Lahm mendatangi Ronaldo, mendelikkan matanya, mengulurkan tangan dan sesudah mengangkat empat jarinya sebagai pertanda angka empat atas kemenangan Jerman melawan Portugal pada laga pembuka Grup G Piala Dunia 2014 Brasil, di Arena Fonte Nova, Salvador, Selasa dinihari WIB, 17 Juni 2014.
Tak ada reaksi Ronaldo ketika Lahm mendekat. Pemain terbaik dunia itu terus menunduk, melangkah dengan cepat untuk menggapai lorong kamar ganti dan kemudian hilang dari sorot kamera.
“Ronaldo dikalahkan Lahm,” komentar “Sky TV,” yang sengaja memberi “long shoot” atas gerakan Lahm mendekati Ronaldo.
Ya, Lahm mengalahkan Ronaldo. Paling tidak untuk laga sekrusial Piala Dunia. Sebab sebelumnya, ketika mereka bertemu di level klub, semifinal leg kedua Champions League di Allianz Arena, Muenchen, Lahm di tertawakan Ronaldo karena gagal menghentikan golnya ketika Real Madrid menjungkir Bayern Muenchen.
Ronaldo, winger Real Madrid, ketika itu, bersama Gareth Bale, membuat tiga gold an membuat porak poranda garis demarkasi Bayern yang dijaga Lahm dan Boateng.
Kali ini di Arena Fonte Nova, pesta gol Jerman mengaramkan Ronaldo. Empat gol Jerman ke Portugal ternyata tidak memberi kepuasan bagi kapten Philip Lahm. “Seharusnya enam gol,” kata Lahm kepada “Sky Sports.
Dalam waktu kurang dari sepekan Arena Fonte Nova menjadi panggung banyak gol. Setelah Belanda menang besar lima banding satu atas juara bertahan Spanyol, kini giliran Jerman mencukur Portugal empat gol tanpa balas.
Bagi Lahm, jumlah gol Jerman mestinya bisa bertambah, bukan cuma empat gol saja. Soalnya, Portugal bermain dengan 1sepuluh orang, setelah Pepe diusir wasit.
“Seharusnya bisa lebih banyak lagi gol tercipta. Hari ini adalah saat yang tepat bagi kami mencetak gol. Kami bekerja keras untuk itu dan ini berkat dukungan semua pemain,” kata Lahm setelah pertandingan, seperti dikutip dari Globo Esporte.
“Masalah cedera yang menimpa Matt Hummels adalah sesuatu yang kurang menguntungkan. Adapun soal kartu merah, masalah selalu terjadi dalam sepakbola. Tapi, timnas Portugal adalah tim yang bagus sekali, mereka bermain sangat baik,” ujarnya.
Dalam laga itu pula, selain Lahm, winger Jerman Thomas Mueller memiliki nasib berbeda dengan Ronaldo. Mueller berhasil menciptakan hat-trick. Sebaliknya, Ronaldo frustrasi karena tak mampu menciptakan satu gol pun.
Dalam laga prestise Grup G itu kedua pelatih sama-sama menggunakan formasi 4-1-4-1. Di kubu Jerman, pelatih Joachim Loew mengeplot Mesut Oezil sebagai ujung tombak. Sementara Mario Goetze dan Thomas Mueller sebagai penyerang sayap.
Pelatih Portugal, Paulo Bento, mengandalkan Hugo Almeida untuk membongkar pertahanan Der Panzer. Almeida akan dibantu Cristiano Ronaldo dan Nani yang memiliki kecepatan dan skill luar biasa.
Portugal memberikan ancaman pertama melalui penetrasi Ronaldo di sisi kiri pertahanan Jerman. Pemain Real Madrid tersebut kemudian memberikan bola kepada Hugo Almeida. Namun, bola hasil tembakan Almeida masih terlalu lemah sehingga tak menyulitkan kiper Manuel Neuer menangkap si kulit bulat.
Ronaldo kembali melepaskan ancaman melalui sepakan keras yang dilepaskannya pada menit kedelapan. Beruntung, Neuer masih bisa menepis bola.
Di balik tekanan tersebut, Jerman memiliki peluang emas dari tembakan Sami Khedira. Gelandang Real Madrid tersebut berhasil mendapatkan bola dari kesalahan kiper Rui Patricio membuang bola. Namun, Khedira harus gigit jari karena bola hasil tembakannya melenceng meskipun gawang Portugal sudah kosong.
Gawang Rui Patricio pun akhirnya benar-benar kebobolan. Wasit Milorad Mazic menunjuk titik putih setelah Mario Goetze dijatuhkan Joao Pereira. Thomas Mueller yang maju sebagai algojo berhasil melepaskan tembakan ke sisi kiri yang tak mampu dibendung Patricio.
Portugal berusaha mencetak gol balasan. Nani mencoba peruntungannya dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, bola tembakan Nani masih melambung di atas mistar gawang Jerman.
Belum sempat memberikan ancaman tambahan, Portugal harus kehilangan Hugo Almeida di menit ke- dua puluh delapan. Almedia mengalami cedera sehingga posisinya digantikan Elder.
Ironisnya, pelatih Portugal, Paulo Bento, harus kembali menyaksikan gol kedua Jerman lewat tandukan Mats Hummels, setelah memanfaatkan sepak pojok Toni Kroos. Ini merupakan gol ketiga Hummels bersama timnas Jerman. Uniknya, semua gol yang diciptakan Hummels melalui tandukan.
Portugal kembali mendapat pukulan telak setelah dikartumerahkannya Pepe. Pepe melanggar Mueller pada menit ke-37. Pemain Real Madrid tersebut melakukan tindakan tidak suportif dengan memprovokasi Mueller.
Jerman berhasil memanfaatkan kesempatan ini dengan gol yang diciptakan Mueller di injuri time babak pertama. Pemain Bayern Muenchen tersebut berhasil mendapatkan bola dari Kroos. Mueller kemudian melepaskan tembakan dan gol. Tiga kosong.pada babak pertama.
Oezil nyaris mencatatkan namanya di papan skor saat laga baru berjalan enam menit. Peluang berawal dari umpan terobosan Goetze kepada Oezil. Oezil membawa ke dalam kotak penalti dan tinggal berhadapan dengan Patricio.
Namun, pemain Arsenal tersebut dipaksa gigit jari karena tembakannya masih diblok Patricio. Mueller kemudian menyundul bola liar tersebut, tetapi bola gagal mengenai sasaran.
Jerman berusaha mempertahankan kendali permainan. Sementara Portugal terlihat berantakan. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan tampak kebingungan untuk melancarkan serangan.
Mueller kembali membuat gol sebagai hat-trick pertamanya di Piala Dunia 2014, ketika dari sisi kanan pertahanan Portugal, Schuerrle melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Patricio berusaha menggagalkannya dengan menepis bola. Namun, si kulit bola justru mendarat di kaki Mueller dan tanpa kesulitan ia menceploskan bola.
Puas dengan performa Mueller, Loew menggantikan pemain Bayern Muenchen tersebut dengan Lukas Podolski. Mueller mendapatkan standing ovation saat berjalan ke luar lapangan.
Jelang laga usai, Portugal lebih menguasai permainan. Bahkan, Ronaldo nyaris mencetak gol dari tendangan bebas seandainya Neuer tidak sigap menepis bola. Meski begitu, Jerman mampu menjaga keunggulannya hingga laga usai.