Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, dikabarkan mengamuk di ruang ganti usai timnya bermain imbang dua gol berbanding dua gol atas tim tuan rumah Levante di Stadion Ciudad de Levante, Sabtu malam waktu setempat.
Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, membenarkan rekan setimnya kesal di ruang ganti karena Los Blancos gagal meraih kemenangan.
“Cristiano sangat marah sama seperti pemain lainnya karena kami semua ingin membantu sekuat mungkin dan ketika kami gagal, rasanya berat,” ujar Ramos dikutip dari Daily Star.
Keunggulan Madrid harus buyar akibat gol pemain Levante, Giampaolo Pazzini
Madrid sebelumnya unggul dua gol berbanding satu gol berkat gol Isco setelah Emmanuel Boateng menyamakan skor
Sedangkan gol pembuka Los Blancos dicetak Sergio Ramos.
Ramos kemudian menegaskan Madrid harus tampil bagus di Liga Champions untuk mengangkat mental tim yang terpuruk di La Liga.
Hasil imbang melawan Levante membuat Madrid semakin tertinggal dari Barcelona di puncak klasemen sementara La Liga. El Real kini tertinggal sembilan poin dari Barcelona, yang di pertandingan lainnya ditahan imbang Espanyol.
“Kami harus tetap bekerja keras dan memikirkan pertandingan sekali lagi di La Liga sebelum bermain di Liga Champions [melawan Paris Saint-Germain],” ucap Ramos.
Kapten Madrid itu pun mengingatkan rekan-rekannya agar segera memperbaiki perfoma Madrid sebelum bersua tim raksasa dari Perancis.
“Kami benar-benar kesal karena bermain imbang [lawan Levante], padahal seharusnya kami menang,” tegas Ramos.
Los Blancos akan menghadapi Real Sociedad, Sabtu akhir pekan ini, sebelum menghadapi PSG di leg pertama babak Enam Belas Besar Liga Champions, Rabu pekan depan
Kemarahan Ronaldo itu juga dipicu oleh hari ulang tahunnya yang tak memberi dampak pada penampilannya.
Ronaldo adalah pemain super hebat namun pada akhirnya ia tetap tergerus dan jadi korban industri sepak bola.
Usianya yang menua membuat Real Madrid kini ada di tempat yang lebih tinggi dalam posisi tawar terhadap Ronaldo.
Ada masa ketika Real Madrid berusaha menghalau mati-matian tawaran-tawaran yang datang untuk Ronaldo, seperti dari klub-klub super kaya lainnya macam Paris Saint-Germain dan Manchester City.
Namun, Ronaldo yang pada Senin ini berusia tiga puluh tiga tahun, harus bersikap realistis bahwa dirinya mulai jadi pekerja tua di Real Madrid.
Florentino Perez yang pernah berjanji untuk menaikkan gaji Ronaldo mulai berani untuk mengingkarinya dan tak pernah memberikan bukti sampai saat ini.
Gosip-gosip liar Ronaldo bakal dijual pun mulai beredar. Real Madrid mulai fokus memburu Neymar yang bisa jadi ikon masa depan Real Madrid.
Ronaldo yang selalu jadi magnet perhatian, pusat serangan, dan motor kemenangan mulai kehilangan keyakinan.
Ia pernah berkata ingin tetap di Real Madrid namun menyadari ambisi tersebut bukan tergantung pada dirinya melainkan ada pihak lain yang akan mengambil keputusan.
Ronaldo memang harus sadar diri. Karier Raul Gonzales dan Iker Casillas bisa jadi refleksi bahwa Los Blancos adalah klub yang bisa bersikap tega pada pemain yang layak jadi legenda.
Bila Raul dan Casillas yang punya jalan lebih panjang di Real Madrid bisa dibuang begitu saja oleh manajemen klub, maka Ronaldo memang pantas untuk tidak berharap banyak.
Dari segi kualitas, seburuk-buruknya penampilan Ronaldo musim ini, maka torehan golnya tetap akan jauh lebih banyak dari jumlah yang dikoleksi oleh sejumlah striker top lainnya di Eropa.
Ronaldo memang mulai menurun, namun ia tidak terjun bebas.
Dalam fase penurunannya yang disebabkan faktor usia, kilau Ronaldo tidak akan hilang dengan cepat dan membuatnya tetap layak masuk dalam jajaran pemain papan atas dunia, setidaknya dalam dua hingga tahun ke depan.