Bersamaan dengan berlangsungnya undian Champiopns League di Monako, Kamis malam WIB, 29 Agustus 2013, gelandang serang Bayern Muenchen, seorang muslim sejati, Frank Ribery, dinobatkan sebagai pemain terbaik Europa dengan menyisihkan dua “bintang” utama Lionel Messi dari Barcelona dan Cristiano Ronaldo winger serang El Real.
Ribery yang datang ke Monako dengan mengenakan stelan jas hitam bergaris biru kepada wartawan mengtakan, rasa syukurnya terhadap pilihan dirinya sebagai pemain terbaik Europa. “ Semoga gelar ini makin mendekatkan saya pada kesederhanaan,” katanya dengan nada rendah.
Ribery yang beristrikan seorang muslimah asal Maroko dan memiliki dua anak, berasal dari Perancis dan sejak tiga musim terakhir menjadi pemain Bayern Muenchen.
Dengan terpilihnya Frank Ribery sebagai pemain terbaik Europa berarti ia berhak mendapatkan trofi dan penghargaan sebagai UEFA Best Player Award. Pemain Perancis ini menyisihkan dua langganan nominasi,Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.. Ribery menerima penghargaan tersebut segera setelah pengundian Liga Champions di Monak.
Menurut Ribery, prestasi ini merupakan hal istimewa buatnya. Ia pun mempersembahkan penghargaan tersebut kepada keluarga dan rekan-rekannya.
“Sangat istimewa bisa berdiri di sini. Aku berterima kasih untuk rekan-rekan di Bayern Muenchen, juga untuk istri serta anak-anakku,” demikian kata Ribery dalam sambutannya.
Pemenang UEFA Best Player Award ini dipilih berdasarkan pemungutan suara jurnalis sepak bola dari negara-negara anggota UEFA. Voting dilakukan secara live selama acara berlangsung. Adapun nominasinya juga ditentukan dari pemungutan suara yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.
Prestasi Ribery musim ini memang sangat mengagumkan. Ia berperan besar membawa Bayern Muenchen meraih gelar treble pada musim ini. Bersama Die Roten, Ribery berhasil menjuarai Bundesliga, Liga Champions, serta DFB Pokal.
Keberhasilan Franck Ribery menyabet penghargaan Pemain Terbaik Eropa tak luput dari perhatian Jupp Heynckes. Secara terbuka, eks pelatih Bayern Muenchen tersebut mengucapkan selamat kepada Ribery. Surat ucapan selamat Heynckes dipublikasikan secara eksklusif oleh situs olahraga Jerman, Kicker.de.
“Kau layak mendapatkan gelar Pemain Terbaik Eropa. Seperti saat Bastian Schweinsteiger menjadi pemain terbaik Jerman, saya juga sangat bahagia dan ingin mengucapkan selamat untukmu. Saat mantan pemain saya diberi penghargaan, sangat besar artinya bagi saya. Tahun lalu kita bertemu setiap hari dan memiliki hubungan yang istimewa,” demikian tulis Heynckes yang membawa Bayern menjuarai treble musim lalu.
Dalam ucapan terima kasihnya tersebut, Heynckes pun sempat membahas kekalahan Bayern dari Chelsea pada final Liga Champions.. Pria berusia 68 ini membeberkan pernah mengancam akan “menyingkirkan” Ribery dan Arjen Robben ke bangku cadangan jika mereka tak mau berhenti bersikap individualistis.
“Saat itu kau bilang kau adalah pemain tim, dan segera menunjukkannya. Kau menginginkan kemenangan untuk tim dan selalu mengerahkan kemampuanmu demi kerja sama tim. Kau melakukan segalanya agar tim tetap solid, dan kau pun disukai oleh semua orang. Kau meraih kemenangan ini atas kerja kerasmu demi tim,” lanjut Heynckes.
Sikap Ribery ini, di mata Heynckes, penting artinya. Ribery dianggap sudah menunjukkan kedewasaan dan pemahaman mengenai pentingnya arti kerja keras demi mencapai level permainan tertinggi. Menjelang akhir suratnya, Heynckes menyampaikan pujian atas talenta sang mantan anak asuh.
“Kau selalu punya kecakapan dalam bermain sepak bola. Kau menjadi alasan penonton datang ke stadion. Semasa kecil kau bermain di jalanan, jadi jagalah mentalitas pesepak bola jalanan itu. Jagalah insting dan kecerdasan bak bocah kecil yang menentukan gaya permainanmu.”
“Gocekan bolamu yang sangat disukai fans adalah hasil intuisi, antusiasme, kreativitas sudah memperkaya gaya bermainmu, seiring dengan ketenangan yang kini kau miliki.”
“Semua kualitas unik ini telah kau tunjukkan musim lalu untuk Bayern. Karena itu, kau sangat layak menjadi Pemain Terbaik Eropa. Bundesliga berhak bangga, untuk pertama kalinya sejak Matthias Sammer menang tahun 1996, mereka punya pemain terbaik.”
“Sekali lagi selamat, Franck!”