Manchester United mencatat kemenangan awal di laga sesi ketiga Piala FA. Tapi kemenangan dari klub “paria,” Yeovil Town itu tidak didapatkan dengan mudah. Di Huis Park Stadium, kandang Yeovil, Senin dinihari WIB, 05 Januari 2015, Manchester United memang menang dua gol tanpa balas, dan berhak mengambil satu tiket ke babak keempat.
Dua gol Manchester United itu lahir dari pertarungan berjibaku Yeovil Town, klub “paria’ dari kasta ketiga kompetisi di Inggris, dan diciptakan oleh Ander Herrera dan Angel Di Maria di babak kedua.
Perlawanan “The Glovers” -julukan untuk Yeovil- seperti yang ditulis oleh hampir seluruh surat kabar di Inggris digambarkan sangat “heroik,” dan mereka boleh meninggalkan lapangan dengan kepala tegak.
“Yeovil memberikan lebih dari yang mereka miliki. Mereka bangga dapat memberi perlawanan terhadap klub sebesar dan sehebat United. Tak ada kata kalah yang diucapkan oleh pemain Yeovil. Mereka menang karena pernah menantang United,” tulis “Daily Mail,” yang dikutip “nuga,” 05 Januari 2015.
Piala FA adalah sebuah kompetisi sepak bola tertua sedunia ini. Yang mengikutsertakan seluruh klub dari tiga divisi kompetisi Inggris.
Untuk itulah MU sangat gembira memanangkan laga ini dan menjadi sangat spesial karena disaksikan langsung oleh Sir Alex Ferguson yang terbang ke Yeovil untuk menyaksikan klub yang pernah dilatihnya lebih dari seperempat abad itu bertanding.
Dalam menghadapi tim divisi tiga Inggris itu, Manchester United, seperti dikatakan Louis van Gaal sebelum bertanding, harus memenangkannya. Dan ini dibuktikan oleh keseriusan klub Old Trafford itu dengan menurunkan pemain-pemain terbaiknya.
Kapten tim, Wayne Rooney bermain dengan Radamel Falcao di lini depan bersama James Wilson.
Lini belakang dalam formasi tiga bek, Louis van Gaal menurunkan Tyler Blackett, Paddy McNair dan Chris Smalling. Darren Fletcher menemani Ander Herrera di lini tengah.
Yeovil juga tidak kalah seriusnya. Bermain di depan pendukungnya sendiri, klub “kecil” ini mampu meladeni United dan menekan tim tamu di awal laga. Dan sepanjang babak pertama ‘Setan Merah’ sempat dibuat kesulitan oleh tuan rumah.
United, yang bermain dengan formasi tiga-lima-dua, seringkali kesulitan menghadapi umpan-umpan panjang yang dilepaskan dari belakang ke depan oleh pemain-pemain Yeovil.
Minimnya proteksi terhadap tiga bek mereka juga membuat Yeovil dengan mudah memberikan tekanan. Alhasil, bek-bek United kerap melakukan backpass ke belakang ketika ditekan oleh pemain-pemain Yeovil.
“Saya sudah mengira hal ini. Memang sulit menghadapi tim seperti mereka –yang memainkan bola-bola panjang,” ujar manajer United, Louis van Gaal, seperti dilansir BBC.
“Kami harus berjuang, tetapi mereka memberikan tekanan dengan baik.”
United akhirnya mengubah formasi dan bermain dengan empat bek di babak kedua. Pergantian formasi itu memungkinkan mereka untuk mengalirkan bola dari kaki ke kaki dengan lebih nyaman.
Hasilnya, dua gol pun mereka ciptakan.
“Kami tidak punya waktu untuk mengalirkan bola dari kaki ke kaki awalnya. Kami pun sedikit mengubah bentuk di babak kedua. Tapi, itu pun terpaksa dilakukan karena Luke Shaw cedera dan begitu juga Rafael,” kata van Gaal.
Gol dari Ander Herrera membuat Manchester United memecah kebuntuan. Namun, gol ersebut harus dibayar Herrera dengan kartu kuning dari wasit.
Mendapatkan bola setengah tinggi, hasil operan Darren Fletcher yang membentur kaki pemain Yeovil, Herrera langsung melepaskan tendangan voli. Bola melengkung tinggi melewati kiper Yeovil, Jed Steer, dan masuk ke dalam gawang.
Puas bisa memecah kebuntuan timnya, Herrera pun berlari ke tribun pendukung ‘Setan Merah’ dan merayakannya dengan berapi-api. Selain berteriak, dia juga sempat menendang papan reklame, serta membuat para pendukung yang berjingkrakan, berkerumun dan berebut untuk memeluknya
Perayaan tersebut pun dianggap berlebihan oleh wasit Craig Pawson. Alhasil, Herrera pun mendapatkan kartu kuning.
“Itu karena saya merasa ini adalah pertandingan sulit dan mereka adalah tim yang alot, tentu kami membutuhkan gol pertama itu,” ucap Herrera seusai pertandingan.
“Setelah gol tersebut, kami mencoba memaksimalkan peluang dengan baik dan akhirnya menciptakan gol kedua,” lanjut gelandang asal Spanyol ini.
Di laga ini juga dua orang pemain MU kembali di”lahap” cedera. Mereka adalah Luke Shaw dan Rafael da Silva.
Van Gaal menyebut, Shaw mengalami masalah dengan engkelnya. Sementara, Rafael mengalami masalah pada tulang pipinya. Imbasnya, keduanya langsung diganti pada saat jeda. Rafael malah langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Baik Rafael maupun Shaw cukup lama absen akibat cedera sebelum ini. Mereka baru bisa dimainkan lagi dalam beberapa pekan terakhir.
“Tulang Rafa retak, jelas itu tidak bagus, sementara engkel Shaw bermasalah,” ujar Van Gaal kepada MUTV.
Secara tidak langsung, cedera kedua pemain itu membuat Van Gaal harus mengubah formasi. Dari yang tadinya bermain dengan tiga bek di babak pertama –plus dua wingback yang dilakoni oleh Rafael dan Shaw–, menjadi empat bek di babak kedua