Surat kabar paling terkenal di Spanyol, terbitan Madrid, “marca,” dalam edisi khususnya Rabu, 02 Desember 2015, pada “headline” halaman utamanya menuliskan “koop” dengan huruf “captal” yang bombas,” Silakan Keluar dari Barnebeu Rafa.”
“Pengusiran” ala “marca” ini dilampiaskan sebagai saluran dari kehendak publik agar sang pelatih pergi secepatnya usai Real Madrid tersungkur di posisi tiga klasemen sementara La Liga, kalah dari Barcel;ona dan didegradasikan oleh Atletico.
Perjalanan Rafael Benitez menangani Real Madrid menemui hambatan selama satu bulan terakhir.
Selain pertikaiannya dengan Cristiano Ronaldo dan kekalahan mencolok dari Barcelona, situasinya makin parah dengan keretakan hubungan antara dirinya dengan James Rodriguez.
Api pertikaian antara Rodriguez dan Benitez datang setelah Benitez sering mencadangkan sang bintang tim nasional Kolombia meski ia telah pulih dari cedera.
Rodriguez dikabarkan media-media Spanyol kesal karena ditarik keluar di menit ke-lima puluh lima laga melawan El Clasico, dan juga kembali diganti dalam pertandingan melawan Eibar.
Serangan untuk Benitez datang dari media populer lainnya di Spanyol, El Deportivo.
“Jika Rafa Benitez ingin membuat James bosan, maka ia telah sukses.”
“ Seperti sebelum-sebelumnya, pelatih Real Madrid itu membatasi pergerakan Rodriguez di area sayap, dan menghalanginya untuk memberikan pengaruh dalam serangan,” demikian bunyi pemberitaan El Deportivo soal pertandingan Madrid melawan Eibar.
Media olahraga itu juga mengatakan bahwa Rodriguez tak akan bisa bersinar dalam posisi itu karena kemampuannya untuk memberi pengaruh dalam serangan Madrid sangat terbatas.
Rafael Benitez sebelumnya telah memberi peringatan kepada James Rodriguez untuk meningkatkan permainannya.
Jika tidak, maka James hanya akan menjadi penghangat di bangku cadangan.
Benitez dan James dikabarkan sejumlah media Spanyol sedang mengalami perang dingin.
Penyebabnya Benitez tidak memberi James kepercayaan bermain lebih banyak meski pemain asal Kolombia itu telah pulih dari cedera.
Mantan pelatih Napoli itu memastikan tidak ada masalah dengan James. Namun, Benitez memperingatkan James untuk segera meningkatkan permainannya jika ingin mempertahankan posisi sebagai starter Los Blancos.
“Dia pemain yang baru saja absen 55 hari karena cedera. Tidak ada masalah antara saya dengan dia. Semakin banyak dia berlatih dan bermain, lebih baik untuk tim,” ujar Benitez seperti dilansir Marca.
“Saya sangat mendukung James, tapi saya harus katakan ini Real Madrid, sebuah tim dengan tingkat kompetisi yang berat. Seperti itulah situasinya.”
Benitez mengaku sudah melakukan pembicaraan empat mata dengan James. Namun, Benitez tidak bisa memberi mantan pemain AS Monaco itu jaminan sebagai starter.
“Saya ingin pemain saya tampil sebaik mungkin. Jika tidak, maka ada pemain lain yang akan mengambil posisi mereka. Hanya itu masalah saya,” tegas Benitez.
Selain El Deportivo, serangan untuk Benitez juga datang dari mantan pelatih Villareal, David Vidal.
Ketika diwawancara oleh Radio Spanyol 4G, Vidal mengatakan bahwa saat ini Benitez gagal untuk memaksimalkan pemain-pemain terbaik di dunia yang berada di tangannya.
“Ia harus menyadari bahwa ia melatih Real Madrid, bukan Getafe. Orang-orang mengatakan bahwa tugasnya adalah untuk mengorganisasi pertahanan dan meningkatkan serangan, tapi itu salah,” kata Vidal seperti dikutip dari Marca.
“Ia harus lebih baik lagi karena ia memiliki pemain terbaik di dunia. Ia perlu menciptakan sepak bola yang brilian.”
Selain itu Hugo Sanchez juga mengomentari tentang posisi menyebut Cristiano Ronaldo terlihat kesulitan mengemban tugas sebagai ujung tombak tim, namun ia tetap mendukung megabintang Portugal itu untuk beradaptasi dengan peran tersebut.
Ronaldo diposisikan sebagai penyerang tengah untuk menggeser Karim Benzema dalam partai tandang melawan Eibar. Usai melihat performa Ronaldo kontra Eibar, Sanchez memberikan penilaiannya tersendiri.
“Dia punya kualitas lain. Saya melihat dia sedikit tidak nyaman dengan berperan sebagai penyerang tengah, tetapi dia punya talenta dan kekuatan untuk terus mengembangkan peran itu,” tutur Sanchez.
Lebih lanjut, Sanchez menilai bahwa posisi Ronaldo sebagai No.9 tersebut bisa menjaga performanya tetap di level tertinggi seiring usia sang penyerang yang terus menua.
“Kini, dia harus lebih banyak beraksi di area penalti. Ada waktu di mana kondisi fisik Anda mulai berkurang dan Anda butuh menyimpan energi untuk momen-momen tertentu. Inilah yang sedang terjadi dengan Ronaldo,” jelasnya.
“Saya senang bisa melihat seorang pemain Madrid dengan kemampuan sepertinya menorehkan catatan itu. Ini semua hanya masalah waktu,” pungkasnya.