Paul Pogba lagi
Ya, pemain Manchester United itu disebut paling tidak disiplin
Yanvg mengatakan Pogba tidak displin adalah legenda Liverpool Jamie Carragher
Hal itu dilontarkan Jamie Carragher yang juga mantan bek The Reds dalam debat dengan mantan pemain Man United Gary Neville dalam sebuah acara di Sky Sports.
Dalam tema diskusi kombinasi starter dari pemain Man United dengan Liverpool, Neville menempatkan Pogba sebagai holding midfielder atau gelandang jangkar bersama Giorginio Wijnaldum serta Naby Keita.
Hanya saja, pilihan Neville itu mendapat pertentangan dari lawan bicaranya, Carragher. Pria 40 tahun itu mempertanyakan alasan Neville menempatkan Pogba ke dalam starter.
“Holding [midfielder] apa? Dia pemain paling tidak disiplin sepanjang masa,” ujar Carragher seraya tertawa dikutip dari Independent.
Kendati demikian Neville memberikan alasan menempatkan nama Pogba dalam pilihannya. Bagi Neville, Pogba masih lebih baik ketimbang Nemanja Matic, Jordan Henderson, hingga James Milner.
“Saya tidak memilih dia dengan banyak keyakinan untuk jujur kepada Anda. Matic, Jordan Henderson dan James Milner, mereka masuk dan keluar dari lini tengah dalam hal permainan,” ucap Neville kepada Carragher.
“Saya tidak yakin dengan apa pun hanya melalui yang telah terjadi. Saya hanya berpikir itu adalah kesempatan untuk menempatkan pemain Man United dengan jujur,” Neville menambahkan.
Carragher dan Neville sama-sama menggunakan skema empat tiga tiga alam starter itu. Kedua legenda tersebut juga memasukkan nama David de Gea, Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Keita, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino.
Akan tetapi Neville memberikan ruang untuk pemain seperti Eric Bailly dan Anthony Martial, sementara Carragher menempatkan Nemanja Matic, Dejan Lovren, serta Sadio Mane.
Sementara itu manajer Manchester United Jose Mourinho diklaim tidak tahan lagi dengan tingkah gelandang asal Prancis Paul Pogba.
Mourinho disebut kecewa dengan Pogba yang tidak juga menunjukkan kualitas terbaiknya bersama Setan Merah di sepanjang musim ini.
Tidak hanya itu, Mourinho juga kesal dengan kelakuan Pogba yang dianggapnya terlalu manja.
Sebelum itu Mourinho sempat menyebut Pogba sebagai ‘virus’ di dalam tim usai Man United ditahan imbang Southampton di Liga Primer Inggris.
Alasannya penampilan buruk Pogba memengaruhi pemain lain sehingga The Red Devils gagal memenangi laga.
Mendapat perlakuan seperti itu dari bosnya membuat Pogba menggeleng-gelengkan kepada. Mantan pemain Juventus itu juga mengatakan kepada rekan setimnya bahwa dia sudah tidak bisa lebih lama lagi berada dalam situasi seperti ini.
Dikutip dari Independent, Mourinho kini mengalami kebingungan bagaimana menghadapi Pogba dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari pemain timnas Prancis itu.
Mourinho dikabarkan sudah mengirim pesan kepada para pejabat klub dan menyebut ia telah mencoba segala hal namun tak membuahkan hasil.
Hubungan Mourinho dengan para pemainnya dikabarkan sedang menjalani masa sulit. Hal tersebut diperburuk dengan pendapat pemain senior yang mengatakan dirinya tidak pernah mengalami situasi seperti ini sepanjang kariernya.
Keretakan hubungan antara Mourinho dengan pemainnya merupakan modal buruk untuk juara Liga Inggris 20 kali itu jelang menghadapi Arsenal, Kamis dini hari nant
Perseteruan antara Jose Mourinho dan pemain andalannya, Paul Pogba, terusi meruncing.
Mou kecewa berat dengan penampilan Pogba yang dinilai kerap membuat kesalahan di lini tengah yang membuka celah bagi tim tamu untuk mencetak gol.
Dilansir dari Daily Record, Mourinho menuding Pogba sebagai biang kegagalan MU di Stadion St Mary’s. Juru taktik asal Portugal itu bahkan menyebut gelandang tersebut sebagai ‘virus’ di depan rekan satu timnya.
“Anda tidak bermain. Anda tidak menghargai para pemain dan para suporter. Dan anda membunuh mental dari orang-orang baik di sekeliling Anda,” kata Mourinho dilansir dari Daily Mail.
Pogba tampil sebagai starter meski sebagian pemain andalannya harus menepi karena cedera usai bermain di laga Liga Champions kontra Young Boys.
Mourinho menegaskan, butuh pemain seperti ‘anjing gila’ di lini tengah yang mampu mengigit dan menguasai pertandingan.
“Kami kehilangan banyak bola di lini tengah, hal ini sangat sulit untuk terus berlanjut. Di babak kedua kami mencoba mengembalikan dinamika permainan yang banyak hilang di lini tengah, ketika para pemain tidak mengerti bahwa kesederhanaan itu jenius,” ujar Mou dalam wawancara setelah pertandingan.
“Gol kedua adalah tendangan bebas dan gol pertama tercipta karena kami tidak menekan bola ketika blok kami kurang sempurna. Kami tidak memiliki banyak ‘anjing gila’, yang mengigit bola dan menekan lawan setiap saat,” tuturnya.