Manchester United kalah lagi. Ada Robin van Persie, Wayne Rooney, plus Juan Mata, tapi memberikan pertolongan untuk David Moyes. Kali ini Stoke City yang menghentikan mereka dengan skor 2-1 pada laga lanjutan Premier League, di Britania Stadium, Sabtu, 01 Februari 2014, malam WIB.
Kekalahan ini menyakitkan bagi United, sehingga surat kabar terkenal terbitan London “ The Mirror” membujuk David Moyes untuk melupakan trofi Premier League.
Menempatkan “headline”nya dengan judul “Sudahlah Moyes..,” koran terkenal itu seakan membujuk Mpyes untuk menghentikan perburuan gelar. “Cukup sampai di sini Moyes. Anda sudah finis.”
Sehari sebelum laga, David Moyes, masih mengumbar tentang trio penyerang timnya, Juan Mata, Robin van Persie dan Wayne Rooney akan menjadi yang terbaik di Inggris.
Dengan kembalinya Van Persie dan Rooney ke skuad utama Setan Merah setelah pulih dari cedera, Moyes berharap pasukannya segera bangkit dari keterpurukan. Dia ingin The Red Devils bisa keluar dari bayang-bayang hasil buruk sepanjang paruh pertama musim ini.
Ditanya jika mereka merupakan trio penyerang terbaik di Premier League, Moyes menjawab: “Saya pikir mereka akan menjadi demikian ketika sudah siap dan semuanya benar-benar fit dan menyatu.”
Moyes yakin, kemampuan para pemain itu untuk bertukar posisi akan membuat mereka menjadi sangat berbahaya bagi pertahanan lawan. Karenanya, keyakinan bahwa trio MU ini akan menjadi yang terbaik di Inggris bakal segera terwujud.
Namun, usai kalah dari Stoke City Moyes, bingung dengan kekalahan kekalahan skuadnya dari Stoke City da, ia pun masih berdalih, MU kurang beruntung dalam pertandingan tersebut.
Stoke unggul lebih dulu melalui gol Charlie Adam. Meski mampu menyamakan kedudukan berkat torehan Robin van Persie, Stoke akhirnya sukses mengunci kemenangan lewat kreasi kedua Adam lima menit berselang.
Ini adalah kekalahan kedelapan MU di Premier League. Sementara itu, bagi Stoke kemenangan ini sangat berarti karena merupakan kesuksesan pertama The Potters mengalahkan MU sejak 26 Desember 1984.
“Saya tidak tahu lagi apa yang harus kami lakukan untuk menang,” ungkap Moyes seusai pertandingan seperti dilansir BBC.
Bagi Stoke City, kemenangan ini amat fantastis. “Fantastis,” ujar manajer Stoke City, Mark Hughes, setelah anak asuhnya berhasil mengalahkan Manchester United.
Kemenangan yang berarti besar untuk Stoke. Bukan hanya mengangkat The Potters dari zona degradasi, karena kemenangan Sunderland atas Newcastle United membuat Stoke turun ke posisi ke-18.
Kemenangan Stoke City ini juga merupakan untuk pertama kalinya sejak laga di tanggal 26 Desember 1984, saat tim di dasar jurang degradasi ini mampu mencuri kemenangan dari The Red Devils di liga. Di laga Boxing Day itu, The Potters juga menang dengan skor 2-1 kala kompetisi teratas Inggris masih bernama Divisi Satu.
Setelahnya Stoke paling bagus meraih sekali hasil imbang 1-1 di musim 2011/2012. Sisanya 11 kali menderita kekalahan. Sebenarnya Stoke sempat mengalahkan MU namun itu terjadi di Piala Liga Inggris musim 1993/1994 dengan skor 2-1.
Sementara itu MU juga pertama kalinya sejak tahun 2006, takluk dari tim yang dimanajeri eks pemainnya. Kekalahan terakhir itu didapat dari Blackburn Rovers dengan skor 3-4 yang uniknya kala itu Hughes juga jadi manajernya.
“Untuk para pemain, kami tampil fantastik. Kami sedikit beruntung dengan gol pertamanya di mana kami merasa tidak pernah mendapatkannya di beberapa bulan terakhir. Tapi selama pertandingan itu, para pemain saya mengerahkan seluruh jiwa dan raga di laga ini,” ujar Hughes seperti dikutip BBC.
“Saya tak terkejut dengan gol kedua Charlie Adam karena ketika bola datang kepadanya di manapun di luar kotak penalti, dia punya kapasitas untuk mencetak gol seperti itu,” sambungnya.
“Saat latihan ia melakukannya dengan baik dan benar hari ini, golnya benar-benar bagus karena kiper sama sekali tidak bisa menahannya,” demikian Hughes.