Spekulasi yang ditebarkan media Inggris, hari ini, Kamis, 17 Desember 2015, menyatakan bahwa Roman Abramovich sudah bicara dengan Jose Mourinho mengenai kelanjutan karirnya di Stamford Bridge dan menyimpulkan bahwa “The Special One” di pecat.
“Benarkah Mou dipecat,” tanya komentator sepakbola “sky sports,” Daniel Hidden, Kamis pagi WIB, 17 Desember 2015, dalam “breaking news” saluran televisi “Sky.”
Menurut “Sky,” Roman Abramovich sudah berkonsultasi dengan orang-orang kepercayaannya sebelum memutuskan untuk memecat Mourinho.
Mereka yang diminta pendapatnya oleh pemilik Chelsea itu adalah wanita yang jadi tangan kanannya, Marina Granovskaia, Direktur Teknis Michael Emanalo dan CEO Chelsea, Bruce Buck.
Seperti juga dikutip “nuga” dari Mirror pada hari yang sama, miliarder Rusia itu kemudian sudah membuat keputusan, yang tidak akan disertai jalan untuk kembali.
Keputusannya akan menjadi perubahan besar, yang menentukan nasib klub selanjutnya.
Mantan bintang Liverpool yang kini menjadi pundit untuk Sky Sports, Jamie Carragher, mengatakan tidak ada cara lain kecuali memisahkan Mourinho dan skuad Chelsea saat ini.
Mourinho keluar dari Chelsea atau merombak total skuad.
Menurutnya tidak ada masa depan positif, dalam kebersamaan Mourinho dan skuadnya. Selama dua bulan Mourinho berusaha menepis isu, tentang pemberontakan para pemainnya.
Tapi setelah kalah dari Leicester City pada Selasa, 15 Desember, dengan tegas dia mengatakan telah dikhianati oleh para pemain. Dia juga menyesal mempertahankan para pemain, yang sudah menurun performanya.
Jurnalis Mirror Darren Lewis dalam laporannya, menyebut turunnya performa pemain-pemain Chelsea, telah dia lihat saat tur pramusim mereka ke Amerika utara. “Mourinho mencari cara untuk mengangkat mereka kembali ke puncak, lebih lama lagi.”
Mourinho memutuskan untuk mempertahankan skuad, yang memberikannya titel Premier League musim lalu.
Dia memberi kesempatan, terutama pada pemain-pemain seniornya untuk bermain di level tinggi lebih lama.
“Mourinho benar. Pemain-pemain Chelsea yang buruk performanya, telah mengkhianati dia,” tulis Lewis. Saat mengaku dikhianati, Mourinho akhirnya menerima pendapat publik soal pemberontakan pemain, yang sebelumnya berusaha dia bantah.
Memecat Mourinho akan memaksa Chelsea mengeluarkan banyak dana. Tapi jelas akan jauh lebih besar yang dibutuhkan, jika keputusannya adalah merombak pemain. Abramovich harus merogoh koceknya, puluhan hingga ratusan juta pounsterling.
Tapi kehilangan Mourinho, tidak akan membuat performa Chelsea naik kembali dengan cepat.
Tidak ada jaminan bahwa para pemberontak di Stamford Bridge, bersedia memberikan totalitas pada manajer baru. Sekalipun itu pelatih top seperti Pep Guardiola.
Manajer Atletico Madrid Diego Simeone, yang juga diincar Chelsea sebagai pengganti Mourinho, telah memberi isyarat tegas soal pemain.
Dia bersedia menerima tawaran dari Chelsea, hanya jika terbuka jalan untuk perombakan besar pada skuad.
Mourinho mengklaim bahwa dia pelatih, yang telah mengangkat para pemain Blues ke level tertinggi, lebih dari tingkat yang dapat mereka capai.
Lewis menyebut sejarah karir, membuktikan klaim yang dibuat Mourinho.
Setelah dipecat Chelsea pada periode pertamanya, Mourinho menerima tawaran dari Inter Milan.
Tim Italia itu tidak dalam posisi kuat, baik di Eropa maupun domestik saat ditangani Roberto Mancini. Tapi Mourinho mengantar Inter meraih tiga trofi, termasuk Liga Champions.
Rafael Benitez kemudian menggantikan Mourinho. Peforma Inter dengan skuad yang sama, anjlok seketika dan Benitez dipecat.
Mourinho mungkin bukan yang terbaik, tapi bakal sulit bagi Chelsea mencari pengganti yang lebih baik darinya.
Mourinho kini berada dalam konflik terbuka, dengan para pemainnya.
Pelatih asal Portugal yang merasa dikhianati para pemainnya itu mengatakan, semestinya menjual mereka pada bursa transfer musim panas lalu.
Isu pemecatan Mourinho telah terjadi sejak dua bulan lalu, seiring buruknya performa Chelsea musim ini.
Namun dia masih dipertahankan sejauh ini. Pemilik Chelsea Roman Abramovich, juga sudah menyatakan masih memberikan dukungan penuh.
Namun berbeda dari sebelumnya, Mourinho tidak lagi mengatakan yakin posisinya tidak tergoyahkan. Seusai kalah dari Leicester, Mourinho hanya mengatakan berharap bahwa pemilik klub masih menginginkannya bertahan.
Sejumlah pengamat mengatakan alasan Mourinho masih dipertahankan, hanya karena kurangnya alternatif pengganti, jika Chelsea memecatnya sebelum akhir musim. Terutama jika Chelsea mengincar Pep Guardiola dan Diego Simeone.
Situasi itu mendukung Mourinho, untuk tetap dipertahankan hingga akhir musim. Tapi masalah dengan para pemain, menjadi persoalan lebih rumit yang akan mendera Mourinho dan Chelsea. Diperlukan perubahan radikal, untuk mengatasi masalah dengan para pemain.
Beberapa pemain tidak lagi mau mendengarkan Mourinho, dan sebagian lainnya tidak menunjukkan konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Mereka menyatakan mendukung Mourinho, namun tidak membuktikannya di lapangan.
Mourinho disebut telah mengatakan pada skuadnya, bahwa dia merasa terlalu lembut di musim panas lalu. Dia merasa seharusnya membuang sebagian, sebelum performa mereka mulai menurun.
Mantan manajer Real Madrid dan Inter Milan, itu sebenarnya telah berusaha menanggung beban, untuk disalahkan atas performa buruk tim. Tapi dengan berlanjutnya masalah, dia kini menyimpulkan bahwa para pemainnya yang bersalah.
Konsistensi para pemain, telah mempertegas keyakinannya itu. Mereka dapat tampil bagus dalam beberapa pertandingan, tapi tidak untuk sebagian pertandingan. Dia telah berusaha menyelesaikan masalah, dengan pendekatan personal.
Mourinho bertemu dengan para pemain secara individual, membicarakan persoalan mereka.
Namun tampaknya kini sudah hilang kesabaran, dengan menyerang mereka secara terbuka setelah kalah melawan Leicester.