Kontroversi peminjaman Radamel Falcao dari AS Monaco ke Manchester United selama sati musim masih saja menyisakan nada “miring” di kalangan pengamat dan publik sepakbola di Inggris. United dianggap salah dalam mendapatkan pemain asal Kolombia itu karena akan menjadi mahal bila opsi pembeliannya dilakukan.
Terhadap peminjaman Falcao itu, mantan pelatih United, Sir Alex Ferguson, akrab disapa Fergie, menepis anggapan itu. “ Tidak ada yang salah dalam kasus peminjaman Falcao. Saya menaganggpnya sudah tepat,” ujar ketika diwawancarai secara ekslusif oleh surat kabar prestise Inggris “The Telegraph,” Selasa, 14 Oktober 2014.
Menurut Sir Alex Ferguson, MU tidak langsung membelinya karena perkara cedera.
Ditilik dari reputasinya, Falcao merupakan salah satu penyerang top dunia pada saat ini. Kedatangannya ke Old Trafford pada musim panas tentu saja disambut amat hangat.
Akan tetapi, di sisi lain ada pula kerisauan mengenai cedera ligamen yang sempat mendera Falcao pada awal tahun–dan membuatnya absen di Piala Dunia 2014. Pada saat ini penyerang 28 tahun itu pun disebut-sebut masih berusaha untuk kembali ke tingkat kebugaran maksimal.
Maka kendatipun Falcao penyerang hebat, tindakan merekrutnya cuma dengan meminjam pada saat ini disebut Sir Alex, mantan manajer MU, memang sudah amat tepat.
“Mengenai Falcao kami semua masih menunggu untuk melihat kondisi. Tentu saja ia punya kemampuan mencetak gol fantastis,” ucap Fergie kepada MUTV.
“Ia sempat dibekap cedera jadi mendapatkannya dengan meminjam adalah tindakan yang tepat,” lanjut pria yang kini menjadi direktur dan duta di MU itu seperti dikutip Daily Star.
Sejauh ini Falcao sudah membuat empat penampilan buat MU dengan kontribusi dua assist dan satu gol. Jika peminjamannya dinilai sukses, MU disebut harus menyediakan 43 juta poundsterling untuk membuat statusnya jadi permanen.
Alex Ferguson mengaku masih merasa sebal saat bekas timnya itu menelan kekalahan, terutama dari Liverpool dan Manchester City. Padahal ia telah satu setengah tahun mundur sebagai manajer. MU dikalahkan oleh klub-klub yang dianggapnya rival berat.
“Saya masih uring-uringan ketika kami kalah dari Liverpool tahun lalu. Saya tak menyukainya,” ungkapnya kepada MUTV yang dikutip Mirror.
“Saya tak suka kalah dari Liverpool dan Manchester City tahun lalu, karena mereka adalah rival terbesar kami, juga lawan-lawan yang selalu ingin kami kalahkan dan selalu menjadi penghadang. Tentu saja terutama Liverpool,” sebut Sir Alex.
Pria Skotlandia yang kini menjadi direktur dan duta The Red Devils tersebut juga mengaku ada satu kebiasaan lama, yang biasa ia lakukan semasa jadi manajer, yang masih ia lakukan saat ini.
“Saya sebenarnya biasa berwajah kaku menyaksikan sebuah pertandingan, biasa seperti itu dan saya melakukannya saat jadi manajer. Saya tak berusaha memperlihatkan emosi terkecuali kami bikin gol,” tuturnya.
“Saya selalu merayakan gol, bahkan sekarang sebagai direktur saya masih merayakan gol. Anda selalu sadar mungkin sedang dalam sorotan kamera dan ini cukup sering terjadi,” beber Sir Alex.
Musim lalu MU dua kali kalah dari Liverpool dan City; di Anfield MU tunduk lalu kalah lagi di Old Trafford, sedangkan saat lawan City MU kalah di Etihad dan kemudian tunduk di Old Trafford.