Real Madrid masih berada di zona krisis.
Mereka kalah dari tim tak terkenal Leganes dan gagal melaju ke semifinal Copa del Rey.
Kekalahan ini menghapus sinyal kebangkitan mereka terhadap kemenangan besar pekan lalu atas Deportivo La Coruna akhir pekan lalu
Kekalahan dari Leganes menambah penderitaan Zinedine Zidane.
Kekalahan di babak perempat final yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu membuat sang juru taktik menimpakan kesalahan pada dirinya.
“Ya ini adalah kesalahan saya, jelas. Saya sangat bertanggung jawab. Kami tidak dapat menampilkan permainan terbaik, khususnya di babak pertama. Ini adalah hari yang sulit bagi semua orang,” ujar Zidane.
“Kami akan melihat situasinya dan sayalah yang pantas disalahkan. Kami tidak mengubah apapun, ada waktu selama 90 menit tetapi kami tidak melakukan apa-apa,” sambungnya.
Setelah kalah dari Leganes, Zidane akan fokus pada pertandingan selanjutnya pada akhir pekan di markas Valencia.
Selain laga lanjutan La Liga yang akan dihadapi El Real dalam tiga pekan beruntun, pertandingan penting yang harus dijalani Sergio Ramos dan kawan-kawan adalah babak ENam Belas Besar Liga Champions Eropa.
Pertengahan Februari mendatang, Madrid akan menjamu Paris Saint-Germain di leg pertama.
Menurut Zidane laga kontra PSG menjadi pekerjaan penting baginya.
“Jelas, saya bertanggung jawab atas ini semua. Saya satu-satunya orang yang harus menemukan solusi untuk tim untuk lebih efisien,” ucap mantan kapten timnas Perancis itu.
Setelah gagal di Copa del Rey dan tertinggal sembilan belas poin dari Barcelona di La Liga, ajang antarklub Eropa menjadi satu-satunya kesempatan Madrid meraih trofi musim ini.
Kekalahan ini merupakan yang terburuk bagi Madrid.
Untuk itu kapten Sergio Ramos mendapat tugas khusus dari Presiden Real Madrid, Florentino Perez, untuk membuat Cristiano Ronaldo tetap bahagia.
Salah satu tujuannya adalah, untuk membuat bintang asal Portugal itu kembali tampil bagus pada musim ini.
Dalam laporan yang dilansir dari Marca, Florentino Perez meminta Ramos untuk mengundang Ronaldo, Luka Modric, dan Marcelo makan malam.
Marca menyebut pertemuan darurat antara pemain senior Madrid itu, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan klub untuk pemain berjuluk CR7 tersebut.
Makan malam itu juga dikatakan sebagai salah satu dari banyak pertemuan bagi para pemain dalam mendiskusikan penampilan mereka saat ini.
Memasuki putaran kedua kompetisi La Liga, El Real masih belum bisa mendapatkan bentuk permainannya, terutama performa Ronaldo yang cenderung menurun.
Hanya saja, perlakuan untuk kapten timnas Portugal itu bisa seperti pisau bermata dua. Di mana di satu sisi bisa menjadi penegasan bahwa tidak ada masalah antara Perez dan mantan pemain Manchester United itu, sedang di sisi lain menjadi salam perpisahan.
Karena, dalam beberapa waktu belakangan, Cristiano Ronaldo ramai diberitakan bakal dilepas pada akhir musim nanti.
Bagaimanapun, pertemuan tersebut berjalan dengan baik, dengan Madrid meraih kemenangan telak atas Deportivo La Coruna pada akhir pekan lalu. Dalam pertandingan itu Ronaldo mencetak dua gol.
Selain mengumpulkan pemain senior, Perez juga mengajak Direkrut Umum Madrid, Jose Angel Sanchez dan beberapa tokoh senior lainnya bertemu dengan pelatih Zinedine Zidane untuk berbicara mengenai target transfer.
Zidane sendiri mati-matian membela skuatnya yang sempat terpuruk pada awal tahun ini.
Pelatih asal Perancis itu juga berkali-kali membuat penegasan, bahwa timnya tidak membutuhkan pemain baru pada bursa transfer Januari ini.
Sementara itu, Ronaldo baru-baru ini heboh dibicarakan setelah wajahnya terluka saat Real Madrid menang atas Deportivo La Coruna pada akhir pekan lalu.
Pelipis Ronaldo terluka setelah berbenturan dengan bek Deportivo Fabian Schaer. Darah mengucur deras dari pelipisnya dan melumuri sebagian wajahnya.
Staf medis pun dengan cekatan memberikan perawatan dan membawa si pemain ke pinggir lapangan.
Namun, kamera menangkap pemandangan tak biasa. Ronaldo kedapatan sedang memegang telepon selular salah satu tim medis seraya berkaca. Sontak, hal ini mengundang komentar yang beragam.
Tak sedikit pula yang mengolok-olok Ronaldo sebagai sosok narsisme.
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, bahkan harus menjelaskan mengapa Ronaldo menggenggam telepon selular kala itu.
“Ronaldo mengambil telepon untuk melihat apakah dia bisa terus bermain atau tidak. Ia ingin tahu apakah lukanya dalam atau tidak. Saya katakan persis apa yang dia ceritakan di ruang ganti, dan bagi saya itu saja,” kata Zidane seperti dilansir Mirror.
“Mereka menjahitnya dan sekarang ia telah kembali berlatih. Jika dia sudah berlatih bersama dengan mata bengkak, itu menunjukkan betapa penting baginya untuk berada di lapangan,” tambah Zidane.
Real Madrid kini tengah berjuang untuk memangkas jarak dengan para pesaingnya di puncak klasemen sementara La Liga