Neymar berang dan meradang atas pelemparan botol terhadap dirinya dalam laga Paris Saint Germian melawan Marseilles
Mantan bintang Barcelona itu berrharap suporter Marseille yang melakukan pelemparan botol dan benda lainnya ke lapangan mendapatkan hukuman.
Neymar dan kawan-kawan berhasil menaklukkan tuan rumah Marseille dengan skor dua gol tanpa balas dalam lanjutan Liga Prancis, Minggu lalu
Kemenangan itu membuat PSG makin perkasa di puncak klasemen.
Di balik kemenangan itu, Neymar mendapatkan teror dari pendukung Marseille saat pertandingan berlangsung. Neymar jadi sasaran pelemparan benda-benda ke lapangan, mulai dari botol hingga koin.
“Sulit untuk mengambil sepak pojok. Saya rasa tindakan itu menunjukkan sikap tidak menghormati, bukan hanya kepada saya, melainkan juga kepada pemain Marseille.”
“Ini bukan tindakan yang tepat dan seharusnya tidak terjadi di sepak bola. Liga mesti mengambil tindakan. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi karena bermain di sini kandang Marseille selalu menimbulkan bahaya,” kata Neymar seperti dikutip dari ESPN.
Ada sebuah botol kaca yang dilemparkan ke arah Neymar saat ia hendak mengambil sepak pojok. Neymar lalu mengambil botol itu dan menunjukkannya kepada wasit Benoit Bastien.
Dalam sebuah kesempatan yang lain, Neymar membantah dirinya sebagai “tukang” diving.
Neymar, mulai frutstrasi dan mengaku tak bisa hidup dengan label pemain yang sering melakukan diving di kotak penalti.
Reputasi Neymar sebagai salah satu pemain terbaik dunia tercoreng dengan aksi diving di Piala Dunia
Sederet meme untuk mengolok-olok Neymar pun berseliweran di dunia maya.
Klaim ‘tukang’ diving belum sepenuhnya lepas dari Neymar. Mantan pemain Barcelona tersebut tak terima dikartu kuning wasit saat timnas Brasil melawan El Savador
Neymar diganjar kartu kuning karena dianggap melakukan diving di kotak penalti. Ia tak terima dengan keputusan wasit dan ingin mengakhiri label tukang diving yang belakangan akrab didengar.
“Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk hidup dengan reputasi ini. Saya tidak seharusnya bertahan dengan situasi begini,” kata Neymar kepada Globo Esporte dan dilansir ESPN.
“Saya pikir ini harus diakhiri, tapi semuanya tidak hanya bergantung pada saya. Begitu banyak hingga saya tak bisa berkata apa-apa. Saya berangkat dengan gaya sepak bola saya. Ini bentuk kurangnya rasa hormat, tidak hanya untuk saya saja, tetapi juga rekan setim,” sambungnya.
Neymar melayangkan kritik terhadap kinerja wasit, Jair Marrufo di laga Brasil vs El Savador. Menurutnya sanksi kartu kuning tak layak diberikan.
“Bermain dengan kartu kuning itu sulit. Dia datang ke sini untuk memimpin pertandingan timnas Brasil yang merupakan tim besar dan dia melakukan ini. Saya rasa itu tidak tepat,” tambahnya.
“Jika tidak ingin memberikan penalti, tak masalah. Tapi tak perlu sampai memberikan kartu,” tutupnya.
Ada pula koin dan barang-barang lainnya yang dilempar ke arah Neymar hingga memaksa Neymar meminta perlindungan pihak pengamanan pertandingan.
“Bila botol yang dilemparkan mengenai saya di kepala, maka itu membahayakan. Saya tidak setuju dengan tindakan seperti ini.”
“Saya harap pihak berwenang bakal melakukan langkah yang diperlukan (untuk mengatasi situasi ini),” ujar Neymar berharap.
Sementara itu dalam kehidupannya Neymar tak bias lagi begadang malam bersamaan dengan kedatangan Thomas Tuchel sebagai pelatih Paris Saint-Germain
Kedatangannya bakal mengancam kebebasan pemain yang doyan pesta malam, termasuk Neymar.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu punya strategi khusus untuk mengawasi polah pemain yang hobi mendatangi klub malam. Tuchel mulai mendatangi pemilik klub-klub malam ternama yang berada di Paris.
Tujuannya tak lain untuk mendapatkan informasi jika pemain PSG berkunjung melewati batas jam malam.
Sejumlah klub yang didatangi dikabarkan telah menjadi langganan sejumlah pemain PSG, terutama Neymar.
Selain itu Tuchel juga melarang para pemainnya untuk mengkonsumsi menu makanan cepat saji, makanan dengan kadar gula tinggi, dan minuman bersoda. Ia juga tidak membolehkan skuat arahannya memakan pasta selepas pertandingan.
Tuchel dipastikan menerapkan aturan super ketat dibanding pelatih sebelumnya, Unai Emery. Namun, aturan tersebut diberlakukan demi mencapai target maksimal baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Saat ini PSG sedang menjalani laga pramusim tanpa sejumlah pemain bintang yang baru saja tampil di Piala Dunia 2018. Neymar, Kylian Mbappe, dan Edinson Cavani masih diberikan kelonggaran usai membela negaranya masing-masing di Rusia.