Keinginan langsing? “Wouw… iyalah,” itu jawaban langsung Fatin ketika wartawan menanyakan tentang tubuhnya yang makin “gembur” usai melewati karantina X-Factor Indonesia. Mencandai wartawan dengan keluguannya, Fatin Shidqia Lubis meletakkan dua telapak tangannya ke pinggang dan berkata,”Udah nggak tahu lagi mana lekuk pinggangnya.”
Masih bikin “joke,” seusai manggung acara pengenalan Indonesia sebagai tuan rumah “Miss World,” Senin malam, Fatin mengatakan,”Asal jangan jadi ikan buntal aja, ya nggak apa-apa.”
Malam itu juara X Factor Indonesia tampil cantik dan elegant bersama penyanyi Sandhy Sundoro, “Abis kan sering tampil ke di publik. Kalau nggak dikit ramping bisa jadi berita,” ujarnya menyindir wartawan yang berbincang santai dengan remaja imut itu.
Maka jangan heran jika penampilan juga turut menjadi salah satu perhatiannya. “Aku niat ingin kuruskan badan lagi. Sekarang bobot tubuh 50 kg dan target bisa turun menjadi 42 kg,” kaanya kepada kontributor “nuga.co,” Afirida yang juga diundang ke Konser Menuju Miss World 2013 di studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 2013.
“Tahun ini juga harus bisa kurus,” kata Fatin yang sebelum masuk karantinga X-Factor memiliki bobot 46 kilogram. Kini Fatin sedang menjalani program penurunan berat badan. “kan aku perempuan. Masa nggak ingin punya tubuh ideal. Aku imut, pendek. Kalau beratnya sampai 50 kilogram apa jadinya,” ujar anak tertua dari tiga bersaudara dari seorang ayah guru sebuah SMA itu.
“Sekarang sudah diet, hindari junk food. Kalau olahraga, belum ketemu waktunya, ingin cari free time. Tapi aku kan ikut karate, jadi mungkin lebih ke treadmill juga nanti,” ujarnya.
Sejak memenangkan ajang X-Factor Fatin dipaksa oleh orang disekitarnya untuk bisa bersahabat dengan kondisi seleberiti. Untuk itu Fatin harus mengubah kebiasaan lama dan bisa disiplin dengan waktu. yang bertambah padat saja.
Selain itu ia harus mendengarkan banyak saran. Misalnya soal kerapian, yang menurut Fatin harus lebih matching. Kalau dulu cuek, sekarang lebih peduli. Tak ayal jika hal itu pun berpengaruh pada koleksi busananya yang bertambah.
“Jadi suka belanja sekarang, biasanya seminggu sekali atau sedapatnya uang off air,” tutupnya.
Sementara itu desainer busana muslim, Irna Mutiara memnyatakan kritiknya atas penampilan Fatin yang kayak penyanyi dangdut. Menurutnya, penting bagi Fatin untuk memperhatikan penampilan ketika terjun di dunia hiburan. Apalagi, proporsi tubuh Fatin memang termasuk yang tak biasa.
“Dia kan kecil, jadi tidak boleh pakai baju ditumpuk-tumpuk. Lebih bagus pakai blus sampai lutut dan celananya panjang sedikit, biar dia terlihat lebih tinggi. Simpel slim, jangan terlalu numpuk atau celananya dikerut karena dia kecil,” imbuhnya.
Sementara untuk kerudung, desainer asal Bandung ini menyarankan beberapa macam bentuk yang bisa dikreasikan.
“Kerudungnya juga diperhatikan biar enggak kelihatan tua. Jangan pakai hijab yang berlebihan, tapi bisa pakai topi atau semacam kupluk dan tetap tertutup,” terangnya.
Lebih lanjut, Irna juga menyarankan kalau Fatin tidak perlu meniru orang lain. Justru dia harus bisa menemukan gayanya sendiri.
“Kalau misalnya lagi musim hijab apa, bukan berarti harus memakai juga. Pengaplikasiannya kan semua orang beda. Karena dia kecil, jadi harus hati-hati,” tutupnya.
Irma juga minta Fatin memerhatikan kerudung yang menghiasi kepalanya. Jika tidak, kesan yang terpancar dari penampilannya menjadi aneh. Kan banyak anak muda yang terinspirasi olehnya lantaran mempunyai talenta mumpuni di bidang tarik suara.
“Selain busana, Fatin juga jangan berlebihan ketika memakai kerudung. Kepala tidak harus dihiasi dengan banyak lilitan kain, tetapi lebih simpel saja. Pasalnya tubuh Fatin kecil, sehingga kesannya tidak menenggelamkan tubuh,” tutur desainer busana muslim lainnya Nuniek Mawardi.
“Sebaiknya cara pakai kerudung yang menutupi tulang pipi Fatin. Alhasil, kesannya jadi lebih ramping,” tutupnya.