Tiga puluh delapan tahun melawan gagal ginjal, akhirnya Kris Biantro menyerah. Seleb “multi talenta” itu perpulang dalam usia 75 tahun. Ia menyerah menghadapi usia tua dengan kondisi ginjal yang awut-awutan. Ia pergi dengan banyak penggalan kenangan yang masih hinggap di memori publik.
Kris Biantoro meninggalkan seorang istri bernama Maria Nguyen Kim Dung, wanita asal Vietnam, dengan dua anak lelaki yang sudah menikah bernama Invianto dan Ceasefiarto.
Kris, begitu sang penyanyi, host, pelawak dan pemain film itu di sapa, sulit ditandingi ketenaran di “puncak” kejayaannya. Ia penghibur nomor satu dengan ocehannya sebagai “host” yang sangat “nasionalis.”
Kris Biantoro terlahir dengan nama Christoporus Soebiantoro di Magelang, Jawa Tengah, 17 Maret 1938. Di dunia seni, Kris Biantoro tidak hanya dikenal sebagai penyanyi dan aktor, tetapi juga seorang master of ceremony atau MC yang andal.
Keberuntungannya sebagai entertainer berawal dari lagu “Dondong Opo Salak,” lagu anak-anak karena teringat keponakannya yang masih kecil di Magelang semasa berjuang sebagai relawan di Irian Barat.
Pada 1964-1971, beliau hijrah ke Australia karena mendapat tawaran untuk menjadi staf KBRI. Di Australia inilah Kris Biantoro bertemu dengan seorang gadis Vietnam yang kemudian dipersunting. Ia pun sempat menjadi penjual roti di Australia karena kehidupannya yang kurang beruntung menjadi pesiunan clerk KBRI Australia.
Kembali ke Tanah Air di tahun 1971, Kris bergabung dengan TVRI menjadi pembawa acara kuis dan terkenal, antara lain Dansa yo Dansa. Setelah pensiun sebagai selebriti yang berhasil, Kris Biantoro memjalani kehidupan yang tenang.
Untuk itu, ketika kabar duka datang tentang “kepergian”nya banyak orang yang mengembalikan kenangan ke masa ia “menguasai” tayangan televisi. Presenter “Berpacu dalam Melodi” di awal kehadirannya di TVRI bersama piñata acara Ani Sumadi, dan sosok yang ngetop lewat program ‘Dansa Yo Dansa’ itu menghembuskan napas terakhirnya hari ini, Selasa 13 Agustus 2013, dalam usia tua, 75 tahun.
Kabar duka tersebut datang dari anaknya, Arto. “Bapak sudah tidak meninggal,” ujar nya. Tak ada keterangan lebih lanjut. Ia lebih memilih untuk menunggu pernyataan resmi dari dokter.
“Sekarang lagi dibawa ke Rumah Sakit Melia, Cibubur. Menunggu keterangan resmi dari dokter saja,” tuturnya.
Walau sakit, Om Kris berhasil menyembunyikannya hingga tak ada teman dekatnya yang mengetahui penyakitnya itu. Yang terparah pada tahun 2009, dia sempat mengalami simtom pra koma. Setelah kejadian tersebut, dia terpaksa harus menjalani cuci darah secara rutin. Dia juga tidak diperbolehkan minum air banyak, karena ginjalnya hanya berfungsi 30 persen saja.
Maret 2013, dia sempat dibawa ke rumah sakit Siloam Sudirman, Jakarta lantaran kondisinya drop. Walau begitu dia tetap semangat menerima wartawan yang mewawancarai dirinya.
Selain sebagai presenter, Krisbiantoro juga dikenal sebagai penyanyi, bintang iklan, dan film. ‘Last Tanggo in Jakarta’, ‘Bulan di Atas Kuburan’, ‘Tiga Sekawan’ merupakan beberapa judul film yang dibintanginya.