Old Trafford, sepertinya, melecehkan kemenangan Manchester United atas Norwich City, Rabu dini hari WIB, dalam laga “Capital One Cup,” dan me”ngeh”kan David Moyes sebagai petarung di klas amatiran.
Fans Old Trafford, seperti diungkapkan oleh Trevor Blake, redaktur “Skysports” menganggap laga Capital, yang sering disebut sebagai Piala Liga dan diantengkankan sebagai laga klas “tiga” di kompetisi sepakbola Inggris.
Di Inggris ada tiga laga berbeda. Premier League sebagai pemuncak. Piala FA dan Piala Liga atau Capital One Cup di nomor corot.
Walau pun antusias menyambut kemenangan timnya, David Moyes yang telah mengembalikan MU ke peta jalan juara masih dibayangi ketakutan usai dikalahkan oleh klub-klub papan bawah.
Setelah pertandingan panjang yang menempatkan mereka di posisi delapan Premier League, akhirnya United bisa kembali bangkit dan melanjutkan tradisi kemenangan di Old Trafford.
Tapi, meskipun telah memenangi tiga pertandingan berturut-turut; menghadapi Real Sociedad di Liga Champions, Stoke City di Premier League, dan terakhir mengalahkan Norwich City, United tidak mau cepat puas. Sebab itu, tak ada perayaan apapun di United, merespons tiga hasil positif tersebut.
“Klub ini memang harus menang karena kami memiliki mental pemenang. Tidak ada perayaan yang berarti di hari Sabtu lalu dan hari ini. Kami hanya fokus untuk melanjutkan laga melawan Fulham pada Sabtu depan,” ujar Steve Round, asisten pelatih MU, seperti dikutip Goal, Rabu, 30 Oktober 2013.
Di satu sisi, asisten pelatih yang pernah bersama Derby County ini juga merasa bangga atas kemenangan besar yang diciptakan oleh skuad Wayne Rooney.. Bagi asisten berusia 42 tahun ini, Setan Merah masih menjadi klub terbaik.
“Jelas kita harus “berlari” di liga ini dan klub kami adalah klub yang paling baik melakukan pekerjaan itu. Saya rasa tidak terlalu berbeda dengan klub lain tapi klub ini melakukannya lebih baik dari siapapun,” katanya.
Di tiga terdekat, United akan bertandang ke markas Fulham akhir pekan ini, setelah itu terbang ke Spanyol untuk laga pekan keempat di Liga Champions menghadapi Real Sociedad. Laga berat selanjutnya juga menanti, saat mereka kembali ke Inggris, yaitu duel menghadapi pemuncak klasemen Premier League, Arsenal, di Old Trafford.
Sementara itu, Norwich menanggapi kekalahan mereka dari Manchester United disebabkan hancurnya mental pemain setelah gol penalti Chicarito. Sebab menurut dia, The Canaries telah memberikan permainan terbaik.
“Apakah penampilan kami terlihat lebih baik? Ya, tidak ada keraguan tentang hal tersebut. Kami bisa bermain lebih baik,” ujar Chris Hughton seperti dikutip Goal..
Rasa kecewa itu ia nyatakan setelah timnya harus menerima tendangan pinalti dari Javier “Chicharito” Hernandez, akibat kesalahan Leroy Fer yang melakukan kontak dengan Adnan Januzaj di kotak Penalti. Momen itu menurutnya meruntuhkan mental para pemainnya.
“Kami diberikan hukuman penalti yang terlihat sangat halus dan harusnya bukan suatu tendangan penalti. Saat anda datang ke stadion dan klub seperti Manchester United anda harus meyakinkan bahwa tim anda mendapatkan sedikit bantuan,” keluhnya, seperti dilansir Goal, Rabu (30/10/2013).
Di luar itu, meski menyisakan kekecewaan di kubu The Canaries, pelatih yang sebelumnya menukangi Birmingham City ini pun memuji permainan Manchester United. Baginya skuad yang telah meraih gelar juara Premier League sebanyak 20 kali tersebut tetap menjadi tim mengagumkan.
“Mendapatkan hukuman penalti sehalus itu benar-benar menciutkan mental kami. Mereka mencetak gol-gol yang indah, mereka memiliki kualitas yang hebat dan sangat klinis,” tutupnya.
Di laga Capital One Cup, Norwich City harus puas tersisihkan di babak perdelapan final oleh Manchester United dan di Premier League Norwich hanya bertengger di posisi 18 dengan delapan poin.