Tragedi” kelupaan lirik di panggung “road to grand final” X-Factor Indonesia yang dialami Fatin Shidqia Lubis, salah satu dari kontestan yang tersisa dari program musik yang disiarkan “live” oleh RCTI setiap Jumat malam, pukul 21.00 WIB, masih saja menuai “olok-olok” dari lingkungan “fans” Novita Dewi.
Fatin, yang tampil di urutan ketiga “gala show” Jumat lalu, tergelincir di dibait kedua lagu “Everything at Once” milik penyanyi internasional asal Australia, Lenka, karena kelupaan lirik. Lagu yang kata-katanya tidak mengalami pengulangan dan memiliki lirik yang panjang itu membuat remaja kelas dua SMA itu “blank.” Usai menyanyi, masih di “stage” ia “down” dan menumpahkannya lewat tangis.
Tangis inilah yang kini menjadi “bully” untuk menyerangnya. “Bully” ketika air mata Fatin meleleh dengan cukup deras.
Tangis akibat kelupaan lirik ini tak disia-siakan oleh anti-fans Fatin. Beberapa komentar yang menjalar dari akun twitter mau pun YouTube menuduh Fatin secara keterlaluan dan menganggap air mata sang remaja imut yang menggemaskan itu sebagai “crocodile tears” alias “air mata buaya.”
Tuduhan ini oleh para pendukung Fatin, khususnya “fatinistic,” dicerca sebagai “rasis.” Sebab di antara komentar yang datang sudah menyimpang dari etika. Terutama, ketika siulan mereka nyerempet ke “hijab” dan tuduhan memanfaatkan simbol-simbol spiritual. “Fatinistic” lebih banyak memberi komentar simpati ketimbang membalas “nyanyian” permusuhan. Mereka minta kepada idolanya itu agar tidak larut dalam kesedihan.
Fatin saat berbincang dengan “nuga.co” saat latihan vokal di Studio SSR, Jakarta Barat, kemarin, mengungkapkan dia menangis karena sedih sudah mengecewakan pemirsa. “Karena menurutku, mereka aku bikin kecewa. Banyak orang kecewa kok. Aku nggak peduli dibilang nangis buaya, itu aku beneran nge-blank. Sebelumnya aku sudah hapal,” katanya.
Fatin memang menebus kesalahannya di lagu kedua “Materiel Girl” milik Madonna yang berduet dengan mentornya Teh Ocha, dan di lagu ketiga “Grenade”. Penampilan gadis berjilbab itu seakan melupakan kesalahannya sebelumnya, karena aksinya yang memukau juri dan pemirsa. “Itu janji aku. Aku harus bangkit. Itu kesempatan kedua yang harus dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Jangan dikira hanya hanya Fatin yang bisa lupa lirik. Kontestan X-Factor Novita Dewi pun mengakui bahwa dia pernah lupa lirik seperti yang pernah terjadi terhadap Fatin Shidqia. Kalau Fatin sampai menangis tak kuat menahan kecewa, Novita malah membawanya dengan santai.
“Aku pernah lupa lirik. Tapi saat itu aku langsung improve. Pernah, tapi bukan di ajang X Factor. Ada di panggung lain,” katanya, “Memang fatal kalau lupa lirik di atas panggung, jadi semua pasti mengalami lupa lirik. cuma bagaimana mengatasinya diatas panggung, kalau aku ya, improve,” lanjutnya.
Novita Dewi mengatakan, kecewa dengan “fans”nya yang memanfaatkan kesalahan Fatin dengan mengumbar olok-olok dan permusuhan. Sebagai teman, juga lawan di atas panggung ia sangat prihatin dengan cara-cara “bully” itu.
“Kalau Fatin kan lagunya enggak ada pengulangan, waktu buat ngehafalinnya juga sempit, tapi kalau yang dialami Fatin jangan sampai disalahkan, sudahlah, yang sudah, sudahlah, jangan dilanjut, lagian lihatlah lagunya susah,” bela Novita.
Novita sampai kasihan kepada Fatin. Sebagai dua peserta wanita yang tersisa, dia jadi merasakan apa yang dirasakan oleh Fatin.
“Mungkin pengalaman Fatin belum ada ya. Dimaklumi saja. Jangan dihujat-hujat terus, kasihan. Dia drop,” ungkapnya.Menurutnya, kesalahan itu bisa jadi pelajaran bagi Fatin. “Tapi aku motivasi ke Fatin lagi supaya jadi pembelajaran, supaya ke depannya jangan lupa-lupa lirik lagi,” ujarnya.
Pembelajaran yang didapat Fatin adalah kebesaran hati publik terhadapnya. Selepas kasus lupa lirik itu, lagu “Granade” versinya merajai chart iTunes Indonesia. Sedangkan “Everything at Once”, walaupun Fatin lupa lirik membawakannya di panggung, berhasil masuk lima besar chart iTunes Indonesia.
Kompetisi program musik X-Factor Indonesia kini sudah mencapai babak tiga besar atau grand final. Situasi itu, dikalangan para penggemar masing-masing malah makin panas. Para pendukung Novita Dewi, Nu Dimension, dan Fatin Shidqia Lubis bahu-membahu mengkampanyekan idolanya bakal menang.
Fatin mengingat kepada fans yang mendukng dirinya, maupun mendukung kontestan lainnya supaya menghindar dari perang kata-kata. “Aku kasian sama para fans. Ya, namanya aku sebagai manusia pasti pernah salah, tapi tetap aku perbaiki, yang untuk para pendukung keep suport saja, jangan nge-bully pendukung lain,” harapnya.
Novita Dewi juga angkat bicara dengan suasana panas antar pendukung ini. Ia menghimbau kepada para pendukungnya agar tidak menggunakan kata-kata kasar mengomentari kontestan lain.
“Tadinya pendukung-pendukung aku enggak segitunya, aku sih kalau boleh jadi penyampai, tolong untuk pendukung aku tolong jangan lawan kekerasan dengan kekerasan. Balaslah dengan kelembutan,” pintanya.
Novita juga menyampaikan, jika perang kata-kata di dunia maya tidak ada gunanya, karena realitasnya, dirinya dengan Fatin sudah seperti saudara kandung.”Enggak ada artinya, soalnya aku sama Fatin sudah kayak saudara kandung, tidur bareng, dia ngeliat aku, aku ngeliat dia, sama-sama kasihan. Jadi enggak ada gunanya,” ujarnya.
“Kalian hanya akan menambah dosa sendiri, padahal kita di sini saling mengasihi, buat pendukung Novita, tolong himbau untuk jangan balas kekerasan dengan kekerasan,” himbaunya lagi.