pemainnya itu akan punya masa depan cerah.
Januzaj, gelandang asal Belgia yang baru menginjak usia 18 tahun, untuk pertama kalinya menjadi starter di Premier League ketika MU bertandang ke Stadium of Light. Ia tidak hanya membuktikan kepercayaan Moyes tetapi juga menjawabnya lewat dua gol untuk kemenangan MU.
“Saya ingat ketika memberi Wayne Rooney dan Ross Barkley debut mereka dan Adnan tentu juga punya kualitas itu. Dia adalah pemain top,” ujar Moyes di situs resmi MU.
“Kami ingin memainkannya dua atau tiga pekan yang lalu. Tapi, untuk alasan yang berbeda-beda, kami tak bisa. Saya tak ingin memakai seorang pemain muda terlalu awal, tapi saya pikir hari ini adalah waktu yang pas,” jelasnya.
“Dia sangat bagus. Sulit untuk menghentikannya,” tutur Moyes. Mantan pelatih Everton itu percaya Januzaj punya potensi untuk menjadi pemain besar. Meski begitu, dia meminta anak buahnya itu untuk tak besar kepala.
“Dia akan menjadi talenta besar, talenta yang sangat spesial. Dia menunjukkan itu dengan gol-golnya dan kemampuannya mengolah bola. Tapi, kami akan membuatnya tetap membumi,” katanya.
Penempatan Adnan Januzaj sebagai starter, yang dimainkan Moyes sejak menit pertama pertandingan mengejutkan banyak pengamat. Moyes justru tidak menurunkan beberapa pemain, seperti Antonio Valencia, Danny Welbeck, atau Shinji Kagawa.
Baru lima menit laga berjalan, MU sudah dikejutkan oleh gol The Black Cats. Kesalahan Nemanja Vidic menyapu bola, sukses dimanfaatkan Gardner untuk mengoyak jala MU. Sepakan keras Gardner mengarah ke pojok gawang tanpa bisa dihentikan David de Gea.
MU yang mencoba membalas memperoleh peluang pada menit ke-21. Umpan silang Patrice Evra ke tiang jauh, disambut sepakan voli Luis Nani, yang sayangnya masih jauh dari sasaran.
Pada menit ke-34, Sunderland nyaris mencetak gol kedua. Namun, sundulan Emanuele Giaccherini bisa diselamatkan De Gea lewat aksi sensasional. Babak pertama pun tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.
MU bangkit pada babak kedua. Memasuki menit ke-55, pemain muda MU, Adnan Januzaj, mencetak gol pertamanya untuk MU, sekaligus pada laga tersebut. Umpan silang Evra disambar Januzaj dengan sepakan kaki kanan yang keras.
Kedudukan 1-1 rupanya tidak bertahan lama. Lagi-lagi, Januzaj menggetarkan jala Sunderland pada menit ke-62. Umpan panjang Luis Nani, diteruskan Januzaj dengan tendangan voli yang menghunjam pojok gawang Sunderland. MU pun berbalik unggul 2-1 yang bertahan hingga pertandingan berakhir.
Kemenangan ini tetap membuat MU tertahan di papan tengah, tepatnya berada di urutan ke-9 dengan 10 poin dari tujuh pertandingan. Sementara Sunderland semakin terpuruk di posisi buncit dengan hanya mengoleksi satu poin.