Gagal diorbitkan Louis van Gaal menjadi pelatih Manchester United, Ryan Giggs kini masuk bursa pelatih Swansea City selepas pemecatan Bob Bradley.
“Giggs paling pantas membesut Swansea,” tulis “daily mail,” Kamis, 29 Desember 2016.
Pelatih Swansea, Bradley, hanya bertahan selama delapan puluh lima hari di klub yang dijuluki “Tha Swan,” atau si Angsa itu.
Dia dipecat pada Selasa pekan ini karena “Swan” masih berkutat di zona degradasi.
Seusai pemecatan tersebut, sejumlah nama mengemuka sebagai suksesor Bradley. Selain Giggs dan Coleman, ada Nigel Pearson, Alan Pardew, dan Gary Rowett.
Kendati demikian, Giggs diyakini punya peluang lebih besar untuk mengisi pos manajer Swansea.
Sebelum penunjukan Bradley pada awal Oktober lalu, Giggs sempat diwawancarai oleh manajemen Swansea seusai memecat Francesco Guidolin.
Chairman Swansea, Huw Jenkins, merupakan pengagum Giggs. Selain itu, Giggs juga dalam kondisi bebas klub seusai mundur seiring kepergian Louis van Gaal dari Manchester United pada musim panas lalu.
Rene Meulensteen, mantan asisten pelatih Manchester United, mendukung Giggs untuk posisi tersebut.
Pengalaman Giggs yang “hanya” sebagai manajer sementara dan asisten pelatih di Manchester United juga bukan kendala.
“Saya tak setuju apabila dikatakan Giggs tak cukup pengalaman di level manajerial. Dia mendapatkan pengalaman saat menjadi asisten manajer di Manchester United,” kata Meulensteen seperti dilansir dari BBC, Kamis.
“Dia harus memulaimelatih di klub mana pun. Apalagi, dia sempat dikaitkan dengan Swansea pada Oktober lalu. Saya pikir, klub tersebut akan cocok untuknya,” tutur mantan tangan kanan Sir Alex Ferguson itu.
Pengalaman Giggs di dunia kepelatihan memang masih minim dibandingkan Coleman. Nama terakhir pernah bermain untuk Swansea dan melatih Fulham di kancah Premier League.
Hanya, Coleman saat ini berstatus pelatih tim nasional Wales.
Dia pun baru saja menandatangani kontrak pembaruan durasi kontrak untuk dua tahun ke depan seusai Wales tampil gemilang di Piala Eropa tahun ini
Saat ini, Swansea untuk sementara dilatih oleh Alan Curtis dan Paul Williams untuk laga akhir tahun.
Namun, diyakini, manajemen The Swans akan segera memutuskan pengganti Bradley pada awal tahun depan.
Sebelumnya Giggs pernah dikabarkan akan melatih Liverpool sebelum klub itu memutuskan milij Juergen Kloop.
Giigs sendiri waktu itu berjanji tidak akan pernah membesut Liverpool dalam kariernya.
Hal tersebut lantaran Giggs sudah dibentuk oleh lingkungan untuk membenci segala hal yang “berbau” Liverpool.
Giggs datang ke MU pada dua puluh sembilan tahun silam saat bergabung dengan tim akademi
Dia kemudian mengabdi di Old Trafford selama dua puluh sembilan tahun berikutnya, sebelum meninggalkan Manchester United pada awal musim lalu lantaran Setan Merah memilih Jose Mourinho sebagai pelatih.
Giggs memilih pergi karena tak ada peluang menjadi asisten Jose Mourinho.
Soal pengalaman melatih, Giggs memilikinya karena menjadi asisten pelatih Louis van Gaal selama dua tahun.
Seusai meraih penghargaan Welsh Community Football Award, Giggs mengungkapkan klub yang tak akan pernah dilatihnya.
“Saya pindah dari Cardiff ke Salford saat saya berusia tujuhtahun. Anda secara otomatis bertumbuh dengan rasa tak menyukai orang-orang dari Liverpool,” kata Giggs.
Selain faktor karena dibesarkan oleh Manchester United, Giggs “membenci” Liverpool karena persaingan kedua tim di pentas Premier League. Manchester United dan Liverpool adalah dua2 tim tersukses di Premier League.
“Bagi saya, Liverpool adalah rival terbesar karena mereka telah memenangi segalanya dan mereka adalah tim yang harus ditandingi. Mereka adalah klub fantastis tetapi rivalitas terlalu besar bagi saya untuk menangani Liverpool,” ujar Giggs.
“Saya yakin Steven Gerrard akan melakukan hal yang sama soal peluang menangani Manchester United. Dia akan mengatakan tidak akan pernah(melatih Manchester United,” sambung Giggs.