close
Nuga Bola

Neymar Bicara Tentang Pemecatan Mou

Pemecatan Jose Mourinho dari Manchester United masih saja ramai diperbincangkan.

Kali ini pernyataan itu dating dari Neymar da Silva.

Bintang klub Paris Saint-Germain itu ikut membicarakan pemecatan itu

Menurut Neymar pergantian manajer yang dilakukan Man United akan menjadi tantangan tersendiri bagi PSG saat kedua tim bertemu di babak 16 besar Liga Champions, Februari mendatang.

Dalam undian babak enam belas besar Liga Champions pada Senin, PSG akan menghadapi Man United. Berstatus sebagai runner up di fase grup, Setan Merah berkesempatan menjadi tuan rumah lebih dulu pada leg pertama

Melihat kondisi Man United yang sejauh ini tidak konsisten ditambah dengan pergantian manajer, PSG lebih diunggulkan untuk pertemuan nanti.

Kendati demikian Neymar mengaku tetap mewaspadai Man United yang diperkirakan akan mengalami sejumlah perubahan usai pengangkatan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sementara.

“Kami tahu kualitas yang Man United punya, dan kami tahu bahwa pemain mereka memiliki mental pemenang,” ujar Neymar dikutip dari Mirror.

“Pelatih telah diganti, dan itu akan terjadi perubahan gaya bermain. Mereka sedang dalam proses perubahan banyak hal, tetapi kami tahu kualitas yang Man United miliki,” Neymar menuturkan.

Pertandingan nanti akan jadi pertemuan pertama bagi kedua tim di Eropa. Sampai dengan saat ini Neymar juga belum pernah menghadapi Man United di berbagai kompetisi.

“Itu akan menjadi dua pertandingan besar di antara dua tim hebat,” ucap Neymar.

“Selalu bangga bermain melawan mereka, dan saya senang membicarakan Man United,” Neymar menambahkan.

Sebelumnya pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel, juga memperkirakan akan ada banyak perubahan yang terjadi di Man United seiring pergantian manajer.

Kendati demikian Tuchel enggan terlalu banyak berbincang soal Setan Merah karena pertemuan kedua tim tidak terjadi dalam waktu dekat.

Duka pemecatan terhadap Jose Mourinho dari Manchester United terus mengalir

Salah satunya datang sang rival Pep Guardiola

Rivalitas antara manajer Manchester City Pep Guardiola dengan Jose Mourinho tidak menghalangi mantan pelatih Barcelona itu untuk bersimpati atas pemecatan yang dilakukan Manchester United kepada Mou.

Usai mengantarkan Man City melewati babak perempat final Piala Liga dengan mengalahkan Leicester City,  dini hari waktu Indonesia barat, Guardiola turut mengomentari pemecatan Mourinho dari Old Trafford.

“Saat hal itu terjadi saya merasa turut bersedih atas hal yang menimpa manajer. Saat situasinya tidak baik, kami sendiri. Saya dekat dengan mereka. Dalam sepak bola hal itu bisa terjadi, tapi ketika hasilnya tidak bagus maka Anda bisa dipecat,” ujar Guardiola dikutip dari SkySports.

“Tentu dia tidak memerlukan saya, dia sangat kuat. Saya berharap dia mendapat yang terbaik dan semoga dia segera kembali,” sambung pelatih yang juga pernah berduel dengan Mourinho di La Liga.

Guardiola dan Mourinho sama-sama menangani klub asal Manchester

Berbeda dengan Mourinho yang langsung mengantar Man United meraih tiga gelar di musim perdana, Guardiola baru memberi trofi Liga Primer dan Piala Liga untuk Man City pada musim kedua.

Pada awal musim ketiga, Guardiola berhasil mempertahankan performa tim dan Man City kini masih berada di papan atas bersaing dengan Liverpool untuk memperebutkan gelar juara.

Dalam upaya mempertahankan Piala Liga, Guardiola memuji skuat muda Man City yang berhasil melewati adangan Leicester.

“Ini adalah laga yang sulit. Selalu sulit berlaga di sini. Kami bermain dengan Kevin [de Bruyne] dan Sergio  yang tidak dapat bermain selama sembilan puluh menit dan dengan pemain yang masih berusia tujuh  elas tahun. Kami menampilkan performa yang bagus,” ucap Guardiola.

Sementara itu,Mauricio Pochettino  juga menanggapi kepergian Jose Mourinho

Ia  mengatakan berita tersebut merupakan berita sedih dan mengaku tidak memikirkan rumor kepindahan dari Tottenham Hotspur ke Manchester United.

Pelatih asal Argentina itu menjadi salah satu calon yang disebut-sebut akan menggantikan Mourinho di Old Trafford.

Namun Pochettino mengaku tak memikirkan berbagai gunjingan yang mengaitkan dirinya dengan klub Inggris tersukses di era Liga Primer.

 “Pertama-tama saya ingin mendoakan yang terbaik untuknya [Jose Mourinho]. Saya merasa bersimpati. Karena Anda tahu dengan baik bahwa saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya,” kata Mourinho seperti dikutip dari The Guardian.

“Dia adalah sosok teman yang sangat baik dan ini adalah berita sedih yang terjadi pada hari ini,” sambung mantan manajer Espanyol dan Southampton itu.

Pochettino menyadari perpisahan Mourinho dengan Man United mengaitkan namanya dengan Paul Pogba dan kawan-kawan, namun mantan bek tengah timnas Argentina itu segera menyanggah kemungkinannya menyeberang dari London ke Manchester.

“Kami tahu sekali mengenai rumor yang beredar, banyak rumor yang beredar. Tetapi apa yang terjadi di klub lain saat ini bukan urusan saya,” jelas Pochettino.

Selan Pochettino, beberapa nama lain yang diprediksi akan menjadi pengganti Mourinho adalah Zinedine Zidane, Didier Deschamps, Laurent Blanc, dan Ryan Giggs.

“Saya fokus untuk memberikan yang terbaik di klub sepak bola ini Tottenham Hotspu],” tambahnya.

Pochettino sudah menangani Tottenham . Bersama The Lilywhites, Pochettino cukup sukses dengan membawa klub asal London Utara itu bersaing di papan atas. Bahkan, Tottenham menjadi runner up Liga Primer.

Sementara itu, mantan penyerang Real Madrid Predrag Mijatovic menyebut peluang Jose Mourinho kembali ke Santiago Bernabeu terbuka lebar. Sebab, Presiden Madrid Florentino Perez selalu mencintai sosok Mourinho.

Banyak kalangan menduga, Mourinho tidak akan menganggur lama-lama. Meski gagal di Old Trafford, peracik strategi asal Portugal itu telah memenangkan dua gelar Liga Champions dan empat gelar domestik di empat liga top Eropa, termasuk Spanyol dan Inggris.

Mijatovic yang pernah bermain sekaligus menjabat Direktur Olahraga Real Madrid menilai peluang Mourinho untuk kembali ke Bernabeu cukup terbuka. Mengingat Mourinho merupakan sosok yang amat disukai Perez.

“Saya tidak tahu seberapa besar peluang Mourinho kembali ke Real Madrid. Tapi, kemungkinan cukup besar,” kata Mijatovic kepada Cadena Ser.

“Mengapa saya katakan demikian? Karena Florentino mencintai Mourinho dan saya rasa, setiap kali ada rencana perubahan pelatih, dia bisa mengontak Mourinho,” sambungnya.

Mourinho sempat menangani Real Madrid selama tiga musim sejak 2010 dan berhasil mempersembahkan gelar La Liga  sekaligus mematahkan dominasi Barcelona arahan Pep Guardiola.

Tags : slide