Keretakan hubungan antara Lionel Messi dengan pelatihnya Luiz Enrique bisa “menenggelamkan” Barcelona dan akan berujung pada pilihan untuk mempertahan salah satunya, seperti ditulis “AS,” edisi bahasa Inggrisnya, “Pilih Messi atau Enrique.”
Kondisi raksasa Spanyol, Barcelona, tengah berantakan. Berimbas langsung pada situasi Lionel Messi dalam skuad Blaugrana pun sudah mulai tidak betah lagi.
Barcelona, saat ini sedang terperosok ke dalam jurang. Kedatangan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden baru tidak mengurangi tumpukan masalah yang perlahan menggunung di Camp Nou.
“AS,” dalam tulisannya 07 Januari 2015, mengingatkan rezim Luis Enrique makin mendekat ke jurang akhir secara prematur. Wnrique, menurut surat kabar terkenal terbitan Madrid itu, akan tamat tak seperti perjanjian di kontrak.
Entrenador Barcelona itu diklaim sudah dijatuhi ultimatum oleh manajemen klub pada dua partai ke depan.
Relasi yang mulai tak harmonis dengan Luis Enrique memunculkan rumor kepergian Lionel Messi dari Barcelona. Klub yang dianggap berada di posisi terdepan untuk mendapatkannya adalah Chelsea.
Messi dan Barcelona mengawali 2015 dengan kekalahan atas Real Sociedad. Hasil kosong satu itu berbuntut pada masalah lain, karena Messi santer dikabarkan berselisih dengan Enrique.
Isu kepergian Messi dari Camp Nou makin santer beredar setelah bintang asal Argentina itu mem-follow akun Instagram Chelsea dan dua penggawa The Blues yakni Cecs Fabregas dan Felipe Luis.
Asal tahu saja, di daftar following Messi sebelumnya cuma ada dua klub yakni Barcelona dan Manchester City.
The Citizens pada periode November lalu sempat dikabarkan berupaya memboyong Messi. Isu itu berkembang setelah Messi mengaku tidak akan pensiun dalam seragam The Catalans. Peluang Messi gabung City dianggap besar karena di sana ada sahabat karibnya, Sergio Aguero.
Rumor soal munculnya jarak antara Messi dan Enrique semakin berhembus kencang satu hari berselang.
Messi tak muncul dalam sesi latihan terbuka yang disaksikan 11 ribu fans cilik Barcelona. Bintang asal Argentina itu mengalami gangguan pencernaan, sehingga harus absen. Namun, hal tersebut memicu berbagai spekulasi.
Legenda Barcelona, Hristo Stoichkov, prihatin dengan kondisi mantan klubnya sekarang. Meski tak terlalu paham duduk perkaranya, tapi Stoichkov meminta agar Messi dan Enrique segera duduk bersama menyelesaikan semua. Dia tidak ingin kondisi buruk yang ada sekarang bisa berpengaruh lebih jauh kepada performa tim.
“Enrique bisa meredakan semua. Dia juga mampu membawa Messi kembali menjadi pemain yang semestinya,” kata pria asal Bulgaria itu.
“Mereka harus duduk bareng. Saling mengerti dan memahami satu sama lain guna mencari yang terbaik buat tim.
Apakah pelatih saya dulu tak pernah marah? Yang jelas, kami tahu bagaimana menanganinya. Kami tidak menjadi orang yang selalu menuntut orang lain melakukan perintah kami,” tambahnya dikutip Tribalfootball.
Laporan terbaru yang dirilis “Mundo Deportivo,” Rabu, 07 Januari 2015, ancaman posisi Enrique terletak pada, apakah ia berhasil atau gagal di dua laga berikut Barcelona.
Kalau gagal ia akan menapaki jejak mantan direktur klub, Andoni Zubizarreta keluar dari Camp Nou.
Enrique juga didesak untuk memperbaiki hubungannya dengan beberapa jugador Barca. Beberapa waktu lalu, Enrique dilaporkan terlibat perseteruan dengan Lionel Messi yang tak diturunkannya sebagai starter ketika kalah dari Real Sociedad.
Selain La Pulga, beberapa nama seperti Neymar Júnior, Dani Alves dan Gerard Piqué juga diparkir Enrique di bench. Hanya Piqué yang akhirnya tak diturunkan Enrique sebagai pemain pengganti.
Legenda Barcelona, Hristo Stoichkov, buka suara terkait isu tak harmonisnya hubungan Lionel Messi dengan pelatih Luis Enrique. Menurutnya, pemain seperti Messi harus dimanja dan dibuat nyaman.
Stoichkov pun mengatakan bahwa Messi tak boleh pergi dari klub dan harus mengakhiri karier di Barcelona. Pria asal Bulgaria itu juga meminta Blaugrana untuk selalu memanjakan Messi.
“Anda harus melindungi dan memanjakan pemain terbaik di dunia. Messi harus mengakhiri kariernya di Barcelona bukan di tempat lain. Sehingga klub harus menjaga dan memanjakannya,” ucap Stoichkov seperti dilansir Goal, Rabu 07 Januari 2015.
Ia juga menilai Barca tengah dalam situasi yang kacau. Menurutnya, Blaugrana tak boleh berlarut-larut dalam kondisi tersebut.
Kemunduran prestasi Barcelona di kompetisi domestik maupun Eropa, hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebabnya. Namun Stoichkov menuding sang presiden klub tidak mengerti tentang sepakbola.
Orang yang dimaksud adalah Josep Maria Bartomeu, yang pada Januari 2014 lalu menggantikan peran Sandro Rosell sebagai petinggi klub. Sejak itu, prestasi raksasa Katalunya langsung merosot drastis.
Stoichkov memandang tindakan tersebut sangat tidak tepat. Legenda asal Bulgaria itu merasa hal ini akan mendatangkan bencana bagi Blaugrana sendiri, karena kini tidak ada orang yang mengerti bagaimana menjalankan klub sepakbola di jajaran manajemen.
“Bartomeu bukan presiden. Dia hanya seorang pejabat yang menjabat karena seorang Rosell pengecut yang pergi. Bartomeu hanya mengerti basket, ia tidak banyak mengerti tentang sepakbola. Ini adalah kesalahan memilih dalam pemilihan presiden klub,” jelas Stoichkov, seperti dikutip Football Espana
“Telah terjadi sebuah bencana di sepakbola mereka. Sebab tidak ada yang tahu cara kerja sepakbola, yang dikarenakan orang-orang yang bertanggung jawab sudah pergi. Kini mereka telah kehilangan banyak orang dan mereka harus meminta untuk datang kembali, sehingga mereka dapat mengatasi masalah dari FIFA,” lanjutnya.