“Marshanda adalah anak yang baik. Ia seorang putri dengan segala sifat seorang anak. Ia bisa sangat polos, marah, merajuk dan semuanya. Kami memiliki hubungan layaknya seorang ibu dengan anak. Dan ia tetap seorang anak. Tetap sebagai Marshanda.”
Itu pengakuan jujur dan tulus seorang Ibu. Dan Ibu itu adalah Riyanti Sofyan. Ibunda Marshanda, yang akrab di panggil Chacha.
Dan sampai dengan saat terakhir, ketika mereka “berpisah” di Rumah Sakit Abdi Waluyo, sebelum kasus “pemasungan”nya meledak, Marshanda tetap seorang anak dengan mengatakan,” Mama, aku masih boleh pulang kan? “
“Dan itu saat terakhir kami berpisah, yang besoknya muncul pemberitaan kalau saya memasung anak di rumah sakit?,” tutur Riyanti.
OC Kaligis selaku kuasa hukum Marshanda juga membeberkan kalau Chacha dipasung oleh Riyanti sejak tanggal 26 Juli hingga 3 Agustus 2014. Tak hanya itu, OC juga menuding ibu tiga anak itu, tega melakukan hal tersebut lantaran tak rela kehilangan Chacha sebagai mesin ‘ATM’ keluarga.
“Saya syok banget dengan berita itu. Dan perlu diketahui, biaya selama Chacha di rumah sakit itu saya yang tanggung,” jelas Rianty.
Kondisi Chacha yang menjalani perawatan dengan layak pun sempat diabadikan oleh ibunda melalui dua video berdurasi empat detik dan sepuluh detik. Dalam video tersebut, terlihat Chacha yang sedang bercanda dengan putri semata wayangnya, Sienna di rumah sakit.
Ketika Riyanti memberi penjelasan, hadir juga dua adiknya, Adrian dan Alyssa. Mereka kompak menyatakan pendapatnya mengenai sang kakak.
Menurut keduanya, Marshanda adalah kakak terbaik yang mereka miliki.
“Sejujurnya Kak Chacha adalah kakak terbaik,” kata Adrian.
“Kita mau kakak balik saja sudah,” tegas Adrian dengan wajah penuh harap.
Menurutnya, ia tetap sangat menyayangi kakaknya itu. Beberapa tudingan soal penyekapan pun dianggapnya hanya sebagai cara menyelamatkan sang kakak..
Selanjutnya sang Ibu mengambil alih pertanyaan dengan mengatakan,” Saya melakukan itu hanya menyelamatkan anak. Saya ingin melakukan yang terbaik. Semua orangtua pasti akan melakukan hal yang sama”.
Ia menilai, semua tudingan itu seperti memutarbalikkan fakta. Tudingan penyekapan selama ini dilakukannya sebagai bentuk ketakutannya.
“Karena Marshanda itu memang gampang dipengaruhi orang. Kok, putri saya juga jadi buka jilbab?” ujarnya mempertanyakan.
bunda Marshanda, Riyanti Sofyan mengaku sangat kaget ketika mendengar berita anaknya itu menggugat cerai Ben Kasyafani. Terlebih tak lama setelah kejadian itu, Chacha juga buka jilbab.
“Kelakuan dia berubah empat bulan ini. Berita dia gugat cerai, saya nggak tahu-menahu. Semua tindakan sangat implusif, lalu ke sininya dia kok buka jilbab?” kata Riyanti.
Menurutnya anaknya itu memang mudah dipengaruhi orang. Sebagai catatan, Chacha baru saja memutuskan untuk berganti manajer.
Bahkan, tak hanya itu beberapa bulan belakangan ini, Chacha meminta untuk hidup mandiri. Ia ingin meninggalkan rumah untuk tinggal di apartemen.
“Saya tetap menilai Marshanda adalah anak yang baik. Saya mau klarifikasi, saya tidak seperti di pemberitaan di media. Saya melakukan ini hanya untuk menyelamatkan anak saya,” tegasnya.
Riyanti Sofyan menuturkan alasan dirinya memberikan obat kepada sang anak. Menurutnya, Chacha itu selalu merasa benar ketika tidak mengkonsumi obat.
“Chacha itu suka merasa benar sendiri jika tidak mengkonsumi obatnya.”
Marshanda mengaku dirinya disuntik paksa di kedua tangannya. Setelah itu, ia juga menuturkan dirinya menghabiskan waktu selama delapan hari di rumah sakit dengan penjagaan preman.
Chacha mempermasalahkan hal itu, sebab ia merasa tak tengah sakit. Selain alasan sakit, Chacha juga menduga ibunya itu tega menyekapnya karena tak ingin dirinya mandiri. Tapi, Riyanti menjawab tudingan itu.
“Saya melakukan itu hanya menyelamatkan anak. Saya ingin melakukan yang terbaik. Semua orangtua pasti akan melakukan hal yang sama,” ungkap Riyanti dengan nada bicara sedikit bergetar.
Riyanti Sofyan telah membantah tindakannya merawat Marshanda di rumah sakit sebagai bentuk penyekapan. Ia juga menampik tuduhan pengacara OC Kaligis yang menyebutnya mempekerjakan preman untuk menjaga Chacha agar tak kabur dari rumah sakit.
“Saya nggak pernah taruh preman di rumah sakit. Chacha senang kok saat saya jenguk,” katanya.
Riyanti mengaku shock dengan perkembangan berita yang ada. Menurutnya sikap Chacha sungguh berbeda saat ia jemput bersama petugas dari rumah sakit.
“Saya shock melihat berita yang ada. Dia dengan senang hati dijenguk. Sangat berbeda dengan apa yang diberitakan,” sahutnya lagi.
Mantan manajer Chacha, Lia yang juga merupakan kerabat, mengungkapkan fakta yang bersesuaian dengan apa yang telah dilakukan sang bunda. Lia menyebut Chacha memang harus terus mengkonsumsi obat selama hidupnya.
Lia menambahkan, Chacha mengidap suatu penyakit yang tak bisa disebutkan untuk publik. Karenanya, Chacha harus terus dalam pengawasan keluarga.
Riyanti menyatakan dirinya ingin Chacha dimanajeri oleh orang yang bisa mengerti betul tentang anaknya itu.